7 Istilah Jadul yang Sudah Jarang Digunakan di Sekolah






Istilah-istilah apa saja yang sekarang banyak digunakan di sekolah?

Jelas banyak sekali jumlahnya. Mungkin gak akan habis disebutkan kalau kita memikirkannya seharian. Ada istilah remedial, uji kompetensi, UKK (Uji Kompetensi Keahlian), dan masih banyak lagi. Istilah-istilah baru itu sih biasanya kurang dipahami oleh generasi zaman dulu, ya. Karena generasi zaman dulu juga punya beberapa gaya bahasa sendiri yang sekarang jarang dipakai.

Setidaknya beberapa puluh tahun yang lalu, 7 istilah ini masih populer lho di sekolah.


Her

Her yang dimaksud bukanlah kata her untuk menunjukkan orang ketiga perempuan, ya. Huruf e pada kata her ini dibaca seperti membaca huruf e pada kata kemah. Istilah her digunakan untuk menyebut ujian ulang yang diadakan kalau murid tak lolos kompetensi.

Bisa dibilang her itu bahasa jadulnya remedial. Jadi, mendengar kata her beberapa tahun yang lalu sudah pasti mengerikan.

Ponten

Nah, kalau huruf e pada kata ponten dibaca seperti membaca huruf e pada kata kemarin. Percaya gak percaya, kata ponten ini ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lho. Menurut KBBI daring, ponten bisa diartikan sebagai nilai kepandaian atau angka pertandingan.

“Cha, PR kamu kemarin dapet ponten berapa?”
Begitu deh cara menggunakan kata ponten di dalam kalimat. Terdengar agak jadul dan aneh sih, ya.

Teken

Masih. Masih berkaitan dengan huruf e yang cara bacanya rempong ini. Pada kata teken, huruf e pertama dibaca seperti membaca kata kemah. Sementara huruf e yang kedua justru dibaca seperti huruf e pada kata kemarin. Teken. Iya, memang seperti nama game berantem-beranteman yang terkenal itu. Agak-agak Bahasa Belanda gimana gitu?


Bukan!
Teken juga merupakan Bahasa Indonesia yang baku. KBBI daring mengartikan kata teken sebagai kegiatan memberikan atau membubuhkan tanda tangan. Jadi kalau zaman dulu ditanya,

“Kok kertas ulangannya belom diteken sama orangtua sih?”
Itu artinya
“Kok kertas ulangannya belom ditandatangan sama orangtua sih?”         

Testing

Testing? Apaan tuh?
Murid-murid zaman sekarang pasti bingung jika mendengar kata yang satu ini. Menurut definisi KBBI daring, testing adalah pengujian atau percobaan untuk mengetahui tingkat kemampuan dalam hal pengetahuan atau keterampilan seseorang.

Sekarang sih kata testing lebih banyak diganti dengan kata ulum (ulangan umum), UTS (Ujian Tengah Semester) atau UAS (Ujian Akhir Semester).

Alpa

“Jadi si Mel hari ini alpa lagi? Udah berapa kali alpa dia bulan ini…”
Begitu kira-kira ekspresi guru kalau mendengar ada muridnya yang alpa lagi untuk kesekian kalinya. Alpa biasanya identik dengan absen atau tidak masuk sekolah. KBBI daring mengartikan alpa sebagai lalai dalam kewajiban, kurang mengindahkan, atau kurang memperhatikan.

Sementara guru-guru kita zaman dulu mengartikan alpa sebagai kelalaian untuk masuk sekolah setiap hari. 

Madol

Dengar kata madol langsung ingat sama makanan yang warnanya cokelat, kenyal-kenyal legit dari beras ketan dan gula merah? Bukan!

Madol sih gak ada dalam KBBI, ya. Tetapi kosakata yang terdengar absurd ini juga sering digunakan untuk menyebut situasi murid yang absen atau tidak masuk sekolah. Biasanya sih kata madol lebih populer digunakan di kalangan orangtua jadul atau sesama murid.
“Si Ivan madol mulu, ya. Palingan dia lagi asik adu cupang tuh di depan lapangan.”

Mencongak

Iya, mencongak. Bukan mencongek loh, ya. Mencongak itu ya pengucapannya biasa saja. Huruf k-nya juga harus terdengar jelas di akhir kata. Mencongak adalah kegiatan menghitung di luar kepala menurut arti yang disebutkan dalam KBBI daring. Bisa dibilang mencongak itu mendikte untuk pelajaran matematika.

Guru biasanya akan membacakan soal hitung-hitungan satu per satu secara cepat. Tugas murid adalah menghitung jawabannya tanpa menggunakan coret-coretan apalagi kalkulator. Hasilnya harus segera ditulis di kertas jawaban sebelum guru mulai membacakan soal selanjutnya. Kalau sudah mulai ketinggalan satu soal saja, maka kiamatlah dunia persilatan.Karena biasanya murid jadi bingung dan sulit berkonsentrasi untuk menyelesaikan soal selanjutnya.


Ketujuh istilah tersebut memang terdengar lucu, ya. Meskipun kini jarang sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari di sekolah, nyatanya dulu istilah-istilah tersebut populer kok di kalangan murid, orangtua atau guru. Apakah kamu tertarik untuk mempopulerkannya lagi?









5 comments

  1. Tetapi kadang penggunaan kata ponten dan alpa masih digunakan saat ini, dan di sekolah pun ada beberapa guru yang masih menggunakan istilah lama tersebut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mas :D
      Memang masih ada yang pake istilah2 tersebut walaupun udah agak jarang.

      Tapi seru ya, jadi nambahin kosakata aja

      Delete
  2. Madol sama mencongak gak pernah denger. Yang laen seh aku masih ngerasain denger disekolah ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sis, mungkin karena udah jarang banget disebut ya.. makanya jarang ada yang denger kata "madol" sama "mencongak" deh :)

      Delete
    2. Kurang tua kayanya 😁😁😁

      Delete