Yuk Ajarkan Tata Krama Sederhana Ini pada Si Kecil!





Orang dewasa mana yang tidak senang kalau melihat anak kecil yang manis dan sopan. Tentu saja anak kecil yang tahu sopan santun sudah mendapatkan didikan moral yang baik dari orangtua dan lingkungan sekitarnya. Sebaliknya, rasanya malah kesal setengah mati jika ada anak kecil yang terkesan sombong atau masa bodoh dengan orang yang lebih tua.

Rasanya, ah jadi ingin nyubit saja saking gemasnya dengan kelakuan kurang ajar si bocah.

Ada beberapa tata krama sederhana yang harus diajarkan pada anak-anak sejak memasuki usia sekolah. Setidaknya 5 tata krama sederhana ini akan membuat anak menjadi lebih penurut dan bisa menghargai orang lain :

Benarkah Masyarakat Berpenghasilan Rendah Mudah Mendapat Rumah Subsidi?




Wacana program rumah subsidi sudah mulai dipublikasikan sejak tahun 2014. Kini rencana program tersebut sudah mulai direalisasikan di sejumlah daerah. Demi mewujudkan kebutuhan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) akan hunian pribadi, pemerintah pun menjalin kerja sama dengan sejumlah pengembang properti dan pihak bank. 

Tetapi kenyataannya, tidak semudah itu MBR bisa memiliki rumah pribadi. Semua orang pasti paham kalau niat pemerintah itu baik. Karena menginginkan taraf kesejahteraan masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah kian meningkat. Tetapi apa benar keinginan MBR untuk punya rumah sendiri bukan sekadar angan-angan?
 
Yuk cari tahu faktanya!

Agar Kece Saat ke Sekolah Anak, Yuk Pahami 5 Tips Ini





Anak mana sih yang gak merasa bangga kalau orangtuanya tampil kece saat datang ke sekolah. Sudah pasti anak-anak jadi bisa membanggakan orangtuanya di hadapan guru atau teman.
“Kenalin nih, nyokap gue.” seraya menunjukkan hidung yang kembang kempis.

Sayangnya, tidak semua orangtua murid paham dengan cara berpakaian yang kece ke sekolah anak. Sebab yang dimaksud kece ke sekolah pasti berbeda dengan kece ke mall, ke pantai, ke arisan, atau ke tempat-tempat lainnya. Jadi, supaya kece sekaligus sopan saat ke sekolah anak, alangkah baiknya jika orangtua murid (khususnya kaum ibu) mau mengintip dan memahami 5 tips ini :


Kalau Si Teman Sebangku Sedang Menjengkelkan



Teman sebangku di sekolah adalah teman yang paling sering jadi tumpuan dan harapan. Ah, kok agak berlebihan. Maksudnya, teman sebangku biasanya menjadi teman ngobrol yang asyik saat bosan, teman setia ngumpetin camilan di sela-sela pelajaran atau teman yang diandalkan saat ada PR atau ulangan yang susahnya minta ampun.

Walaupun sudah kompak dan intensitas pertemuannya pun sangat tinggi, bukan mustahil kalau teman sebangku sekali peristiwa menunjukkan sikap yang amat menjengkelkan. Apa saja yang terjadi kalau si teman sebangku di kelas sedang menjengkelkan?

Mengenal 7 Etika Penggunaan Smartphone di Kelas




Smartphone. Siapa sih yang gak kenal dengan benda ini. Rasanya masyararakat kalangan menengah ke atas setidaknya pasti punya satu smartphone. Termasuk murid dan guru, kan?

Smartphone juga lazim dibawa ke kelas ketika kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung. Tetapi ada saja sih kejadian kurang terpuji ketika murid dimarahi guru karena asyik menggunakan smartphone atau kala guru yang malah sibuk sendiri dengan smartphone di genggaman tangannya.
Kalau sudah begini, sebaiknya guru maupun murid harus sama-sama memahami etika penggunaan smartphone di kelas. Inilah ulasan selengkapnya.

Tentang Dewi Malam dan Kepolosan Murid SMP




Inilah sepenggal kisah tentang salah paham berbahasa saat sekolah. Sebut saja murid perempuan itu bunga. Soal urusan sekolah, bunga termasuk murid yang cerdas. Nilai-nilai yang diperolehnya selalu melampaui nilai rata-rata kelas. Tak hanya untuk urusan pelajaran matematika, ilmu eksakta dan Bahasa Indonesia juga dikuasainya dengan baik. Namun ada satu kekurangannya. Ia tak menyadari kalau banyak istilah Bahasa Indonesia yang belum ia pahami.

Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, hal itu sungguh tidak terasa. Tetapi ketika sudah menuntut ilmu di bangku kelas 1 SMP, ada kejadian yang dialami Bunga terkait dengan istilah Bahasa Indonesia. Siang itu udara terasa panas. Murid-murid kelas 1B yang baru selesai istirahat harus bergegas kembali ke kelas. Karena Bu Rika, guru bidang studi Bahasa Indonesia, sudah menyiapkan soal-soal ulangan harian.