Karena cinta,

seseorang bisa melakukan hal yang sia-sia.

Hebatnya, dia sadar tengah melakukan itu.

 

Perjuangan yang telah kamu kerahkan,

yang mungkin kelihatan kayak sia-sia,

sejatinya sedang tersimpan untuk hari-hari lain.

 

Belajar tanpa berpikir sia-sia,

Berpikir tanpa belajar berbahaya.

 

Berkorban tanpa dihargai

ibarat menanam bibit dalam segenggam abu

lalu mengharapkannya bertumbuh.

Semua sia-sia.

Seindah apa pun senja akan sia-sia bagi orang buta.

Semerdu apa pun burung berkicau akan sia-sia bagi orang tuli.

Sederas apa pun hujan akan sia-sia bagi bunga yang sudah mati.

Begitu pun dengan kita.

Mau sebaik apa pun kita,

tidak ada gunanya bagi pembenci yang tak punya rasa menghargai.

 

Pada akhirnya,

ini hanyalah kisah panjang tentang penantian sia-sia

yang mengajarkan kita bahwa

tidak semua yang kita nantikan berhasil kita dapatkan.

 

Menjelaskan sesuatu kepada orang yang telanjur berpikir buruk tentang kita

adalah hal yang sia-sia,

maka biarkanlah dia dengan pikirannya.

 

Jika setiap langkahmu hanya untuk menyenangkannya,

tapi dia tidak pernah peduli bagaimana perasaanmu, itu bukan cinta.

Itu pengorbanan yang sia-sia.

 

Orang yang paling pendiam

adalah orang yang sudah menyaksikan terlalu banyak kebisingan sia-sia.

 

Jika seandainya semua usahaku sia-sia,

semoga aku tidak terlalu membenci diriku sendiri.

Aku sudah cukup berusaha dan itu cukup.

 

Sehebat apa pun prestasi dan ibadahmu,

itu semua akan sia-sia

jika kau tak mampu mengendalikan dan menjaga dua anggota tubuhmu,

yaitu hati dan lidah.

 

Terkadang kita yang terlalu bodoh

dan menyebut pengorbanan itu sebagai “bukti cinta”.

Sejak saat itu Tuhan sebut sia-sia.

 

Tinggalkan harapan yang sia-sia.

Selamatkan dirimu sendiri selagi kau masih mampu.

 

Jika setiap langkahmu hanya untuk menyenangkannya,

tapi dia tidak pernah peduli bagaimana rasamu, itu bukan cinta.

Itu pengorbanan yang sia-sia.

 

Jangan memberikan jawaban kepada orang-orang

yang memang sejatinya tidak butuh jawaban.

Sejuta jawaban dia tetap tidak percaya.

Waktu terlalu berharga dihabiskan sia-sia.

 

Jika baik disia-siakan,

apakah jadi jahat bisa menjadi sebuah pilihan?

 

Pergi itu bukan pilihan, melainkan keharusan.

Ketika sebuah perjuangan hanya disia-siakan.

 

Barangkali benar.

Menolong siapa yang sedang membayar karma adalah sia-sia.

Sebab akhirnya akan kembali jatuh pada derita yang sama

hingga ia melunasinya.

 

Aku mendakimu jauh sampai patah kaki,

sedang kau mati suri berdendang sendiri.

Tuhan sebut sia-sia.

 

Jika seandainya semua usahaku sia-sia,

semoga aku tidak terlalu membenci diriku sendiri,

aku sudah cukup berusaha, dan itu cukup.