Menyambut Kemajuan Perikanan Indonesia Bersama Budidaya Gurami


Ikan gurami adalah salah satu jenis ikan air tawar yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tekstur dagingnya yang padat dan lembut serta citarasa yang gurih dan jumlah tulang yang tidak terlalu banyak membuat aneka olahan gurami kian digemari. Walaupun memiliki harga yang lebih mahal daripada jenis ikan air tawar lain seperti ikan mas atau mujair, gurami tetap menjadi salah satu primadona komoditas perikanan budidaya.

Sumber :

Selain karena rasanya lezat, sektor budidaya gurami juga terus berkembang pesat karena didukung oleh beberapa faktor, antara lain :
  • Ikan gurami hasil budidaya memiliki ukuran yang lebih besar dengan rasa gurih yang bebas aroma lumpur.
  • Kandungan protein yang mencapai 22 gram per 100 gram sajian gurami dengan jumlah lemak yang relatif rendah pada angka 2.2 gram per 100 gram sajian membuat gurami menjadi alternatif bahan makanan bergizi.
  • Gurami merupakan salah satu ikan yang mudah dibudidayakan karena hanya membutuhkan kolam dengan air yang tenang dengan jumlah oksigen relatif rendah.
  • Walaupun berada di kondisi lingkungan air payau, gurami dapat bertahan hidup dan berkembangbiak dengan baik karena mudah beradaptasi.
Jadi, tentu tidak ada alasan lagi untuk tidak menyukai dan tidak membudidayakan ikan air tawar yang satu ini bukan?

Perkembangan Budidaya Gurami Di Indonesia

Sumber :

Perkembangan budidaya ikan dengan nama latin Oshpronomus gouramy ini terbilang cukup pesat selama beberapa tahun terakhir. Pada periode tahun 2009 hingga 2013, budidaya gurami di Indonesia mengalami peningkatan pesat dengan persentase peningkatan sebesar 19.86% setiap tahun.

Bahkan berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), hasil budidaya gurami sebanyak 46.254 ton pada tahun 2009 berhasil meningkat hingga mencapai jumlah 94.605 ton pada tahun 2013. Peningkatan tersebut juga menjadi salah satu peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan ekspor komoditas gurami ke sejumlah negara lain.

Pentingnya Program Pakan pada Budidaya Gurami

Budidaya ikan gurami yang berlangsung secara efisien tentu mampu menghasilkan kualitas ikan gurami yang sehat, ukuran yang maksimal serta layak konsumsi. Untuk mewujudkan hasil budidaya gurami yang berkualitas, PT. Central Proteina Prima (CP Prima) selaku perusahaan aquaculture terkemuka di Indonesia senantiasa mengingatkan pentingnya program pakan bagi perikanan budidaya.

Tidak hanya berfokus pada pengadaan benih udang, pakan udang dan produk udang dalam kemasan, CP Prima juga menganjurkan program pakan yang efektif bagi budidaya ikan, termasuk budidaya ikan gurami.

Menurut CP Prima, ada 4 faktor penting yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan untuk budidaya ikan. Faktor-faktor tersebut adalah :

  • Persentase pakan

Biasanya pakan tidak diberikan secara sembarangan, melainkan dihitung persentasenya berdasarkan bobot ikan, ukuran kolam dan jumlah ikan yang dibudidayakan pada kolam tersebut.

  • Frekuensi pakan per hari

Frekuensi pakan bukan hanya mempengaruhi tumbuh kembang ikan secara maksimal, namun juga dapat mempengaruhi kebersihan dan sanitasi kolam. Frekuensi pemberian pakan dengan porsi yang sesuai akan membuat ikan tumbuh secara maksimal dan kebersihan kolam tetap terjaga.

  • Ukuran pakan sesuai dengan ukuran ikan

Ikan yang berukuran kecil tentu akan kesulitan untuk menyantap pakan yang ukurannya besar, begitu pun halnya dengan ikan besar yang bisa kesulitan menyantap pakan yang ukurannya kecil.
Sehingga ukuran pakan yang disesuaikan dengan ukuran ikan menjadi salah satu faktor penting dalam pemberian pakan ikan.

  • Kebutuhan protein sesuai dengan masa budidaya

Pada umumnya ikan yang berada pada tahap awal budidaya harus memperoleh pakan dengan protein yang cukup tinggi untuk memaksimalkan tumbuh kembang.
Sementara ikan yang sudah mencapai bobot maksimal untuk kebutuhan konsumsi atau kebutuhan pembiakkan membutuhkan pakan dengan jumlah protein yang berbeda dengan ikan yang masih berada dalam tahap pembesaran.

Program Pemberian Pakan Ikan Menurut Anjuran CP Prima

Sumber :
Akun Facebook PT. Central Proteina Prima


Persentase Pemberian Pakan Harian untuk Ikan Gurami

Bila dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya, rupanya kebutuhan pakan ikan gurami tergolong paling sedikit sehingga paling ekonomis diantara budidaya jenis ikan air tawar lainnya. Dengan memberikan pakan gurami sesuai dengan bobot ikan, maka ikan gurami yang dihasilkan dari proses budidaya tentu berkualitas dari segi ukuran maupun kesehatan.

Biasanya para pelaku budidaya ikan secara konvensional kerap memanfaatkan aneka tumbuhan seperti kangkung, daun talas dan hydrilla sebagai pakan gurami. Tapi kini sebagai salah satu langkah modernisasi di bidang budidaya ikan gurami, CP Prima menganjurkan agar para pelaku budidaya gurami tidak hanya memberikan pakan berupa tumbuhan namun juga memberi pakan ikan berupa pelet yang berkualitas dan kaya akan kandungan protein.

Persentase Pakan Harian untuk Beberapa Jenis Ikan Air Tawar

Sumber :
Akun Facebook PT. Central Proteina Prima

Bukan hal yang mustahil bila beberapa tahun ke depan komoditas ikan gurami asli Indonesia mampu memenuhi kebutuhan ikan air tawar untuk negara-negara lain. Untuk mewujudkan hal ini, tentu perlu diperlukan kerjasama antar seluruh pihak yang terlibat dalam proses perikanan budidaya. Semoga wawasan perikanan budidaya yang dibagikan oleh CP Prima bisa menjadi modal awal yang mendorong perkembangan perikanan budidaya di Indonesia.


Referensi :

Akun Facebook PT. Central Proteina Prima. Diakses pada 27 Mei 2015 dari

Industry Overview of Central Proteina Prima. Diakses pada 27 Mei 2015 dari

Redaksi Agromedia. (2007). Panduan Lengkap Budidaya Gurami. Jakarta : PT. AgroMedia Pustaka. Diakses 27 Mei 2015 dari

Rukmana, R. (2005). Ikan Gurami Pembenihan dan Pembesaran. Yogyakarta : Kanisius. Diakses 27 Mei 2015 dari
(https://goo.gl/UipOgj)

Subaidah. (2014). Masakan Ikan Terpopuler : Ikan Mas, Lele dan Gurami. Jakarta : FMedia. Diakses 27 Mei 2015 dari

Sumarwoto. (2012). Ekonomi. Malaysia Tertarik Gurami Banjarnegara. Diakses 27 Mei 2015 dari
http://www.antarajateng.com/detail/malaysia-tertarik-gurami-banjarnegara.html

Susanto, H. (1989). Budidaya Ikan Gurame. Yogyakarta : Kanisius. Diakses 27 Mei 2015 dari

Syaiful, H. (2014). Agribisnis. Pasar Lokal dan Ekspor Gurami Terbuka Lebar. Diakses 27 Mei 2015 dari






1 comment