Budidaya Udang : Ujung Tombak Kemajuan Sektor Perikanan Indonesia



Sumber :

Siapa sih yang tidak suka menyantap udang?

Kecuali orang yang memiliki alergi seafood atau memang tidak menyukai citarasa hidangan laut, tampaknya sebagian besar orang gemar menyantap udang. Menyantap udang memang bisa memberikan manfaat bagi kebutuhan gizi harian tubuh. Manfaat konsumsi udang yang bisa tubuh kita peroleh yaitu :


  • Kandungan asam amino tryptophan pada udang mampu menjaga kestabilan waktu tidur dan kestabilan mood
  • Dalam setiap 4 ons sajian udang rebus atau udang kukus, terdapat 24 gram protein yang baik untuk mempercepat regenerasi sel-sel tubuh dan pembentukan otot
  • Vitamin B12 yang terdapat pada udang berkhasiat untuk menjaga kesehatan organ jantung

Selain ketiga manfaat gizi tersebut, tentu saja udang masih menyimpan banyak manfaat sehat lainnya bagi kita. Nah, sebagai masyarakat Indonesia kita juga patut berbangga hati karena Indonesia menjadi salah satu negara penghasil budidaya udang terbesar di dunia. Komoditas udang yang dibudidayakan sudah menjadi salah satu ujung tombak bagi kemajuan sektor perikanan di Indonesia.

Bagaimana Perkembangan Budidaya Komoditas Udang Di Indonesia?

Menurut data dari departemen kelautan dan perikanan RI, budidaya udang masih menjadi penyumbang devisa negara terbesar dari sektor budidaya perikanan. Perkembangan budidaya udang di Indonesia digerakkan oleh tim pembudidaya konvensional maupun perusahaan yang menggunakan sistem budidaya modern. 


Sumber :

Varietas udang yang dibudidayakan pun cukup beragam mulai dari udang berukuran kecil (seperti udang peci dan udang jerbung) hingga udang berukuran besar seperti udang galah, udang pacet dan udang windu.

Apakah Kuantitas Budidaya Udang Indonesia Lebih Unggul dari Negara Lain?


Sumber :

Meskipun sudah diupayakan secara maksimal, namun rupanya budidaya udang di Indonesia masih tertinggal dari negara tetangga lain yakni Vietnam dan Thailand. Data yang bersumber dari Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) mencatat bahwa Indonesia hanya mampu menghasilkan komoditas udang sebanyak 250.000 hingga 300.000 ton pada tahun 2013. Jumlah tersebut jelas tertinggal dari Vietnam dan Thailand yang komoditas udangnya bisa mencapai angka 500.000 ton per tahun.

Sudahkah Komoditas Udang dari Indonesia Memenuhi Standar Kualitas?


Sumber :
www.pixabay.com

Bila dicermati dari segi kualitas dan tingkat kesehatan, komoditas udang asal Indonesia jauh lebih unggul dari udang asal Vietnam dan Thailand yang sering terjangkit penyakit EMS (Early Mortality Syndrome). Keunggulan kualitas ini tentu menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk berusaha memenuhi kebutuhan komoditas udang dunia yang masih mengalami kekurangan sebesar 700.000 ton setiap tahun.

Pada tahun 2015 ini rupanya Indonesia sudah mulai mengevaluasi diri dan mampu meraih posisi sebagai pengekspor udang terbesar bagi kebutuhan Amerika Serikat. Persentase ekspor tersebut mencapai 23% kebutuhan Amerika Serikat dan berhasil mengungguli negara lain seperti India, Ekuador, Thailand dan Malaysia.

Faktor Apa yang Mendukung Kemajuan Budidaya Udang Di Indonesia?

Selama beberapa dekade, faktor yang mendukung kesuksesan budidaya udang tentu telah menjadi perhatian bagi perusahaan besar maupun pihak pembudidaya konvensional. Salah satu perusahaan yang berfokus pada pengembangan budidaya udang di Indonesia adalah PT. Central Proteina Prima  Tbk. (CP Prima). 


Sumber :
akun Twitter @CPPrima

CP Prima yang sejak tahun 1980 menekuni bidang budidaya udang modern yang ramah lingkungan terus memperhatikan berbagai elemen penting bagi perkembangan budidaya udang di Indonesia. Dengan visi menjadi perusahaan aquaculture terbesar di dunia, CP Prima menjalankan bidang bisnis komoditas udang yang beragam mulai dari penyediaan benih udang berkualitas, pakan udang dan zat probiotik (untuk mendukung kualitas dan pH air tambak).

Komoditas udang yang diusung oleh CP Prima juga bukan hanya sekadar bibit dan pakan udang saja tapi juga berbagai produk lain seperti udang yang dibekukan serta produk makanan beku berbahan dasar udang. Pengolahan produk-produk berbahan dasar udang tersebut dilakukan oleh CP Prima agar nilai jual komoditas udang asal Indonesia semakin meningkat.

Bagaimana dengan Eksistensi Pihak Pembudidaya Udang Konvensional?


Sumber :

Tidak sekedar berfokus pada kepentingan bisnis, ternyata CP Prima juga memberikan perhatian kepada para pembudidaya udang konvensional. Melalui sejumlah acara seminar, penyuluhan, talkshow dan acara sambung rasa, CP Prima mencoba merangkul dan memberikan banyak wawasan baru seputar budidaya udang secara efektif supaya komoditas udang asal Indonesia makin berkualitas dan mampu bersaing dengan komoditas udang dari negara lain.

Wawasan yang diberikan oleh CP Prima membahas beragam informasi seputar budidaya udang dan komoditas perikanan lainnya mulai dari persoalan sirkulasi air tambak, usia panen, jenis pakan yang tepat serta cara menjaga kesehatan benih hingga cara mengolah produk perikanan dengan benar.


Kita tentu paham kalau saat ini bukan waktunya lagi untuk menyesali ketertinggalan Indonesia di bidang ekspor komoditas udang beberapa tahun yang lalu. Sebab kini waktunya untuk bahu membahu mendukung budidaya udang sebagai ujung tombak kemajuan sektor perikanan Indonesia. Semoga CP Prima senantiasa menjadi perusahaan aquaculture unggulan yang mampu membawa Indonesia ke jenjang kesuksesan sektor perikanan tingkat dunia. 

Referensi :

Agustine, I. (2015). Agribisnis. Ekspor Produk Perikanan 2015 : Kebijakan Ketat, Udang Tetap Prospektif. Diakses pada 11 Mei 2015 dari

Cespedes, A. (2013). Diet and Nutrition. What Is The Nutritional Value of Shrimp. Diakses pada 11 Mei 2015 dari

Deny, S. (2014). Ekonomi. Ironi, RI Jadi Produsen Ikan Terbesar Tapi Kalah Ekspor dari China. Diakses pada 6 Mei 2015 dari

Harvard Health Publications. Listing of Vitamins. Diakses pada 11 Mei 2015 dari

Industry Overview of Central Proteina Prima. Diakses pada 11 Mei 2015 dari

Maulana, A.G. & Nugraha D.W. (2014). Agribisnis. Ekspor Udang Indonesia Tertindas. Diakses pada 11 Mei 2015 dari

Sudrajat, A. & Wedjatmiko.(2002). Budidaya Udang Di Sawah dan Tambak. Depok : Penebar Swadaya. Diakses pada 11 Mei 2015 dari

Suryowati, E. (2015). Ekonomi Bisnis. Indonesia Kuasai Pasar Udang Di AS. Diakses pada 11 Mei 2015 dari

Tim Bisnis UKM. (2009). Inspirasi Bisnis. Jenis-jenis Udang Potensial Budidaya. Diakses pada 11 Mei 2015 dari

Vision of Central Proteina Prima. Diakses pada 11 Mei 2015 dari

WHFoods.org. What’s New and Benefecial of Shrimp. Diakses pada 11 Mei 2015 dari







No comments