Doa yang Egois


Manusia itu egois.
Datang karena sepi, meninggalkan karena tak sehati, menjatuhkan karena terasa terlalu baik di hati.
Keegoisan itu bahkan ditampakkan dalam berbagai wujud, termasuk ketika berdoa. Tak banyak orang yang menyadari kalau dirinya egois sewaktu berkomunikasi dengan Tuhannya.
Apa buktinya?

Buktinya adalah lantunan doa-doa yang egois dan hanya berpusat kepada diri sendiri. Hampir semua orang berdoa untuk meminta kesehatan, rezeki, solusi bagi masalahnya, serta permintaan-permintaan lainnya. Kecil maupun besar, semua tetap berbentuk permintaan. Padahal, manusia sudah tahu kalau Tuhan akan memenuhi kebutuhan hamba-Nya, bukan sekadar mewujudkan keinginannya. Terlalu banyak meminta ketika berdoa mungkin bikin Tuhan pusing. Mungkin lo ya. Untungnya, Tuhan Maha Sabar.

Lantas, seberapa banyak ucapan syukur yang kita sampaikan kepada Tuhan ketika berdoa?
Di mana letaknya?
Di awal doa, satu dua kalimat di akhir doa, atau malah tidak sama sekali?

Tuhan memang Maha Murah. Tempat kita mengadu, berkeluh kesah, dan meminta. Namun, jangan lupa kalau apa yang Tuhan berikan sudah lebih dari cukup bila dibandingkan dengan kebutuhan kita. Jika kadang-kadang anugerah Tuhan itu tidak kita syukuri, itu karena kita bebal dan serakah. Tuhan memberikannya sesuai takaran kebutuhan kita, supaya kita tetap bertahan hidup dengan cara masing-masing. Jadi, jangan biarkan doa yang egois itu membuat kita semakin tamak.
Setelah mengucap syukur dalam doa, barulah kita bisa mendoakan orang-orang yang kita cintai. Doakan mereka bukan untuk menuntut Tuhan memberikan ini dan itu. Doakan supaya Tuhan semakin tahu bahwa kita mengasihi mereka, bahwa kita mensyukuri mereka yang boleh menjadi pemberian besar dari Tuhan untuk hidup kita.



           

No comments