Titip Rindu Buat Ibu

 

titip rindu buat ibu

Bu, apa kabar?

Setiap hari kita bertegur sapa. Banyak yang ingin aku ceritakan kepadamu, Bu. Namun, aku tahu Ibu tak punya banyak waktu senggang. Kita punya kesibukan masing-masing dan sudah lama tidak bertemu karena pandemi.

Bu, aku rindu sekali. Aku rindu melihat senyum Ibu secara langsung walaupun sebentar saja. Senyum yang dulu lebih leluasa kulihat ketika kita menghabiskan waktu bersama. Mudah-mudahan nanti kita punya sedikit waktu untuk bertemu ya, Bu.

Semoga Ibu selalu sehat dan bahagia. Selama masih bisa melihat senyum Ibu, duniaku baik-baik saja. Kadang-kadang kurasa pundakku tak sanggup memikul beban hidup, tapi sapaan singkat dari Ibu menjadi energi baru bagiku. Apalagi kalau bisa ngobrol sebentar dengan Ibu, sungguh bahagia sekali rasanya.

Ibu memang manusia biasa. Banyak hal yang tak Ibu ajarkan kepadaku di bangku sekolah sehingga sekarang aku harus menghadapinya tanpa panduan. Hidup tidak pernah terasa mudah. Namun, kasih Ibu selalu menguatkan.

Aku jauh dari kata sempurna, Bu. Oleh sebab itu, aku ingin meneladani setengah kebaikan, kesabaran, dan sisi humoris Ibu. Setengah saja karena aku tahu kehebatan Ibu tak akan bisa ditandingi siapapun, termasuk olehku. Dunia begitu gembira memiliki Ibu, demikian pula aku.

Kata orang, virus Covid mudah menyebar ke mana-mana melalui udara. Mungkin sudah saatnya kutitipkan rindu buat Ibu melaluinya agar pesan rinduku lekas sampai di tujuan.

Jaga diri baik-baik, Bu.

Jangan lupa tersenyum dan berbahagia karena hal-hal kecil.

Sebab aku selalu suka lihat Ibu tersenyum meskipun senyuman itu bukan untukku.

 


No comments