Orang yang mengaku tidak
terlalu menyukai anak-anak biasanya mulai kesal saat harus menghadapi anak-anak
yang menangis. Rasanya pasti bingung deh bagaimana caranya membujuk anak-anak
untuk berhenti menangis. Faktanya, tak masalah bila anak-anak menangis untuk
alasan yang tepat. Karena menahan tangis justru bisa berbahaya bagi anak-anak.
Benarkah Menahan Tangis Berbahaya Bagi Anak-Anak?
Sumber :
Whatsupfagans.com
Menangis adalah respon alami
tubuh terhadap stres, kondisi menakutkan, rasa kekecewaaan, dan emosi pada
seseorang. Sejak kecil, kita memang sudah memiliki kemampuan untuk
mengekspresikan sesuatu melalui tangisan. Tangis bahagia sih memang ada. Tetapi
intensitasnya tentu tidak sesering tangisan karena sedih, kecewa, atau marah.
Dengan menangis, anak-anak
akan belajar untuk melepaskan emosi yang ada dalam dirinya. Itulah sebabnya anak-anak
akan menjadi lebih tenang bahkan ada pula yang tertidur usai menangis.
Akumulasi emosi yang berlebihan dalam diri anak dilampiaskan secara tepat
melalui tangisan. Sehingga hal ini tidak akan mempengaruhi kondisi psikologi
dan sistem kekebalan tubuh anak di kemudian hari.
Semakin banyak beban yang
dirasakan oleh anak, maka semakin banyak pula intensitas tangisan yang
dibutuhkannya. Menangis sendirian, di hadapan orangtua, atau di depan
orang-orang terdekat lainnya, semuanya sama-sama bermanfaat bagi anak.
Sementara itu, anak-anak yang sering menahan tangis justru berisiko mengalami
temper tantrum.
Apa Itu Temper Tantrum?
Sumber :
Knowyourmeme.com
Temper tantrum adalah kondisi
yang terjadi ketika anak-anak melampiaskan emosinya secara berlebihan. Selain
menangis sembari berteriak-teriak, anak yang sedang temper tantrum juga kerap
melakukan tindakan lainnya seperti berguling-guling di lantai, melempas barang,
bahkan memukul orang yang ada di sekitarnya.
Sebenarnya temper tantrum
merupakan kondisi yang lazim terjadi pada anak usia 1 hingga 4 tahun. Pada usia
tersebut, anak belum memiliki kemampuan bahasa yang baik untuk mengungkapkan
maksud, kesedihan, atau keinginannya. Namun temper tantrum yang berlarut-larut
saat usia anak semakin bertambah tentu bukanlah hal yang baik.
Mengapa Menahan Tangis Menyebabkan Temper Tantrum?
Sumber :
Cutestpaw.com
Cukup banyak orangtua modern
yang memanjakan anak secara berlebihan. Sebelum anak menangis karena menginginkan
sesuatu, orangtua pun segera mengabulkan keinginan sang anak. Akibatnya, luapan
emosi anak tidak bisa tersampaikan dengan baik melalui tangisan.
Saat anak menginginkan
sesuatu yang mustahil terwujud atau mengalami kekecewaan berat, tangisan yang
meledak-ledak membuat anak sulit mengendalikan dirinya sendiri. Alam bawah
sadar anak akan turut melampiaskan emosi yang sudah terakumulasi sejak lama. Akhirnya,
temper tantrum pun menjelma jadi masalah psikologi yang lebih serius.
Kesimpulannya, orangtua,
guru, dan orang terdekat lainnya bisa membiarkan anak yang sedang menangis.
Ketika anak mulai tenang, bicarakanlah masalah yang membuatnya menangis secara
baik-baik. Sampaikan dengan jelas mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh
dilakukan anak. Hal ini pasti lebih baik daripada selalu menuruti keinginan
sang anak atau malah memarahinya habis-habisan ketika anak mulai menangis.
Sometimes, crying is the only way your eyes speak when
your mouth can’t explain how broken your heart is.
sesekali menangis boleh ya jangan hanay di pendam
ReplyDeleteBener banget, Mbak.
DeleteJangan dipendam biar risiko temper tantrum bisa diminimalkan :)
Kedua anak saya jarang tantrum mbak, kadang nangis karena keinginannya tidak saya penuhi. Tapi memang iya, yg sering dimanja kalo nggak diturutin nangis sampe ngamuk2 gitu ya.
ReplyDeleteAsik ya Mbak kalo anaknya lebih sering anteng dan gak pernah ngamuk-ngamuk.
DeleteBener tuh, yang terlalu dimanja malah kalo ngambek kayak mau nelen orang :D
wah makasih mbak mel atas berbaginya. keponakan saya beberapa kali nangis sambil berteriak-berteriak
ReplyDeleteSama-sama, Mas.
DeleteTerima kasih udah mampir ya :D
Semoga menambah pengetahuan dan keponakannya makin anteng
Menangis emang gak perlu dilarang sih menurutku, namanya juga ungkapan emosi,...
ReplyDeleteAsal jangan keseringan dan lihat kondisi aja sih :)
*sendirinya masih sering nangis kalo lagi nge-drama korea hehe*
Kalo drama Korea sih gak usah diragukan lagi ya, Mbak.
DeleteSelalu bikin klepek-klepek naangis bombay :D
hehehehe
Anakku nangis klo di marahi tiba nangisnya berhenti trus terisak2 gtu aku malah jdi ksihan,seperti di pendam gtu emosinya,trus aku peluk dia smbil usap blakangnya nangisnya lgsung pecah lagi.
ReplyDeleteBetul, Mom. Jadi kasiihan ya kalau tiba-tiba nangisnya berhenti. Tapi setelah nangisnya pecah lagi pasti Kenzi rasanya lebih lega :)
Delete