Gak Akan Ada yang Bertanya “Are You OK?”(di Dunia Kerja)

Coba deh inget-inget lagi. Selama bekerja dari zaman dulu sampai sekarang, ada gak yang pernah bertanya “are you OK?” ke Anda?

Gak ada?
Ya udah. Berarti kita senasib. 
Life must go on even though no one ask you about your feelings.
Di dunia kerja kita selalu dituntut menjadi orang yang profesional. Beberapa momen yang bikin saya capek hati ini nyatanya tidak boleh membuat saya kesal atau baper terlalu lama. Saya tuh cuma freelance writer. Ibarat isi meja makan, cuma remah-remah rengginang yang sewaktu-waktu bisa diusir pakai serbet. Jadi, ya telan saja. Telan saja hal-hal yang bikin gondok.

Disentri pada Anak

Saya pernah membuat artikel untuk salah satu brand produk kebersihan di Indonesia. Topik bahasannya tentu gak jauh-jauh dari penyakit. Suatu hari saya ditugaskan membuat artikel disentri pada anak. Padahal, 2 bulan sebelumnya saya sudah membuat artikel disentri.

“Mbak, waktu itu aku pernah buat artikel tentang disentri lo. Disuruhnya tentang disentri pada anak juga. Tapi karena referensinya terbatas makanya aku tetep kombinasiin sama topik disentri pada orang dewasa.”
“Gitu ya, Mbak Mel? Ya udah, nanti coba aku tanya orang brand-nya dulu ya.”
Kurang lebih satu minggu kemudian…
“Mbak Mel, brand-nya tetep mau pakai tema disentri pada anak. Mbak Mel cari referensi sebisanya untuk melengkapi, ya. Sebutin aja disentri pada anak itu bahaya gak bila dibandingin sama disentri orang dewasa. Gejalanya beda gak sama orang dewasa.”
“Iya, Mbak.”
Saya tuh jadi inget sama guru matematika saya di SMU. Guru saya pernah bilang,
“Kamu kalau jawab soal itu harus bener-bener detail. Anggep aja Bapak atau orang-orang lain yang baca jawaban kamu itu gak tau apa-apa.”
Omongan si Bapak guru sih emang ada benernya. Tapi gak harus diterapin mentah-mentah juga kan, ya.
Disuruh nulis disentri pada anak itu ibarat menjelaskan tentang betis yang kena knalpot.
Kalo orang dewasa yang kena knalpot panas kan kakinya jadi merah, kulitnya mengelupas, luka bakar, perih banget. Terus menurut ngana kalau yang kena anak kecil tuh betisnya jadi warna pink fuschia, beraroma harum, kulit betis semakin kenyal dan lembut?
Ya pikir sendiri aja, deh.
Rasanya sih nenek-nenek juga tahu kalau semua penyakit itu lebih bahaya kalau dialami anak kecil. Karena anak kecil itu daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.

Keharuman Khas Umat Muslim

Cerita berlanjut sewaktu saya diminta bikin artikel promo untuk suatu produk kebersihan yang baru launching. Produknya sih terkenal. Terkenal banget. Tapi entah kenapa brand memutuskan untuk mengeluarkan varian produk tersebut. Varian produk baru yang mesti dilengkapi artikel promo sepanjang 1.000 kata. Saat saya buka dokumen brief-nya, ada kalimat yang bunyinya begini,
Harus mencantumkan kalimat “keharuman khas umat muslim”.
Lah, ini maksudnya apa?
Dua tahun belakangan ini isu SARA lagi marah dan bikin gerah. Terus ada brand yang manfaatin momen buat bikin produk yg “nyeleneh”. Brand populer sekelas gitu? Why?
Lantas menurut ngana, keharuman yang khas umat non-muslim itu yang kayak gimana?
Bisa dijelasin gak kayak apa keharuman yang khas umat non-muslim?
Kok tendensius amat sih. Saya kayaknya jadi males kalau mesti mandi pakai produk pembersih merek situ, deh.
Eits, tapi tenang. Berhubung saya gak mau termakan isu SARA, ya pasti saya bikinin artikelnya sesuai brief. Terserah deh mau bikin produk dengan keharuman khas apa. Yang penting duitnya masuk ke kantong gue. 

Spaghetti Aglio Olio

Masih ada lagi nih cerita soal Account Executive (AE) yang biasanya berhubungan langsung sama dia. Kali ini produknya penyedap rasa. Produk ini termasuk brand terkenal juga di Indonesia. Saya udah bikin content plan artikelnya dan udah dapat approval.
“Mbak Mel, untuk artikel nomor 4 jangan sampai sama kayak artikel 7 bulan November, ya.”
“Iya, Mbak.”
Ups, ternyata saya sudah pernah bikin artikel tentang spaghetti aglio olio untuk brand ini. Jadi, saya harus bikin artikel dari angle berbeda dengan tema yang sama.
Pas artikelnya udah jadi, saya disuruh bikin revisinya. Katanya,
“Mbak Mel, tolong artikel nya dibikin lebih detail dari segi proses memasak dan tips-tipsnya. Soalnya artikel yang baru jadi ini lebih ke preparation spaghetti aglio olio.”
Kemarin katanya jangan bikin artikel yang sama dengan artikel nomor 4 bulan November. Padahal, artikel nomor 4 itu isinya tips-tips membuat spaghetti aglio olio. Silakan googling sendiri aja tips-tips membuat spaghetti aglio olio, kira-kira banyak gak di Google?
Semakin simpel suatu resep masakan, pasti semakin sedikit tips memasaknya. Ya kayak si spaghetti aglio olio itu.
Lama-lama kok jadi emosi jiwa, ya.
Mau marah tapi takut dosa.
Mau marah tapi takut dipecat.

Dear brand yang terhormat, zaman sekarang masyarakat sudah semakin pintar memilih produk. Daripada promosi lebai mengandalkan keyword dan gembar-gembor ini itu, lebih baik bikin promosi based on research and touching story. Latar belakang yang kuat akan membuat masyarakat merasa tersentuh untuk mencoba produk tersebut. Apalagi kalau touching story-nya berupa pengalaman yang pernah dirasakan semua orang. Bikin engagement untuk pasar Indonesia itu gak sulit lo. Tema-tema yang berhubungan sama cinta, uang (cara berhemat), dan seks pasti selalu diminati. 

Oh, iya. Ada satu hal penting lainnya yang harus kita pahami sebagai seorang pekerja. Gak akan ada yang bertanya “are you OK” kepada kita. Terutama kalau kita bekerja di bidang freelance secara remote. Ketika kita sakit parah, bad mood, patah hati, gondok setelah baca brief, gak ada yang peduli juga sih. Karena yang penting pekerjaan kita selesai sesuai kemauan klien. 


Bahkan, langka banget deh orang yang bertanya “are you OK” dalam kehidupan kita. Sebenarnya, pertanyaan sesederhana itu terkadang bisa membuat kita merasa lebih baik. Merasa lebih dimengerti dan didampingi. Seakan ada sedikit empati yang ditunjukkan orang lain sewaktu menghadapi kita. Walaupun memang pertanyaan itu bukanlah sebuah solusi untuk permasalahan-permasalahan kita.
Mana ada sih orang yang memulai pembicaraan dengan bertanya,
Are you OK?
How was your day?
Mayoritas orang pasti memulainya dengan,
“Eh, elo tau gak sih. Gue tuh hari ini…”
“Tadi gue kesel banget, deh. Masa si X… bla bla bla”
Nanti, jika ada orang yang bertanya “are you OK?” atau “How was your day?
Kalau perempuan, jadikan dia saudara.
Kalau laki-laki, jadikan dia suami.
Sayembara dongeng kali, ah.





No comments