Pahami 7 Etika Tak Tertulis Ini Saat Menggunakan Mesin ATM



Menggunakan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) itu bikin deg-degan, ya. Iya, bikin deg-degan. Bukan karena takut kartunya tertelan mesin, melainkan karena saldo ATM kita yang bikin hati bergejolak. Pas memeriksa saldo uang di ATM, rasa hati jadi kian resah. Jantung berdegup kencang, napas tertahan, keringat dingin bercucuran, eh ternyata kantor belum transfer gajian bulan ini. Pupus sudah angan-angan indah yang sudah kita susun sebelum mengunjungi mesin ATM.

Walaupun mesin ATM sering bikin suasana hati tak menentu, bukan berarti kita boleh mengabaikan etika tak tertulis saat menggunakannya. Jangan jadi orang Indonesia malu-maluin yang bikin orang lain ngedumel sewaktu sama-sama antre di mesin ATM. Pahami 7 etika tak tertulis ini dan pastikan bahwa kita sudah menjadi pengguna mesin ATM yang cerdas:

10 Penyebab yang Bikin Kita Jarang Ketemu Teman Setelah Tamat Sekolah



Pernah merasa aneh karena teman kita makin sedikit jumlahnya?
Tak masalah kok. Hampir semua orang mengalami hal ini. Ketika kita dewasa, jumlah teman kita terus berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Hingga akhirnya menyisakan beberapa sahabat yang benar-benar berkomunikasi secara intensif dengan kita. 

Sebuah studi yang diterbitkan di British Journal of Psychology menyatakan bahwa semakin banyak jumlah orang yang ada di suatu lingkungan, maka lingkungan tersebut akan semakin tidak bahagia. Inilah yang menyebabkan orang-orang cerdas cenderung tidak suka terlibat dalam sebuah pergaulan yang terlalu besar. Persahabatan berkualitas dengan beberapa orang sudah lebih dari cukup untuk melengkapi kebahagiaan hidup.

Bersyukur Pasti Membuat Hidup Kita Senantiasa Berkecukupan



Di salah satu kota besar di Jawa Tengah, ada seorang wanita paruh baya yang hidup berkecukupan. Ia dikenal sebagai seorang Katolik taat. Tak hanya rajin beribadah, wanita tersebut juga memiliki yayasan untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Semua anak yang dirawat di yayasannya mendapatkan penghidupan dan pengobatan yang layak.

Setiap pagi sebelum matahari terbit, wanita tersebut pasti mengunjungi gereja terdekat untuk melakukan doa pagi. Pada suatu pagi, seperti biasa wanita itu datang ke gereja untuk berdoa. Hari itu ia sedang mengalami masalah berat. Ia dipenuhi kesesakan. Sehingga ia meminta banyak hal kepada Tuhan saat ia berdoa. 

11 Rahasia Agar Cepat Kaya ala Si Cina Zaman Now




Sebelum mulai membaca tulisan ini, coba jawab dulu pertanyaan ini dalam hati.
Apa yang langsung terbayang ketika mendengar kata “rezeki”?

Mayoritas orang pasti setuju kalau rezeki identik dengan uang, harta, atau kekayaan. Padahal definisi rezeki jauh lebih baik dan positif daripada hal-hal seperti itu. Kesehatan, keluarga, dan sahabat tentu lebih berharga dibandingkan harta semata. Itulah sebabnya rezeki disebut sebagai fortune dalam Bahasa Inggris. Karena sejatinya rezeki bukan sekadar soal materi, melainkan soal karunia atau keberuntungan.

13 Tipe Ibu Guru Saat Muridnya Izin Gak Masuk Sekolah Karena Sakit



Pernah punya pengalaman seru dengan gurumu?

Setiap guru pasti meninggalkan kesan mendalam yang berbeda-beda. Ada kenangan lucu, manis, dan menyebalkan yang pernah kita alami semasa sekolah. Momen-momen yang tak terlupakan itu akan menjadi memori istimewa setelah kita lulus. Sekarang sih zamannya serba canggih. Percakapan kita dengan guru melalui aplikasi chat akan terekam sebagai jejak digital yang sulit dihilangkan begitu saja.

Contohnya, 13 tipe Ibu guru berikut ini ketika menghadapi murid yang izin tidak masuk sekolah karena sakit. 

10 Risiko Pekerjaan Freelance Writer di Indonesia



Semua pekerjaan pasti ada risikonya. Ada yang risikonya lebih besar, dan ada pula yang lebih kecil. Salah satu yang paling parah tentu saja risiko kecelakaan kerja yang berakibat fatal. Namun bukan berarti risiko pekerjaan lainnya tergolong tidak berat. Ada saja risiko-risiko yang dianggap tak seberapa tetapi kerap membuat mental ciut dan produktivitas pun menurun.

Salah satu pekerjaan yang dianggap minim risiko adalah freelance writer atau penulis lepas. Padahal pekerjaan ini juga tak luput dari risiko yang sering bikin gemes, sedih, kesal, atau sekadar menarik napas dalam-dalam.

Kira-kira apa saja sih risiko pekerjaan freelance writer di Indonesia? Inilah ulasannya!

Mulut Bau Madu, Pantat Bawa Sengat



Beberapa tahun lalu saya melakukan perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta dengan bus. Kala itu, ada acara perpisahan SMU di Yogyakarta. Momen tersebut sangat berkesan karena angkatan kami adalah angkatan pertama yang boleh melaksanakan kegiatan perpisahan di luar kota. 

Saya sudah lupa dengan rute perjalanan yang saat itu saya lalui. Namun saya masih cukup ingat bahwa saat itu bus kamu melewati daerah Garut, Purwokerto, dan Kebumen sebelum tiba di Yogyakarta. Sekitar pukul 4 sore, bus kami mulai memasuki kawasan perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di sepanjang perjalanan, mata kami disuguhi hamparan sawah dan rumah-rumah sederhana para penduduk lokal. Ada satu hal yang sangat menarik perhatian saya dan teman-teman, yaitu sejumlah reklame berukuran sedang yang dipasang di pohon.

Baik atau Buruk, Siapa yang Tahu?




Pada zaman dahulu kala di sebuah daerah yang makmur, ada seorang raja yang sangat gemar berburu. Sang raja senantiasa membawa banyak pengawal dan tabib kepercayaannya   ketika pergi berburu. Suatu hari saat sang raja berburu hingga larut malam, jarinya terluka karena gigitan seekor ular sendok.

Raja mulai jatuh sakit setelah jarinya digigit ular. Tubuhnya panas dingin, lemas, dan ia pun tak nafsu makan. Jarinya yang tergigit ular mulai membiru dan terasa sangat nyeri. Saat tabib memeriksa kondisi kesehatannya, raja bertanya,

“Bagaimana keadaanku, tabib? Apakah luka gigitan ular ini semakin memburuk?”
Tabib kerajaan pun menjawab, “Baik atau buruk, siapa yang tahu?”

Karena Motivator Itu Bukan Mereka yang Muncul di TV



Saya masih ingat dengan jelas mengenai rincian peristiwa itu. Ketika saya baru saja lulus kuliah dan masih jadi pengangguran. Nasib dan isi kantong yang tak menentu karena belum mendapatkan pekerjaan tetap. Saat itu, saya sudah mulai menjadi penulis freelance dengan bayaran yang sangat murah. Satu artikel bahkan tak bisa untuk membayar sepiring gado-gado. 

Namun ternyata pekerjaan itulah yang saya tekuni sampai sekarang. Sebuah pekerjaan yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Pekerjaan yang juga membawa saya berusaha meraih mimpi-mimpi kecil agar lekas jadi kenyataan.

Tips Wisata Kuliner Saat Liburan di Thailand




Siapa sih yang gak ngiler lihat foto-foto dan video kuliner Thailand yang hits di Instagram?

Proses pembuatannya kelihatan seru. Komposisi makanannya juga tampak menggiurkan dan bikin semua orang ingin mencicipi. Kalau secara pribadi sih, saya gak terlalu suka dengan makanan-makanan yang saya cicipi di Thailand. Tapi ini sih penilaian subjektif saja. Entah karena saya belum berhasil menemukan makanan yang benar-benar enak atau memang rasa makanannya gak sesuai dengan selera saya.

Setelah mengunjungi Thailand beberapa hari lalu, saya jadi tergugah untuk menulis tips-tips wisata kuliner ini. Tentu saja tips ini dibuat berdasarkan pengamatan saya selama berada di sana.

Dia Akan Membantumu Mengangkat Beban, Bukan Menyuruhmu Berhenti



Pernah nge-gym di pusat kebugaran?
Atau setidaknya sudah tahu sistem workout di pusat kebugaran?

Pada umumnya, orang-orang yang didampingi Personal Trainer (PT) saat workout akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Otot-otot tubuh akan lekas berkembang dan pembakaran lemak pun mencapai tahapan maksimal.

Biasanya, orang cenderung tidak percaya diri dengan kemampuan pribadinya jika tidak mendapat pendampingan PT. Hal ini membuat sebagian orang yang berlatih sendiri cenderung memilih latihan beban dengan intensitas ringan atau sedang. Karena mereka takut terluka, takut cidera, takut tubuhnya tak mampu mengimbangi beban super besar tersebut. Akibatnya, otot tak berkembang sesuai harapan. Atau setidaknya massa otot hanya mencapai kondisi stabil, tidak menyusut dan tidak bertambah besar.


Inner Child: Dia Tak Pernah Mati, Hanya Tersembunyi dalam Tubuh Kita




“Kamu tuh emang selalu gitu, ya. Gak pernah dewasa. Percuma deh ngomong sama kamu.”

Pasti kita sudah tak asing lagi ya dengan kalimat-kalimat tersebut.
Barangkali kita pernah mengucapkannya, sempat mendengar orang lain mengucapkannya, atau bahkan diucapkan orang lain kepada kita. Sikap childish yang ada pada diri seseorang sering kali membuat orang lain kesal. Apakah sikap dewasa sejatinya benar-benar ada?

Faktanya, semua orang pasti memiliki sisi kekanak-kanakan, hanya kadarnya saja yang berbeda satu sama lain. Hal tersebut disebabkan oleh inner child yang ada pada diri kita masing-masing.

11 Kutipan Puitis Berbahasa Indonesia Tentang Sosok Ibu



Siapakah Ibu?
Ibu bukan hanya orang yang rahimnya pernah kita tempati. Banyak hal yang bisa diungkapkan untuk menggambarkan sosok Ibu. Barangkali kita kerap canggung mengutarakan isi hati kepadanya. Tak jarang pula kita malah menyakitinya, entah sengaja ataupun tidak.

Penggambaran tentang sosok Ibu berhasil diinterpretasikan secara sempurna oleh beberapa orang.
Ini saatnya duduk sejenak sembari membaca penggalan-penggalan kata tentang dia yang kita cinta.

Menyelami Gaya Belajar Ala Generasi Z



Generasi Z? Siapakah itu?

Mungkin masih banyak orang yang tidak paham dengan istilah generasi Z. Padahal istilah yang satu ini terbilang populer di bidang psikologi umum dan character building. Penamaan tersebut tidak diberikan secara asal-asalan lo. Teori ilmiah mengenai pembagian generasi Z serta beberapa generasi lainnya dikenal dengan istilah Generation Theory.

Asal Mula Terciptanya Generation Theory

Generation Theory awalnya berkembang di Amerika Serikat. Para pengamat yang mencetuskan teori ini beranggapan bahwa orang-orang yang lahir di masa tertentu memiliki kemiripan karakteristik satu sama lain. Hal ini bisa terjadi karena masing-masing kelompok generasi mendapatkan informasi perkembangan teknologi, tren, dan gaya hidup yang hampir sama. Sehingga kemiripan itu dapat terwujud meski setiap individu dibatasi oleh perbedaan tempat tinggal, latar belakang kehidupan, pendidikan, dan budaya.

Relax, Not Every Page Has To Be a Masterpiece





Bertahun-tahun lalu, saya tak pernah membayangkan akan ada di posisi saya saat ini. Duduk santai dengan celana pendek sembari menatap layar laptop berjam-jam. Atau menyamber ransel, meletakkan laptop di dalamnya lalu bergegas melangkahkan kaki ke kafe. Impian saya dulu jadi orang kantoran. Jadi tukang insinyur yang kerja di kantor mewah yang gedungnya tinggi-tinggi.

Kini saya bebas melangkahkan kaki ke mana pun saya mau. Asalkan semua pekerjaan bisa selesai tepat waktu, tak melewati deadline yang sudah ditetapkan. Sebenarnya saya jauh lebih suka bekerja di rumah. Karena saya bisa berhemat dan tak perlu repot berganti pakaian. Saya memang sangat suka tampil santai dengan celana pendek dan kaos longgar. Inilah menyebabkan orang-orang mengira bahwa saya adalah pengangguran.

Kisah Dua Petani dan Hasil Panennya





Di sebuah desa yang subur, hiduplah dua orang petani yang saling mengenal satu sama lain. Petani pertama memiliki sebidang tanah yang ukurannya tidak terlalu besar. Namun petani pertama tersebut hidup dengan bahagia. Setiap hari ia rajin merawat tanaman di lahan pertaniannya. Sehingga tanah tersebut menghasilkan panen yang melimpah dan berkualitas baik.

Sementara itu, petani kedua mempunyai tanah yang sangat luas. Lahannya yang berpuluh-puluh hektar itu ditanami aneka jenis tanaman. Kendati demikian, petani kedua tidak pernah hidup gembira. Ia selalu dibayang-bayangi oleh kebahagiaan sang petani pertama. Tanahnya tak seberapa luas tetapi mengapa hasilnya sangat melimpah dan berkualitas. Si petani pertama itu juga tak pernah mengeluh, kelihatan bahagia setiap hari. Demikian pikir si petani kedua.

Definisi Bahagia





Ada yang aneh kalau aku jalan-jalan sendirian?

Aku menemukan banyak hal yang tak kudapatkan ketika aku bersama dengan orang lain. Kadang-kadang aku berjalan kaki. Menyelaraskan langkah dengan alunan musik yang hanya terdengar di telingaku. Banyak yang terpikirkan saat sedang sendirian. Bisa tentang diri sendiri atau tentang keajaiban demi keajaiban yang tercipta di antara kita. Kini aku berkesempatan langsung menuliskannya sembari duduk di salah satu sudut kedai kopi. Secangkir ice americano yang gelasnya sudah berembun masih setia menemaniku.

Untukmu yang Mengenalkan Secangkir Americano Kepadaku





Aku masih ingat betul. Empat tahun lalu, kau bilang kepadaku bahwa kau menyukai secangkir americano. Kopi hitam dengan semburat rasa pahit dan aroma kuat itu senantiasa menemani hari-harimu. Sejak itulah secangkir americano selalu mengingatkanku akan dirimu. 

Hari-hariku waktu itu jadi lebih berwarna karena kehadiranmu. Walaupun kita jarang bercakap-cakap. Hanya sesekali melempar pandang satu sama lain ketika bertemu. Tak banyak waktu untuk berbagi cerita lisan. Namun obrolan-obrolan hangat di antara aku dan kau pernah menjadi pembuka harapan bagiku.

Peringatan Hari Pangan Sedunia di Sekolah, Enaknya Ngapain Ya?



Sebentar lagi hari pangan sedunia lo!
Sudah tahu belum tentang peringatan yang dirayakan oleh masyarakat sedunia yang satu ini?

Hari pangan sedunia diperingati pada tanggal 16 Oktober setiap tahun. Peringatan penting ini digagas oleh negara-negara anggota Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 1979. Terhitung sejak tahun 1981, peringatan hari pangan sedunia senantiasa memiliki tema khusus setiap tahunnya. Tema tersebut biasanya ditentukan berdasarkan topik hangat di bidang pangan yang sedang membutuhkan perhatian istimewa.

Sudah sepatutnya peringatan hari pangan sedunia dimulai dari sekolah. Karena sekolah merupakan salah satu sarana pendukung pendidikan karakter bagi anak. Kalau mau anak-anak tumbuh menjadi generasi penerus yang peduli terhadap kondisi pangan dunia, tentu saja nilai-nilai penting tentang pangan harus diajarkan sedini mungkin.

Hal-Hal yang Sebaiknya Tak Dilakukan Saat Merasa Kecewa




Kekecewaan kerap membuat kita larut dalam perasaan sedih dan marah. Terasa begitu menyakitkan. Terutama jika kekecewaan itu disebabkan oleh orang-orang yang sangat kita sayangi. Banyak hal yang berkecamuk dalam hati saat merasa kecewa. Perasaan campur aduk yang tak dapat dijelaskan oleh kata-kata.

Namun kita harus mengingat beberapa hal penting ini. Bahwa ternyata hal-hal ini sebaiknya tidak dilakukan saat merasa kecewa. Kalau kita berhasil menahan diri untuk tidak melakukannya, niscaya kekecewaaan kita tak akan berujung pada penyesalan.

8 Hal So Sweet yang Mudah Dilakukan di Zaman Modern, Sudah Mencobanya?



Semua orang pasti bahagia bila bertemu dengan orang lain yang menyenangkan dan penuh kejutan. Namun kita tentu tak bisa mengharapkan hal tersebut. Kita tidak bisa mengatur atau mengubah karakter orang lain, tetapi kita bisa menjadi sosok yang kita impikan. Ekspektasi adalah akar dari berbagai bentuk kekecewaan. Daripada harus kecewa karena tindakan orang-orang terdekat, alangkah lebih bijaksana jika kita yang memulainya lebih dahulu. 

Be the love you never received.

Tak perlu menuntut banyak hal. Jadilah versi diri sendiri yang jauh lebih baik dari hari kemarin. Niscaya berbagai berkat dan pertolongan tak terduga akan menghampiri kita. 

Faktanya, tidak sulit kok menjadi orang yang so sweet di zaman modern ini. Kita bisa mewujudkannya lewat tindakan-tindakan sederhana. Berbagai hal yang barangkali tidak diharapkan orang-orang terdekat tetapi nyatanya sangat membahagiakan.

Membangun Pagar atau Jembatan? Pilihlah yang Terbaik!




Di sebuah desa kecil hiduplah dua orang kakak beradik laki-laki yang rukun. Keduanya memiliki lahan pertanian masing-masing. Selama 40 tahun, mereka hidup berdampingan dan bergotong royong. Pinjam meminjam alat pertanian, bertukar bibit tanaman, dan saling membantu bukanlah hal asing bagi mereka.

Suatu ketika, saudara yang lebih muda menyewa buldozer dan membuat sebuah sungai besar. Aliran sungai tersebut memisahkan tanah pertanian miliknya dan saudaranya yang sudah berdampingan sejak lama. Setelah mengetahui hal tersebut, si kakak menjadi sangat geram. Dia merasa bahwa adiknya sudah tak ingin lagi menjalin hubungan baik dengannya.

3 (+2) Langkah Minta Maaf yang Benar dan Mewakili Ketulusan Hati





Saat seseorang melakukan kesalahan, minta maaf adalah hal yang wajar. Walaupun terdengar mudah, sebenarnya minta maaf tidak segampang teorinya. Tak sedikit hubungan yang rusak dan gagal diperbaiki hanya karena enggan minta maaf. Mulut seolah terkunci ketika harus mengucapkan dua kata tersebut. Sudah salah saja masih tidak mau minta maaf, apalagi kalau memang tidak salah. Ego pribadi letaknya terlalu tinggi untuk “menunduk” dan minta maaf.

Kadang-kadang kita minta maaf bukan karena melakukan kesalahan, melainkan karena tak ingin orang-orang yang kita sayangi pergi menjauh. Ada hal-hal yang membuat kita harus menurunkan ego. Dalam hidup, kita tidak selalu menang. Pemegang kunci atau pembuka jalan tak selalu jadi juaranya.

Beban Itu Mengajarkanmu untuk Berbagi dan Beristirahat Sejenak




Aku tahu bebanmu berat.
Berat sekali.

Ibarat memikul beban berat seraya berjalan melewati air. Kaki sudah terbebani oleh arus air yang deras. Ditambah lagi beban berat yang harus dibawa di pundak.

Namun kamu selalu mengatakan kalau aku tak memahamimu. Tak masalah. Barangkali kadang-kadang kamu lupa tentang “99%” yang kita punya. Tentang anugerah besar yang sudah Dia berikan kepada kita.


Kepiting atau Cumi-Cumi, Manakah Pilihanmu?




Kepiting dan cumi-cumi memang sama-sama hewan laut. Keduanya mudah ditemukan di restoran seafood dan pusat pelelangan ikan. Di balik hal sederhana tersebut, ada pesan penting yang ingin disampaikan kepada kita. Iya. Coba kamu ingat-ingat apa perbedaan kepiting dan cumi-cumi. Perbedaannya bukan hanya dari segi filum saja, melainkan juga dari cara bertahan hidup. Kepiting dan cumi-cumi punya “perangai” yang berbeda, yang selanjutnya akan jadi bahan pembelajaran bagi kita.

Karena Aku Berusaha Agar Telinga dan Hatiku Lebih Besar dari Mulutku





Kata orang, karakter itu tak hanya ditentukan oleh faktor genetik saja. Ada hal-hal lain yang tak kalah penting, salah satunya adalah pengalaman hidup dan lingkungan sekitar. Mungkin ada orang yang mewarisi gen ekstrovert dari orang tuanya. Tetapi karena pengaruh lingkungan sekitar dan pengalaman hidupnya, gen ekstrovert tersebut tidak menonjol. Hanya muncul di saat-saat tertentu dengan intensitas rendah.

Semua orang punya pengalaman hidup yang unik dan berbeda dengan orang lain. Pengalaman itu tentu memberikan pembelajaran berharga yang diterjemahkan dengan makna yang berbeda-beda. Meskipun ada dua orang yang mengalami suatu hal pada waktu, tempat, dan kondisi yang sama, penerimaan dan pelajaran yang diperoleh pasti akan tetap berbeda.

Herder Pemberani dan Pom yang Lembut




Di sebuah rumah besar, tinggallah seekor anjing herder dan seekor anjing pom. Mereka dipelihara sejak masih bayi oleh pemiliknya. Keduanya merupakan anjing yang manis dan setia. Kendati demikian, herder dan pom memiliki karakter yang sangat berbeda. Herder memiliki jiwa pemberani, sedikit jahil, dan pandai mengenali tamu yang niatnya tak baik. Sementara pom justru sangat lembut, penurut, dan mudah akrab dengan tamu yang baru dikenalnya.

Hampir semua tamu yang berkunjung ke rumah itu menyukai si pom. Karena pom selalu bertingkah manis, tak peduli siapa pun tamu yang mengunjungi pemiliknya. Lain halnya dengan herder yang sedikit jahil. Dia sering menggoda tamu yang datang ke rumah. Ada yang digondol sepatunya, dijilati betisnya sampai lari tunggang langgang, atau dicakar dengan kukunya yang tajam. Saat bertemu orang yang berniat tak baik, sang herder tak segan untuk segera menggigit orang tersebut.

Sang pemilik merasa agak kewalahan dengan perilaku herder kesayangannya. Suatu hari, ia menasihati si herder secara keras.

“Kamu itu peliharaan yang pintar, setia, dan lucu. Tetapi tingkahmu kerap membuat tamu-tamuku jadi ketakutan. Seharusnya kamu bersikap lebih baik kepada semua orang yang datang. Supaya mereka merasa nyaman ketika bertamu ke sini. Kamu mengerti, kan?”

Mendengar perkataan pemiliknya, herder menjadi sangat sedih. Ia merasa bahwa tuannya itu membenci wataknya yang pemberani.

“Huh, dia tak tahu kalau aku hanya menggigit tamu yang berniat buruk. Sudahlah, mungkin aku harus diam saja. Menjadi penurut seperti si pom yang lembut,” gumam herder.


Suatu hari, sang pemilik rumah pergi berbelanja lebih lama dari biasanya. Hanya ada herder dan pom di dalam rumah. Di tengah suasana sepi tersebut, seorang pencuri yang menyelinap masuk rumah melalui jendela. Pom menghampiri pencuri tersebut dengan wajah bersahabat sembari menggoyang-goyangkan ekornya. Dia sangat kegirangan dan mengira si pencuri itu adalah orang baik yang bisa jadi teman barunya.

Melihat kejadian itu, herder cuma duduk termenung dengan wajah sedih. Dia tak ingin lagi mengganggu tamu yang datang ke rumah. Karena dia sudah kapok dimarahi oleh pemiliknya. Herder hanya pasrah melihat si pom mendekati pencuri yang baru saja masuk ke rumah.

Si pencuri yang tertegun melihat keindahan bulu pom lantas berpikir, “Ah, sepertinya aku tak perlu mencuri TV dan barang berharga lainnya yang berat. Anjing kecil ini ringan dan sangat cantik. Kalau dijual, harganya pasti mahal.”

Usai berpikir sejenak, pencuri bergegas meraih pom dengan kedua telapak tangannya. Tanpa perlawanan, si pom pun diangkat dan siap dibawa oleh pencuri. Tak lama kemudian, terdengar suara grendel pintu berderit. Nah, si pemilik rumah sudah pulang dan sedang membuka pintu.

Sang pemilik rumah sangat kaget melihat pencuri itu sudah menggendong anjing pomnya. Tangan kanannya meraih tongkat pemukul kasti yang terletak tak jauh dari pintu. Tanpa pikir panjang lagi, pencuri segera melepas pom dari tangannya dan keluar lewat jendela yang tadi sudah ia buka. Gerakannya cepat sekali sampai menghilang dari pandangan sebelum sempat dikejar.


Usai kejadian tersebut, pemilik rumah segera menghampiri dua anjing kesayangannya. Ia lantas membelai kepala herder sembari berujar,

“Aku memang menyuruhmu bersikap baik kepada semua orang yang datang. Namun bukan berarti kamu tak boleh waspada seperti biasa. Aku melarangmu untuk langsung menggigit orang, bukan melarangmu menggonggong. Suaramu yang lantang akan membuat pencuri ketakutan dan tak berani masuk ke rumah kita. Kamu juga tak rela kan kalau pom sampai diculik oleh pencuri itu?”

Tak cuma menasihati herder, pemilik rumah juga melakukan hal yang sama kepada pom.
“Sifatmu yang lembut dan penurut membuat banyak orang suka kepadamu. Tetapi jangan sampai sifat itu malah membuatmu lalai menjaga dirimu sendiri. Kalau kamu sudah terperangkap oleh tipu muslihat orang jahat, kami akan kesulitan untuk menyelamatkanmu.”

Pemilik rumah lalu memeluk dua anjing peliharaannya dan berkata dalam hati,
“Kalian berdua adalah kesayanganku. Peliharaan hebat dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mudah-mudahan kalian senantiasa saling melengkapi dan saling menjaga satu sama lain.”

Kalian yang Terus Berjuang, dengan Segala Kelebihan dan Kekurangan yang Ada.

 

 
 
Sejak aku mengenal kalian, aku tahu kalian selalu berusaha saling memahami dan melengkapi. Masalah demi masalah yang datang, semoga semakin menguatkan hati kalian. Jangan berkecil hati karena kekurangan pada diri sendiri. Masing-masing dari kalian sudah diberkahi dengan kelebihan yang istimewa. Hanya perlu menjadi diri sendiri yang lebih baik lagi dari hari ke hari.

Jangan menghiraukan mereka yang iri dengan kekompakan kalian. Karena kesetiaan dan perjuangan sudah lebih dari cukup untuk menunjukkan kesungguhan hati kalian. Perpaduan kewaspadaan dan tindakan lemah lembut akan menghasilkan kekuatan luar biasa yang tak disangka-sangka. Jadi, herder dan pom kesayanganku sudah tahu kan strategi besar yang mesti diwujudkan di hari-hari berikutnya?

Salam,
Anak anjing nakal, kesayangan herder dan pom.
 









Kalian Itu Bagaikan Duduk di Kedua Ujung Bangku Panjang




Hari ini aku pergi ke Pasar Lama Tangerang. Banyak sekali jajanan yang bisa dinikmati di sana. Cuaca terik siang hari tak menghalangi para pengunjung yang ingin berwisata kuliner. Karena sudah kenyang, aku pun hanya menghilangkan dahaga dengan seporsi es podeng yang rasanya gurih.
Aku duduk di sebuah bangku panjang.

Sudah tahu apa bedanya bangku dan kursi?

Ini bedanya menurut definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia :

kur.si (1)
n tempat duduk yang berkaki dan bersandaran
n ki kedudukan, jabatan
kur.si (2)
n Isl. ilmu atau kekuasaan Allah SWT

bang.ku
n papan dan sebagainya (biasanya panjang) berkaki untuk tempat duduk. 

Berdasarkan arti harfiah tersebut, kini kita tahu bahwa yang biasanya disajikan oleh pedagang kaki lima itu bangku. Sebuah bangku panjang yang bisa diduduki oleh beberapa orang. Bukan kursi. 

Aku duduk di bagian tengah bangku itu bersama dua orang lainnya. Di ujung bangku sebelah kiri, ada seorang ibu yang sedang menikmati es podeng juga. Di sampingnya ada tumpukan durian milik pedagang kaki lima lain. Tumpukan durian itu menjulang tinggi. Jaraknya hanya beberapa centimeter saja dari si ibu yang asyik menjilati sendok es podengnya. Sementara di sebelah kananku, ada wanita muda yang asyik dengan semangkuk bakso. Kuah baksonya merah sekali. Asapnya pun mengepul ke udara. Menyebarkan aroma daging sapi segar yang khas.

Selesai menyantap es podeng, aku berdiri dan meninggalkan bangku panjang itu. Setelah beranjak pergi, aku menoleh ke belakang. Kutengok lagi kedua wanita yang duduk di bangku panjang itu. Jika salah satu dari mereka bangun duluan, yang lainnya pasti akan segera jatuh. Sebab masing-masing dari mereka duduk di ujung bangku. Bagian yang sudah berada di luar batas topangan kaki bangku.

Semesta rupanya selalu memberi peringatan dengan gayanya sendiri.

Bila si ibu yang makan es podeng bangun lebih dulu, wanita yang lebih muda akan jatuh. Mungkin kuah baksonya akan tumpah ke sekujur tubuh. Bisa jadi mangkuk baksonya terlempar dan pecah. Sakitnya tak seberapa, tetapi beban malunya pasti sangat besar. Sedangkan bila wanita yang makan bakso itu yang selesai duluan, si ibu yang makan es podeng bisa jatuh menimpa tumpukan durian di sisi kiri tubuhnya. Nah, yang satu ini rasa sakit dan malunya sama-sama besar.

Aku berbalik badan, meninggalkan pemandangan unik di tengah hiruk pikuk tempat tersebut. Ingatanku lantas kembali memutar memori tentang kalian berdua. Karena kalian berdua seperti duduk di kedua ujung bangku panjang. Berusaha saling percaya dan menjaga keseimbangan satu sama lain. Sembari tak lupa sibuk menyelesaikan segala kewajiban kalian.


Bilamana salah seorang dari kalian bangun sendirian, maka seorang lainnya yang masih duduk pasti akan jatuh terjengkang. Merasa sakit, merasa kepercayaannya dikhianati, merasa bahwa tugas-tugas ini terlalu berat untuk dituntaskan sendirian.

Perjalanan ini memposisikan kalian dalam keadaan duduk di kedua ujung bangku panjang.

Alangkah lebih baik jikalau kalian mampu menyeimbangkan posisi setiap saat. Bila ingin berdiri, yakinlah untuk langsung berdiri berdua. Tetapi kalau masih ingin bertahan, duduklah terus dan jangan pernah sekalipun meninggalkan bangku itu. Sambil menyelesaikan tugas-tugas kalian, sesekali kalian mesti menoleh satu sama lain. Yakinkan dia yang berada di ujung bangku lainnya supaya kuat mencapai titik akhir perjuangan.

Orang pintar akan menyelesaikan masalah secara cepat. Tetapi orang bijaksana akan membangun sistem yang bisa digunakan untuk kebutuhan jangka panjang. Aku tahu kalian berdua ingin membangun suatu lingkungan kerja seperti ini :


Sebuah sistem yang stabil, tak peduli siapa pun yang duduk di atasnya. Namun kalian tak usah menyesal bila sampai titik akhir nanti kalian belum berhasil mewujudkan sistem itu. Perjuangan kalian sudah lebih dari cukup. Lebih dari cukup untuk menjelaskan daya tahan dan dedikasi kalian. Masalah demi masalah itu, mudah-mudahan tak membuat salah satu dari kalian memutuskan untuk bangun duluan dari bangku panjang. 

Tipu muslihat memang tak kenal lelah menggoda kalian untuk enyah dari bangku panjang itu. Membuat kalian berselisih dan saling benci sebab tak ada lagi kepercayaan di antara kalian. Namun ada satu hal yang aku tahu. Semesta tak akan lelah mengirimkan bantuan-bantuan tak terduga bagi kalian yang senantiasa berusaha. Jangan marah bila temanmu kelihatan lelah dan ingin mengangkat pantatnya dari bangku. 


Sempat putus asa membujuk temanmu untuk tetap di ujung sana?
Rayu saja Penciptanya yang Maha Pemurah dan Maha Tahu.
Aku dan yang lainnya pun tak akan membiarkan hati kalian melemah.