20 Quotes tentang Melepas


Saat sudah terlalu berat untuk bertahan.
Maka cobalah untuk melepaskan secara perlahan.

Kamu tak bisa terus berpegang pada sesuatu yang ingin melepaskan dirimu.
Kamu hanya bisa mencintai apa yang kamu miliki saat masih memilikinya.

Ikhlas melepas lebih menenangkan.
Daripada bertahan namun penuh luka,
atau menanti tanpa kepastian.

Belajar melepaskan orang yang dicintai.
Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang berjiwa besar.

Semua yang diikhlaskan
akan kembali dengan kebaikan yang lebih besar.

Ada saatnya kau harus melepaskan seseorang,
bukan karena tidak mencintainya,
tetapi demi menjaga hati kita sendiri
agar tidak terluka lagi oleh sikap yang sama dan orang yang sama.

Jangan tangisi mereka yang meninggalkanmu demi orang lain.
Jika merasa cukup bodoh melepasmu,
kamu harus cukup pintar melupakannya.

Melepas itu seperti mencabut gigi yang berlubang.
Setelah gigi dicabut, kondisi mulut dan gusi kita membaik.
Tetapi berapa kali dalam sehari
lidah kita meraba tempat yang berlubang tersebut?
Mungkin berpuluh kali dalam sehari.
Hanya karena sakit gigi sudah hilang,
bukan berarti kita akan terlepas sepenuhnya.
Lubang itu akan tetap ada dan sekali waktu kita merindukannya.
Lalu, haruskah kita simpan gigi tersebut?
Tidak, karena gigi berlubang hanya akan membusuk,
menyakiti kita dan menurunkan kualitas hidup kita.
Maka, cabut dan lepaskan.

Cinta bukan melepas tapi merelakan.
Bukan memaksa tapi memperjuangkan.
Bukan menyerah tapi mengikhlaskan.
Bukan merantai tapi memberi sayap.

Orang-orang butuh pulang,
untuk sekadar melepas lelah dari panjangnya bertualang.
Orang-orang bertanya kenapa aku tidak pulang?
Aku jawab, dua lengan yang dulu pernah memelukku erat
sekarang telah pulang bukan pada tubuhku.

Menderita karena melekat.
Bahagia karena melepas.

Tak ada yang lebih kurang ajar dibanding kamu.
Yang ketika aku sudah berada pada tahap akhir melepas,
kamu malah kembali datang mengajakku tertawa dan bercanda.

Bahagia itu sederhana.
Saat aku mampu melepas
setiap hal yang membuatku merasa sakit dan menderita.

Karena melepas yang hampir tergenggam itu tidak mudah.

Yang datang akan tetap datang.
Yang pergi akan tetap pergi.
Yang melepas akan tetap melepas.
Yang bertahan akan tetap di sini.

Bukan tentang sesuatu yang hilang,
tapi tentang keikhlasan melepas pergi.

Setelah kita kehilangan segalanya,
barulah kita bisa bebas melakukan apa saja.  

Saat kumenangis, kuingin melepas segalanya.
Namun bibir tetap bungkam sehingga memilih diam.

Yang disemogakan memang tak melulu diperkenankan.
Yang ditatap tak akan selalu menetap.
Sampai pada titik di mana merelakan ialah selalu menjadi
bagian dari hidup yang tak bisa kau hindari.
Dan membuatmu mengerti bahwa
melepasnya adalah caramu untuk juga turut berbahagia.

Jangan ragu melepas merpati untuk terbang.
Karena yang terbaik akan selalu pulang.

No comments