Stop judging others by what you see.
Because what you see is …
what they want you to see.
Setuju dengan quotes tersebut?
Faktanya, memang banyak
sekali orang yang menampilkan sisi baik dirinya ketika berhadapan dengan orang
lain. Istilah kerennya sih pencitraan, ya. Siapa pun bisa melakukan pencitraan
dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan guru pun juga bisa melakukannya lo.
Guru kan bisa menunjukkan
kepada kepala sekolah atau atasan lainnya bahwa dia sudah mengajar dengan baik.
Tuh buktinya, murid-murid punya nilai yang bagus. Padahal bisa saja kan
nilainya bagus karena sudah mengalami proses manipulasi, bukan karena
benar-benar paham dengan pengajaran yang disampaikan gurunya.
Salah satu cara efektif yang
bisa dilakukan untuk mengatasi pencitraan dalam mengajar tersebut tentu saja
supervisi dadakan. Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan mendefinisikan
supervisi sebagai pengawasan utama atau kontrol tertinggi.
Kalau Supervisinya Tidak Dadakan, Bagaimana Ceritanya?
Siapa pun akan bergegas
mempersiapkan diri sebaik mungkin kalau diberitahu bahwa dirinya akan menjadi
objek supervisi. Persiapan guru pun bisa ditebak dengan mudah. Biasanya guru
akan menyiapkan materi pelajaran yang paling dikuasai oleh murid-murid sekelas.
Mengulang materi yang sudah diajarkan pun tak jadi masalah asalkan bisa selamat
dari supervisi. Untuk memantapkan penilaian pada supervisi, jangan lupa membuat
slide atau memanfaatkan media
pembelajaran yang super menarik. Supaya proses pengajaran yang disampaikan guru
tersebut jadi terkesan seru dan bergaya modern.
Satu lagi dong hal yang tidak
boleh terlewatkan kala menjadi objek supervisi. Menata perangai agar tidak
kelepasan marah saat mengajar. Bila biasanya guru yang bersangkutan langsung
ngamuk kalau ada murid yang tingkahnya menyebalkan atau gagal paham terus saat
belajar, maka lain ceritanya saat proses supervisi berlangsung. Sang guru pasti
akan berusaha untuk lebih sabar dan menerangkan materi pelajaran secara
pelan-pelan dan manis. Tak lupa satu hal pelengkap yang menjadi pamungkas,
yaitu memanggil murid-murid paling pinter di kelas untuk mengerjakan soal di
papan tulis.
Dan pencitraan pun bisa
dikatakan “sempurna”.
Mengapa Harus Supervisi Dadakan?
Supervisi dadakan bikin suasana
jadi lebih “rame” dan menarik. Memang tidak semua guru yang menjadi objek
supervisi akan terserang panik dadakan bila harus melalui proses tersebut. Guru
yang selalu memiliki persiapan mengajar yang baik tentu akan melalui tahapan
supervisi tanpa kendala berarti. Persis seperti kondisi belajar mengajar yang
dilaluinya setiap hari.
Sementara yang gelagapan
adalah mereka yang sering mengabaikan persiapan mengajar, suka marah-marah dan
kasar kepada murid yang belum memahami mata pelajaran, atau kerap mendapatkan
kerutan dahi sebagai respon dari murid-murid yang gagal paham ketika belajar. Pokoknya
akan seru sekali melihat ragam reaksi guru yang menjadi objek supervisi
dadakan. Pasti tidak sedikit pula yang mau marah karena merasa “dijebak” atau
tidak diberi kesempatan untuk mempersiapkan diri. Murid-murid SD kan masih
polos dan lugu. Jadi, murid-murid tersebut tentu tidak akan berusaha
menutup-nutupi tingkah laku gurunya yang memang belum menjadi pendidik yang
baik sewaktu berada di kelas.
Supaya lebih seru, mungkin supervisi
dadakan harus dibuat secara candid.
Hal ini bisa diwujudkan dengan cara meletakkan action cam atau media perekam video lainnya secara tersembunyi di
kelas. Tentu saja peletakan media perekam tersebut tidak boleh diketahui oleh
siapa pun di kelas. Dengan demikian, proses belajar mengajar yang hendak diamati
akan berlangsung natural tanpa rekayasa. Ini baru namanya pemanfaatan candid yang tepat, smart, dan kece.
Kira-kira apakah sudah banyak
sekolah yang mengadakan supervisi dadakan?
Kegiatan pengawasan ini sama
sekali tidak bertujuan untuk menjatuhkan guru sebagai sosok pendidik. Lebih
dari itu, justru supervisi dadakan patut dimanfaatkan secara efektif untuk
mendukung kualitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Guru yang
cerdas, menyenangkan, dan mampu mengemas materi pelajaran secara menarik pasti
membuat murid-murid makin semangat saat belajar, kan?
No comments