“Mungkin
gue memang gak ditakdirkan untuk memenangkan ini.”
Kalimat
pesimis tersebut mungkin sering kita dengar. Atau malah kita sendiri yang
pernah mengucapkannya. Rasa penat dan lelah ketika berjuang itu wajar. Namun
jangan perasaan-perasaan tersebut membuat kita mudah menyerah. Hendaknya kita
tidak membuat keputusan secara tiba-tiba sewaktu kondisi kita sedang tidak
stabil. Agar keputusan sesaat tersebut tidak membuat kita menyesal di kemudian
hari.
Mengucapkan
kata menyerah itu sangat mudah. Tetapi sebaiknya kita mengingat-ingat kembali 7
hal ini saat kita ingin menyerah :
Sesuatu yang Sedang Kita Perjuangkan
Kadang
kala kita begitu ngotot memperjuangkan sesuatu demi kebaikan diri sendiri, atau
bahkan lebih mulia lagi yaitu untuk orang lain. Berjuang demi orang yang kita
sayangi biasanya memberikan motivasi yang lebih besar bagi kita. Tentu kita
ingin hal-hal yang kita perjuangkan bisa menjadi kenyataan. Supaya mereka yang
merasakan hasil perjuangan kita dapat tersenyum bahagia dan memperoleh sesuatu
yang lebih baik.
Sumber :
lifestyledezine.com
Seluruh Perasaan Tak Menentu yang Kita Rasakan
Karena
perjuangan tidak selalu mudah, kita pasti kerap mengalami masa-masa keterpurukan,
Suatu periode yang membuat kita begitu marah, sedih, ingin menangis, atau
menyesali kemampuan diri sendiri. Seluruh perasaan tak menentu itu harus
dibayar dengan hasil yang setimpal. Berdirilah tegar, kuatkan hati dan tekad
untuk mengatasi perang batin. Maju sedikit lagi dan raihlah kemenangan yang
sudah disiapkan untuk kita.
Waktu yang Sudah Kita Korbankan
Mengorbankan
waktu untuk berjuang itu ibarat mengantre untuk membeli makanan. Kelezatan
makanan itu membuat antrean pembeli mengular dengan begitu penuhnya. Saat kita
sudah ada di tengah-tengah antrean, mengorbankan waktu sekian jam, kita malah
putus asa dan memutuskan untuk meninggalkan antrean. Padahal di depan sana,
makanan hangat yang kita inginkan sudah menunggu kita.
Bayangkanlah
waktu yang sudah kita sia-siakan untuk berada di antrean tersebut. Berusaha
untuk mendapatkan apa yang kita perjuangkan dan kita butuhkan. Jika akhirnya
kita malah menyerah di tengah jalan, bukankah akan lebih baik bila dari awal
kita tidak pernah mengantre?
Orang-Orang Terdekat yang Menantikan Keberhasilan Kita
Ternyata
bukan hanya orang-orang yang kita perjuangkan saja yang menantikan keberhasilan
kita. Di luar sana, orang-orang terdekat yang menyayangi kita sepenuh hati juga
menunggu hal yang sama. Mereka adalah orang yang akan memberikan senyuman
hangat dan menyalami kita saat kita berhasil memenangkan perjuangan.
Semoga
kita tak sampai hati untuk menyerah ketika mengingat wajah-wajah mereka.
Wajah-wajah yang setia mendampingi perjuangan kita sejak awal. Mereka yang tak
pernah bosan meminjamkan bahunya untuk bersandar sejenak jikalau kita kelelahan
saat berjuang.
Mereka yang Tertawa Bila Kita Menyerah
Masih
ingat tentang mereka yang selalu menghalangi perjuangan kita?
Ya,
mereka adalah orang-orang yang akan tertawa paling bahagia bila kita menyerah. Sebab
mereka sudah berhasil membuat perjuangan kita terhenti di tengah jalan.
Selanjutnya, mereka pun leluasa menjalankan keinginan-keinginan mereka. Tugas
kita dalam menghadapi berjuang adalah menghentikan tawa mereka. Tunjukkan bahwa
kita bukan pribadi yang lemah dan penakut.
Hal-Hal Berat yang Sudah Kita Lewati Sebelumnya
Anggap
saja perjuangan itu ujian untuk “naik kelas”. Sebelum perjuangan kita hari ini,
pasti kita pernah menghadapi hal lain yang tak kalah beratnya. Kalau hal-hal
berat itu saja bisa kita taklukkan, lantas mengapa kali ini kita tidak bisa
melakukan hal yang sama?
Tak
akan ada kekuatan yang besar jika tidak didasari oleh perjuangan sekuat tenaga.
Everybody has their own struggle. Kepribadian
kita yang kuat hari ini adalah hasil dari pemahaman dan ketabahan kita dalam
menghadapi lika-lika kehidupan.
Jangan Lupa Bahwa Reputasi Juga Penting
"Mau ditaro di mana muka gue kalo gue mundur. Malulah sama orang-orang..."
Reputasi
diri sendiri adalah hal terakhir yang mesti menjadi pertimbangan ketika ingin
menyerah. Benarkah kita mau menyerah begitu saja dan kehilangan muka di depan
banyak orang?
Kali
ini kita butuh kekerasan hati dan sedikit egoisme agar bisa terus melanjutkan
perjuangan. Jangan mau dicemooh orang lain karena menyerah dan berhenti di tengah
jalan. Apa yang sudah kita mulai, harus kita selesaikan. Pastikan kalau kita
akan mendapatkan tepuk tangan dan ucapan selamat karena tidak ada kata menyerah
dalam kamus hidup kita.
Berhenti
sejenak karena lelah berjuang itu sangat wajar. Semua orang pasti bisa
merasakan lelah, semua orang tentu punya batas kesabaran. Namun tidak semua
orang punya kemampuan besar untuk menyelesaikan perjuangan.
Keep your head up.
Keep your heart strong, Moms.
I’ll never let go of your hand.
No comments