Semesta Punya Cara Sendiri dalam Menjawab Asa

 

Semesta Punya Cara Sendiri dalam Menjawab Asa

Kalau saya menengok ke belakang untuk evaluasi diri, ternyata banyak sekali hal yang patut saya syukuri. Percaya atau tidak, hampir semua keinginan saya bisa terwujud dengan cara yang tidak terduga-duga. Dulu waktu masih kuliah, saya ingin sekali mempunyai seekor anjing golden retriever. Membelinya di petshop jelas tak mungkin karena tabungan saya pas-pasan. Ndilalah tetangga seberang rumah tiba-tiba menenteng seekor golden retriever betina remaja yang lehernya diikat dengan leash. Cantik sekali. Katanya anjing betina itu dari si kakak tetangga, tapi istrinya tidak bersedia merawat di rumah karena berisik dan agak nakal. Si betina itu akhirnya jadi anjing ras pertama yang saya miliki. Joyce namanya.

20 Quotes tentang Bertahan

 

20 Quotes tentang Bertahan

Saat sudah terlalu berat untuk bertahan,

maka cobalah untuk melepaskan secara perlahan.

 

Aku bertahan bukan karena aku mampu.

Tapi aku bertahan karena ingin melihat

semampu apakah engkau akan mempertahankanku.

 

Kita punya cara sendiri-sendiri untuk bertahan hidup tanpa orang yang kita cintai.

Sebagian orang bertahan dengan memori,

sebagian lagi justru terluka karena memori.

 

Sesuatu yang datang dengan mudah tidak selalu bertahan selamanya

dan sesuatu yang bertahan selamanya tidak selalu datang dengan mudah.

Menutup dan Membuka Tahun dengan Sumpah Serapah

 

Menutup dan Membuka Tahun dengan Sumpah Serapah

Menutup Tahun dengan “Makan Bareng”

Akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021 membawa kesan tersendiri bagi saya, kesan mendalam yang menjengkelkan. Tadinya saya tidak berniat membuat perayaan apapun untuk menyambut pergantian tahun. Saya seorang introvert, Mama saya seorang extrovert. Awalnya, malam pergantian tahun yang saya inginkan cuma makan kepiting lalu diakhiri dengan ngopi santai sambil nonton TV. Kopi bubuk Excelso saya begitu menggoda, begitu pula dengan acara TV di malam tahun baru yang biasanya selalu menarik. Namun, Mama jelas berbeda. Mama suka keramaian, apalagi kalau sudah berkumpul bersama teman-temannya. Dia menerima ajakan beberapa temannya (yang juga berstatus tetangga) untuk masak dan makan shabu-shabu.

Jelas saja acara makan bareng seperti itu selalu diadakan di rumah saya karena halamannya paling besar dibandingkan halaman rumah tetangga lainnya. Mama pun selalu menjadi orang yang paling sibuk ini itu, mengeluarkan uang untuk belanja bahan makanan dan menyiapkan segalanya. Saya pun turut merogoh kocek untuk membeli sebagian bahan makanan. Sementara itu, teman-teman Mama yang lain selalu hidup minimalis, memang jarang bawa apa-apa kalau ada acara makan bareng. Saya tak tahu persis sejak kapan kebiasaan seperti ini mulai berlangsung.