7 Prinsip Bisnis ala Si Cina yang Jarang Diketahui Orang

Cina kok bisa kaya-kaya gitu, ya.
Apa sih rahasianya?
Banyak orang merasa iri dengan kesuksesan bisnis orang Cina. Ya, masyarakat keturunan etnis Cina memang dikenal sebagai pebisnis ulung. Anda mungkin jarang bertemu dengan orang Cina yang mengalami kebangkrutan ketika berbisnis. Usut punya usut, rupanya hal ini bisa dicapai karena orang Cina memiliki prinsip finansial yang istimewa.
Faktanya, bukan hanya orang Cina saja kok yang berpeluang besar untuk sukses berbisnis. Anda pun bisa mencapai keberhasilan yang sama bila mau menjalankan prinsip-prinsip bisnis berikut ini:

1. Selalu Menyuguhkan Kualitas Produk Terbaik

Pebisnis beretnis Cina dikenal unggul karena senantiasa menyuguhkan kualitas produk terbaik. Inilah yang membuat banyak orang terbiasa mengandalkan bisnis-bisnis orang Cina bila ingin memperoleh kualitas produk istimewa. Hal ini sebenarnya berkaitan erat dengan prinsip bisnis modern. Persediaan produk berkualitas sangat penting untuk menunjang kebutuhan pelanggan. Sehingga pelanggan Anda tidak akan ragu menjadi pelanggan
Saya jadi ingat hal sederhana yang baru saya ketahui ketika saya kuliah. Saat itu teman-teman saya mencari tabung DKV untuk menyimpan gulungan kertas. Mata kuliah gambar teknik waktu itu memang membuat kami berhati-hati menjaga hasil pekerjaan tangan kami. Teman-teman saya beramai-ramai mengunjungi Pasar Pagi Mangga Dua ketika mencari tabung tersebut.
Semua sepakat untuk langsung mencari Toko Sukses, sebuah toko yang menjual berbagai macam peralatan tulis. Persediaan produknya sangat lengkap dan amat populer. Sampai-sampai para kompetitor Toko Sukses selalu merekomendasikan toko tersebut bila pelanggan mencari produk yang terbilang langka. Itu kompetitornya desperate apa gimana ya, gak tau juga deh. Pokoknya Toko Sukses paling terkenal karena selalu menyajikan produk orisinal dengan harga kompetitif. Pelanggan tak perlu segan menawar bila membeli dalam jumlah banyak.

2. Ada Pilihan Produk Lain dengan Kualitas Beragam

Tak dapat dipungkiri kalau kini banyak pelanggan yang menginginkan produk dengan harga terjangkau. Sehingga produk-produk kelas dua pun menjadi solusinya. Kalaupun Anda menyiapkan beberapa produk dengan kualitas berbeda, Anda tentu harus jujur tentang kualitas tersebut. Ada harga, tentu ada kualitas kan?
Jelaskan kepada pelanggan bahwa Anda punya beberapa pilihan produk yang harga dan kualitasnya beragam. Pelanggan pun leluasa memilih produk berdasarkan kebutuhan dan budget yang dimilikinya.

3. Untung Kecil Tak Jadi Masalah

Prinsip yang satu ini sering diabaikan oleh para pebisnis modern. Karena pebisnis modern cenderung ingin memperoleh untung besar dalam waktu singkat. Padahal kebiasaan ini malah membuat pelanggan rentan beralih ke bisnis kompetitor yang menawarkan harga terjangkau. Alangkah lebih baik bila Anda hanya mengambil untung kecil dari penjualan produk. Keuntungan yang tak seberapa bisa berlipat ganda kalau Anda memiliki banyak pelanggan. Bisnis Anda akan populer karena menyuguhkan kualitas dan harga terbaik.

“Kita kalo sama langganan gak ambil untung gede-gede kok, Ci. Buat langganan mah gak dimahalin. Coba aja cek toko sebelah.”

4. Konsisten Mengelola Bisnis

Bukan rahasia lagi kalau orang Cina dikenal konsisten mengelola bisnis. Proses pengelolaan bisnis dilakukan dengan waktu yang teratur. Bahkan tak sedikit pula bisnis yang hanya libur pada hari raya. Hal sederhana ini membuat pelanggan tak kesulitan bila ingin membeli produk bisnis Anda. Pemesanan produk dalam jumlah banyak pun bisa dilakukan secara lancar tanpa kendala berarti.
Coba bayangkan bila pelanggan Anda bolak-balik datang karena toko Anda sering tutup tanpa alasan jelas. Lama-kelamaan pelanggan tersebut akan malas dan memutuskan beralih ke kompetitor bisnis Anda. Alangkah lebih baik kalau Anda menetapkan hari libur yang jelas. Misalnya libur satu minggu sekali pada hari yang sama. Dengan demikian, para pelanggan setia tak akan kecewa karena sudah tahu hari libur bisnis Anda.

5. Mengelola Keuntungan Secara Cermat

Keuntungan yang diperoleh dari bisnis sebaiknya tidak digunakan untuk kebutuhan pribadi saja. Anda harus meneladani prinsip orang Cina untuk urusan mengelola keuntungan. Biasanya sebagian besar keuntungan dialokasikan untuk mengembangkan bisnis. Sehingga Anda tidak perlu lagi menguras isi tabungan demi bisnis. Ini pula yang membuat orang Cina jarang sekali mengorbankan aset pribadi demi kepentingan bisnis. Keuntungan yang diperoleh dari bisnis dapat digunakan semaksimal mungkin untuk melakukan ekspansi secara bertahap.
Salah seorang saudara saya tidak memiliki pendidikan formal yang tinggi. Saat remaja, ia bekerja sebagai kuli angkut. Mendorong dan menarik lori berisi barang-barang milik para pedagang di pasar. Namun, jiwa bisnis ternyata mampu membawanya ke jenjang kesuksesan yang cemerlang. Bertahun-tahun lamanya ia mengumpulkan modal hingga bisa menjadi salah satu importir mainan terbesar di kawasan Pasar Pagi Mangga Dua. Semua orang yang sudah bekerja atau berbisnis di Pasar Pagi Mangga Dua pasti mengenal sosoknya dengan baik.

6. Jujur Saat Menjalin Kerja Sama

Menjalin kerja sama dengan para pebisnis etnis Cina merupakan keputusan tepat. Sebab orang Cina terbiasa menjalin kerja sama secara jujur dan terbuka dengan orang lain. Pengelolaan bisnis akan dilakukan secara transparan sehingga semua pihak memperoleh keuntungan yang sama. Prinsip ini membuat banyak pebisnis etnis Cina yang berhasil menjalin kerja sama selama puluhan tahun dengan para rekannya. Selisih kecil itu biasa. Namun kejujuran dan keterbukaan akan membuat kerja sama bisnis senantiasa berlangsung lancar.
Prinsip inilah yang ditunjukkan oleh saudara saya yang menjadi importir mainan tersebut. Dia memiliki seorang partner kerja sejak masih muda. Segala proses bisnis dibicarakan dan disepakati secara jelas bersama sang partner. Sehingga kerja sama bisnis bisa terjalin selama puluhan tahun sampai hubungannya sudah seperti saudara sendiri.

7. Mewariskan Usaha Secara Turun Temurun

Mewariskan usaha secara turun temurun kepada generasi penerus bukan dilakukan tanpa tujuan. Orang-orang Cina terbiasa melatih anak-anaknya sejak kecil untuk terlibat langsung dalam bisnis keluarga. Pengalaman selama puluhan tahun ini membuat sang generasi penerus sudah beradaptasi dengan baik untuk urusan bisnis. Sehingga generasi penerus tersebut tidak akan kesulitan menjalankan prinsip-prinsip bisnis yang sudah diwariskan sang orang tua. Bahkan pelanggan setia pun biasanya berasal dari generasi turun temurun selama puluhan tahun.

Masih ingat gak salah satu adegan fenomenal di film Laskar Pelangi?
Waktu Aling disuruh ayahnya mengambilkan kapur tulis pesanan Ibu guru Muslimah.
Ya gitu deh kira-kira cara orang-orang Cina mendidik anaknya untuk belajar berbisnis. Sejak kecil, sudah disuruh ambil barang ini itu dan menghafal semua harga barang di toko. Selain itu, anak-anak juga diajarkan cara melayani pelanggan, menyuguhkan minuman untuk tamu, dan menghitung persediaan barang di gudang. Kalau sudah mulai dewasa, anak-anak juga mulai diberi tanggung jawab membuat bon pembelian barang, mengurus surat jalan, dan memperkirakan jumlah barang yang harus dipesan ke supplier. Begitu seterusnya hingga orang tua yakin mewariskan bisnis kepada salah seorang anaknya.

Sekarang Anda tentu paham kan bahwa prinsip bisnis ala Orang Cina tak kalah istimewa dibandingkan prinsip bisnis modern. Jalani prosesnya dengan baik agar pengalaman bisnis Anda terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Jangan ragu meneladani prinsip-prinsip bisnis ala orang Cina supaya dapat mencapai keberhasilan di masa mendatang.






No comments