Etika Meminjam atau Menumpang Mobil Orang Lain

Etika Meminjam atau Menumpang Mobil Orang Lain

Manusia itu makhluk sosial yang pasti butuh bantuan dari sesama manusia, termasuk soal urusan kendaraan. Suatu hari mungkin kita merasa aman karena sudah punya kendaraan pribadi berupa mobil. Namun, siapa yang bisa jamin kalau nanti kita harus menjual mobil itu dan belum punya kesempatan untuk menggantinya dengan yang baru atau mobil pribadi lagi rusak sehingga harus pinjam milik orang lain.

Pinjam atau numpang mobil orang lain itu wajar dan boleh banget, apalagi untuk kebutuhan mendesak seperti mengantar orang sakit. Hendaknya kita sebagai manusia memahami beberapa etika meminjam atau menumpang mobil berikut ini supaya nggak bikin malu diri sendiri:

  • Kalau sekadar untuk jalan-jalan atau keperluan lain yang sifatnya nggak terlalu mendesak, berarti sebenarnya kita nggak perlu pinjam mobil. Sebab kita masih bisa menyiapkan bujet untuk naik taksi online. Intinya, nggak perlu pakai mobil orang lain sekadar untuk bergaya. Saudara, tetangga, sahabat, rekan kerja, atau siapa pun bakal maklum kok kalau kita pinjam mobil untuk hal-hal penting. Sebaliknya, pinjam mobil hanya demi gegayaan berarti harus siap jadi bahan gibah.
  • Sampaikan dengan jelas kepada pemilik mobil tentang tanggal dan durasi yang telah kita rencanakan untuk meminjam mobil. Usahakan untuk tidak melebihi tanggal dan durasi tersebut. Jangan bikin si empunya mobil kesal karena mobilnya dipinjam melebihi batas waktu yang diizinkan, khususnya jika si pemilik juga ingin menggunakan mobilnya dalam waktu berdekatan.
  • Tidak sepatutnya mencela kekurangan apa pun pada mobil yang kita pinjam selama kekurangan tersebut tidak mempengaruhi keselamatan perjalanan. Contohnya, jangan mengeluh soal kondisi kabin mobil yang sempit. Jika ingin menyampaikan kepada pemilik mobil tentang kekurangan yang membahayakan perjalanan, katakanlah secara perlahan-lahan agar tidak menyinggung si pemilik mobil.
  • Bersihkan mobil semaksimal mungkin sebelum mengembalikannya kepada si pemilik, khususnya jika mobil dipinjam untuk membawa orang sakit atau jenazah. Tak boleh ada kotoran, noda, atau cairan tubuh manusia yang tertinggal di mobil. Upaya membersihkan mobil adalah tanda bahwa kita menghormati si pemilik mobil yang telah berbaik hati meminjamkan kendaraannya.
  • Jangan pernah mengambil dan meninggalkan apa pun di dalam mobil pinjaman. Sampah atau barang bawaan sekecil apa pun wajib diangkat dari mobil tersebut. Karena kita mesti mengembalikan mobil pinjaman dengan kondisi yang sama seperti saat kita meminjamnya.
  • Isilah bahan bakar mobil sesaat sebelum mengembalikannya kepada si pemilik. Setidaknya kita harus mengembalikan mobil dengan jumlah bahan bakar yang sama seperti saat kita meminjamnya. Kalau punya rezeki lebih, jangan ragu mengisi bahan bakar mobil pinjaman tersebut sampai penuh sebagai salah satu bentuk terima kasih karena sudah dipinjami mobil.
  • Bila meminjam mobil untuk keperluan bersifat hiburan atau liburan (misalnya mudik atau rekreasi), jangan lupa membawakan oleh-oleh untuk si pemilik mobil. Biasanya pemilik mobil nggak akan mau dibayar karena telah meminjamkan mobil, apalagi jika hubungannya terbilang akrab dengan kita. Jadi, berterimakasihlah dengan cara memberi oleh-oleh.
  • Ketika menumpang mobil orang lain, kita wajib mengisi kursi paling depan terlebih dahulu. Jangan biarkan si empunya mobil duduk sendirian sementara kita duduk di belakang. Ingat, si pemilik mobil bukan sopir yang bertugas mengantar kita bepergian. Duduklah di sisi kiri pengemudi sebagai bentuk hormat kepada si pemilik mobil yang rela ditumpangi.
  • Numpang mobil orang lain bukan berarti bebas segala-galanya. Usahakan menyediakan uang untuk mengisi bahan bakar, uang receh untuk parkir, atau e-money untuk membayar tol. Itikad baik yang sederhana ini menunjukkan kalau kita menumpang bukan untuk memanfaatkan si pemilik mobil alias berjiwa gratisan.
  • Jangan merusak komponen sekecil apa pun ketika meminjam mobil. Pemilik mobil yang teliti akan mengenali kerusakan seremeh apa pun yang terjadi pada mobilnya bahkan bila kita tidak berterus terang tentang kerusakan tersebut. Kalaupun pemilik mobil nggak sadar bahwa ada yang rusak, bukan berarti kita boleh ngerusak, kan?

 

Nggak punya kendaraan pribadi mungkin sering kali dianggap miskin.

Miskin harta nggak apa-apa kok selama nggak merugikan orang lain.

Namun, jangan sampai kita juga miskin tata krama.

Silakan meminjam dan mengembalikan apa pun secara utuh kepada si pemilik, termasuk soal urusan mobil.

 

No comments