Ternyata 7 Hal Ini Justru Bisa Diteladani dari Sosok Psikopat





I stop fighting my inner demons.
We’re on the same side now.

Kalau mendengar kata “psikopat”, pasti hampir semua orang langsung membayangkan sensasi rasa ngeri bertemu orang yang “luar biasa”. Orang yang sadis, dingin, tidak berperasaan, dan tidak mempedulikan kondisi orang lain. Anggapan seperti ini memang lazim dan mainstream. Karena psikopat memang mengalami gangguan kepribadian yaitu tidak adanya empati, anti sosial, serta kecenderungan untuk melakukan tindakan yang tak terkendali.

Tetapi benarkah kalau sosok psikopat yang bengis dan dingin sama sekali tidak punya kelebihan?
Ah, kelebihannya pasti ada. Hanya saja kita yang telanjur takut kalau mendengar kata psikopat. Setidaknya 7 kelebihan berikut ini justru bisa diteladani dari sosok seorang psikopat :


Karisma Seorang Psikopat Tak Dapat Terbantahkan



Sumber :
9gag.com
Saat pertama kali mengenal seorang psikopat, mayoritas orang akan terkesima pada karismanya. Ya, karisma seorang psikopat memang tak dapat terbantahkan. Karena sesungguhnya seorang psikopat kerap memiliki pemikiran yang brilian, mengagumkan, dan begitu berbeda dari kebanyakan orang lain. Sebelum mengenal sosoknya lebih dalam lagi, sang psikopat akan terlihat sebagai sosok manusia yang nyaris sempurna. Apalagi kalau si psikopat punya tampang rupawan yang aduhai.
Uh la la, pasti semakin banyak orang yang terbius pesonanya.


Rasa Percaya Diri Adalah Hal yang Membuat Si Psikopat Kian Berkarisma


Tidak banyak orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Namun seorang psikopat ternyata memiliki kelebihan yang satu ini. Rasa percaya diri membuat dia menjadi sosok yang tenang saat menghadapi orang lain. Pokoknya psikopat tidak gampang panikan seperti kamu. Iya, kamu.

Sikap percaya diri seorang psikopat tentu berbeda dengan orang normal. Karena pada seorang psikopat, rasa percaya diri lama-kelamaan justru menampakkan sisi arogan. Tugas kita sebagai orang normal adalah meneladani rasa percaya diri si psikopat, bukan sikap arogannya.

Psikopat Memiliki Kemampuan yang Baik Dalam Mempengaruhi Orang Lain 



Sumber :
i-psychopath.tumblr.com
Bukan rahasia lagi kalau psikopat juga memiliki kemampuan luar biasa dalam mempengaruhi orang lain. Tak jarang lo orang-orang tergerak untuk melakukan sesuatu setelah mendapat pengaruh dari si psikopat. Sebagai manusia normal yang sehat secara psikologis, masa kita kalah sih sama psikopat?

Tentu saja kita harus punya kemampuan mempengaruhi orang lain dalam artian positif. Sehingga ide-ide kita yang bertujuan baik bisa membuat orang lain paham dan tergerak untuk melakukan hal yang sama.

Melakukan Apa Pun yang Disukai Berdasarkan Kehendak Hati


Pernahkah kita melakukan sesuatu untuk menyenangkan atau mengikuti kehendak orang lain?

Pasti pernah, hanya saja intensitasnya berbeda-beda. Bahkan orang-orang yang terlalu baik dan nrimo cenderung sangat sering mengorbankan hatinya hanya demi melakukan hal-hal yang disukai orang lain.

Psikopat tidak pernah melakukan hal seperti ini. Karena psikopat hanya melakukan apa pun sekehendak hatinya. Bila sudah kesal, ya langsung habisi saja orangnya. As simple as that. Kadang kala kita harus mengingat sifat psikopat yang satu ini dan mulai menjadikannya sebagai acuan untuk menjalani hidup.

Namun bukan berarti kita harus menjadi orang yang kejam dan tidak berperasaan. Mulailah untuk mencintai diri sendiri dan melakukan apa pun yang kita sukai, selama hal yang kita sukai itu tidak mengganggu atau merugikan orang lain. Sembari melakukan hal-hal yang kita sukai, barulah kita turut menyesuaikan diri dengan keadaan di sekeliling kita.

Merencanakan Sesuatu dengan Sangat Rapi



Sumber :
QuickMeme.com

Seorang psikopat yang telah memutuskan untuk “bertindak” akan merencanakan segala sesuatunya dengan sangat rapi. Ia tahu betul bagaimana caranya menyakiti orang lain dengan cara yang tepat. Ia pasti menemukan cara yang membuat dia merasa sangat puas. Ketelatenan seorang psikopat dalam membuat perencanaan ini adalah hal istimewa yang mesti diteladani oleh semua orang, termasuk kita. Jikalau hal-hal buruk saja bisa sukses terlaksana karena memiliki perencanaan matang, maka kita yang punya niat baik pun pasti bisa melakukan hal serupa.


Belajar untuk Tidak Terlalu Peduli Terhadap Orang Lain

Kepedulian kita terhadap orang lain tidak selalu membuat hati kita senang. Ada kalanya kepedulian itu malah menyakiti kita, ketika orang yang kita pedulikan ternyata tidak menyadari atau tidak memberikan respon yang baik. Coba tengok si psikopat yang berkarisma itu. Dia tidak mempedulikan orang lain dan hanya sibuk menyenangkan dirinya sendiri. Tentu saja kita tidak boleh begitu. Kita boleh mempedulikan orang lain, tetapi dengan kadar yang sewajarnya.

Melakukan hal yang satu ini sungguh susah. Ya, mencintai sewajarnya itu susah. Karena rasa cinta yang terlalu besar kerap membuat kita semakin peduli terhadap orang lain. Percayalah bahwa orang lain bisa mandiri dan tidak terus-menerus bergantung kepada kita. Cinta yang sehat tidak membuat orang terlalu bergantung satu sama lain, melainkan membuat orang saling mengasihi dan memahami setiap saat.

Berani Melangkah dan Mengambil Risiko Besar



Sumber :
Kappit.com

Keputusan yang sudah diambil oleh psikopat membuatnya tidak akan goyah dan gentar mengambil risiko. Oleh sebab itu, psikopat memang dikenal “sakit” karena tidak peduli denga akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya. Dia akan terus melangkah dengan rencananya dan meyakini bahwa perbuatannya akan berakhir dengan sukses.

Orang-orang dengan kondisi psikologis normal acap kali kalah nyali dengan si psikopat. Karena terlalu banyak pertimbangan dan ketakutan, maka rencana yang sudah disusun hanya jadi sekadar rencana tanpa eksekusi. Ketika sudah memantapkan hati untuk melangkah di jalan yang baik, jangan lagi menunda rencana itu. Risiko besar yang mungkin menghadang di depan sana tidak sebanding dengan perjuangan dan niat baik yang kita miliki.


Psychopaths know intellectually what is immoral,
They just don’t have a feeling of immorality about it.
-Barbara Oakley-

As a normal people, we only have to being “psychopaths” with a feeling of immorality.
It was as simple as that.












No comments