35 Kutipan Sederhana nan Istimewa Dewi “Dee” Lestari


Karena itulah kita butuh iman,
supaya kita bisa percaya apa yang tidak terlihat.

Hati tidak memilih.
Hati dipilih.
Karena hati tidak perlu memilih,
ia selalu tahu ke mana harus berlabuh.

Seindah apa pun huruf terukir,
dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda?
Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi?
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak?
Dan saling menyayang bila ada ruang?

Semua perjalanan hidup adalah sinema.
Bahkan lebih mengerikan.
Darah adalah darah, dan tangis adalah tangis.
Tak ada pemeran pengganti yang akan menanggung sakitmu.

Kenangan itu cuma hantu di sudut pikir.
Selama kita diam dan ngga berbuat apa-apa,
selamanya dia tetap jadi hantu,
ngga akan pernah jadi kenyataan.

Kalau lawan bicaramu mendengar dengan sepenuh hati,
beban pikiranmu jadi ringan.
Kalau kamu tambah ruwet,
meski yang mendengarmu tadi seolah serius mendengar,
berarti dia tidak benar-benar hadir untukmu.

Perasaan ini cukup besar untukku kuat berjalan sendirian
tanpa harus kamu ada.

Kamu hanya perlu menerima.
Menolak, menyangkal, cuma bikin kamu lelah.

Bukan lupa yang ingin kubisa,
melainkan mengingat dan baik-baik saja.

Kehilangan dimulai tidak pada perpisahan
tapi ketika bibirnya menyebut nama lain.

Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat,
karena aku ingin seiring dan bukan digiring.

Kadang-kadang,
pilihan terbaik adalah menerima.

Sebotol mahal anggur putih ada di depanmu,
tapi kamu tak pernah tahu.
Kamu terus menanti. Segelas air putih.

Harapan menerbangkanmu tinggi.
Pengalaman mendaratkanmu dengan rendah hati.

Kau tahu pekerjaan paling menyiksa dalam hidup ini?
Menunggu.

Bertambahnya usia bukan berarti kita paham segalanya.

Manusia itu makhluk darat, tapi pikirannya macam air.
Bergoyang sebentar,
lalu rata seperti tak terjadi apa-apa.

Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua.
Karena satu menggenapkan.
Tapi dua melenyapkan.

Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu.
Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat,
kopi tetap kopi,
punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan.

Menjadi kuat bukan berarti kamu tahan segalanya.
Bukan berarti kamu tidak bisa hancur.
Kekuatanmu ada pada kemampuanmu bangkit
setelah berkali-kali jatuh.
Jangan pikir kamu akan sampai di mana dan kapan.
Tidak ada yang tahu.

Terlalu banyak pilihan bisa memusingkan
tapi
keterbatasan pilihan adalah penjara.

Aku kini percaya.
Manusia dirancang untuk terluka.

Tiada yang lebih indah.
Tiada yang lebih rindu.
Selain hatiku. Andai engkau tahu.

Tanpa kekosongan,
siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu.

Bersama kamu,
aku tidak takut lagi menjadi pemimpi.

Pastilah cinta yang punya cukup daya.
Menghadirkan engkau, aku, ruang, waktu
dan menjembatani semuanya.

Tuhan, jika nanti aku jatuh cinta pada yang baik,
jatuhkan aku sejatuh-jatuhnya.

Kutahu kau untukku
waktu kau obati luka yang tak kutahu ada.

Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong.
Padahal sebenarnya tidak.
Bintang kamu tetap di sana.
Bumi hanya sedang berputar.

Dalam diammu aku mendengar banyak suara.
Diammu berkata-kata.

Saat pasir tempatmu berpijak pergi ditelan ombak,
akulah lautan yang memeluk pantaimu erat.

Mungkinkah matahari lupa ingatan
lalu keasyikan terbenam atau terlambat terbit?

Kita tak tahu dan tak pernah pasti tahu
hingga semuanya berlalu.
Benar atau salah, dituruti atau tidak dituruti,
pada akhirnya yang bisa membuktikan cuma waktu.

Tidak ada seorang pun mampu melengkapi apa yang sudah utuh
dan
tidak ada sesuatu pun dapat mengisi apa yang sudah penuh.

Semua pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban.
Untuk keduanya bertemu, yang dibutuhkan cuma waktu.



No comments