Kamu barangkali tidak tahu. Bahkan
tidak akan pernah tahu bila tidak membaca tulisanku ini. Bahwa aku selalu
mengagumi ketangguhanmu. Perempuan yang kukasihi, yang tidak pernah tampak
lelah dan sakit selama ini. Namun sapaanmu malam itu di layar gawaiku seakan
membuat degup jantungku berhenti sejenak.
Beberapa jam itu terasa amat
lama sewaktu kamu belum membalas pesanku. Aku tidak menyangka bahwa rasa sakit
tiba-tiba yang kualami sore itu adalah sebuah firasat. Pertanda yang ditunjukkan
kepadaku kalau kamu sedang tidak berada dalam keadaan baik. Rupanya semesta
sangat memahami kedekatan hati kita. Hanya saja aku terlalu bebal untuk lekas
menyadari pertanda itu.
Aku tak sanggup membayangkan
rasa sakit dan resah yang kamu alami. Tetapi semesta terus memberikan pertanda
itu selama beberapa hari. Aku pun menjadi sangat tersiksa dengan perasaan yang
berkecamuk dan menyita fokus pikiranku. Setiap kali aku berhenti beraktivitas,
ingatanku pasti langsung tertuju pada keadaanmu.
Aku pernah mengatakan
kepadamu bahwa aku tidak pernah melihatmu mengenakan kacamata sejak pertama
kali kita bertemu. Kini aku sunggu menyesalkan perkataanku itu. Janjiku hanya
satu. Aku tidak akan mengatakan hal-hal aneh lagi. Sebab aku hanya ingin segala
sesuatu yang baik dan indah yang menjadi kenyataan.
Aku sangat menyukai matamu.
Tetapi aku jauh lebih mencintai mataku. Karena tanpa mataku, aku tidak bisa
melihat binar-binar kasih tulus dan semangat di matamu. Kini kacamata akan
segera membingkai matamu yang begitu indah. Aku tidak peduli akan hal itu. Hal
yang kupedulikan dan kuinginkan hanyalah kesembuhanmu.
Kepulihanmu adalah permohonan
kami. Karena aku dan mereka tidak akan bisa melalui hari-hari berikutnya tanpa
kasih dan semangat darimu. Salah satu dari matahariku rupanya sedang agak
meredup dan butuh istirahat sejenak. Beristirahatlah sebentar supaya kamu lekas
kembali memancarkan semangat baru. Janganlah kamu memaksakan diri karena
mengkhawatirkan kami. Jagalah dirimu dengan baik agar kamu segera bisa menjaga
dan membimbing kamu setelah pulih nanti. Semoga doa-doa kami menjadi penguat
mustajab yang mendukung kepulihanmu.
Tersenyumlah kembali,
matahariku. Biarkan kacamatamu memperlihatkan dunia yang indah sejak kamu mulai
mengenakannya nanti.
No comments