35 Kutipan Puitis Tere Liye


Saat kita mati,
yang bisa kita bawa hanyalah yang ada di dalam hati, jiwa kita.
Sedangkan yang terikat dengan fisik, dunia, semua ditinggalkan.
Jadi, mulailah mengisi hati dan jiwa kita dengan hal-hal bergizi.
Bukan malah asyik pamer fisik dan dunia,
yang jelas-jelas tidak akan pernah dibawa.

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin.
Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja.
Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.

Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi.
Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalumu.
Buat apa dilawan? Dilupakan?
Itu sudah menjadi bagian hidup kita.
Peluk semua kisah itu.
Berikan dia tempat terbaik dalam hidupmu.
Itulah cara terbaik mengatasinya.

Waktu yang akan menjelaskan dengan baik ketulusan seseorang.
Niat baik dan tujuan-tujuannya.
Jika sejatinya memang baik,
maka seiring waktu berjalan akan terlihat semakin terang.
Sebaliknya, jika hanya topeng,
maka seiring berjalannya waktu pasti akan terbuka juga.

Jangan terlalu sedih kehilangan orang lain.
Ingatlah nasihat lama ini:
ketika seseorang hadir dalam hidup kita, bukan berarti dia akan selalu bersama kita.
Boleh jadi maksud terbesarnya adalah
agar kita belajar dari hal menyakitkan setelah dia pergi.
Menjadikan kita lebih kokoh, tidak cengeng.

Punya jutaan teman itu bukan hal hebat.
Tapi punya satu teman yang tetap berada di samping kita menghadapi jutaan orang,
itu baru hebat.

Terima kasih.
Nasihat lama itu benar sekali.
Aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir,
tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.

Mulailah menerima dengan lapang hati apa pun yang terjadi.
Karena kita mau menerima atau menolaknya, dia tetap terjadi.
Takdir tidak pernah bertanya apa perasaan kita,
apakah kita bahagia, apakah kita tidak suka.
Takdir bahkan basa-basi menyapa pun tidak. Tidak peduli.

Akan datang orang yang tepat,
di waktu yang tepat, dan cara yang tepat.
Percayalah.
Tinggal pastikan, kita terus memperbaiki diri sendiri,
agar tepat siap saat momen itu tiba.

Terkadang, kita terlihat kuat, bukan karena kita kuat sungguhan,
tapi kita tidak punya pilihan lain, hanya itu yang tersisa.
Maka, tidak mengapa.
Besok-besok, semoga kita jadi kuat betulan, dan itu menginspirasi orang lain.

Tidak ada yang bisa menyakiti kita.
Sepanjang kita tidak mengizinkannya.
Mau jungkir balik orang-orang melakukannya,
tapi kita merasa baik-baik saja, santai,   
maka kita akan baik-baik saja.

Tidak semua perlu kita umumkan di dunia maya.
Beberapa cukup disimpan dalam hati.

Jangan iri dengan kisah cinta yang ada dalam novel, film, lagu, dan sebagainya.
Itu semua ditulis oleh manusia, direka-reka, karangan saja.
Sedangkan kisah cinta kita, sungguh akan ditulis oleh yang maha memiliki skenario terbaik.
Tidak akan tertukar. Tidak akan keliru.
Kitalah pemeran utamanya, jadi mari menjadi pemeran cerita paling keren,
agar keren sudahlah skenario yang kita jalani.

Bagaimana kita tahu seseorang itu sungguh menyayangi kita?
Bukan dengan mendengar apa yang dia ucapkan,
apalagi yang dituliskan.
Melainkan dari apa yang dia lakukan untuk kita.
Dan itu teruji dalam jangka panjang, bertahun-tahun,
tiada bosan, tidak berkurang.

Karena kau harus tahu,
air mata dari seseorang yang tulus hatinya,
justru adalah bukti betapa kuat dan kokoh hidupnya.
Tidak ada yang keliru dengan tangisan.

Tidak semua yang kita inginkan harus terjadi seketika.
Kita tidak hidup di dunia dongeng.

Orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri.
Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya
untuk membenarkan hatinya berharap.
Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi.
Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi
mana simpul yang nyata, mana simpul yang dusta.

Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima.
Barangsiapa yang bisa menerima, dia akan bisa melupakan, hidup bahagia.
Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.

Cinta itu macam musik yang indah.
Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari
meskipun musiknya telah lama berhenti.

Hanya karena seseorang itu sabar tingkat langit,
maka bukan berarti dia lantas bisa disakiti, diinjak begitu saja.
Hanya karena seseorang kuat, stroooong,
maka bukan berarti dia jadi layak dikecewakan, dikhianati, dan diperlakukan tidak adil.

Seburuk-buruknya manusia adalah dia yang bermuka dua.
Ngomong ke sana A, ngomong ke sini B.
Bilang ke kiri X, bilang ke kanan Z.
Apa yang dia ucapkan, apa yang dia lakukan,
hanya cocok untuk kepentingan dia saja.

Di dunia ini, saat kita menganggap sesuatu (seseorang) itu tidak berharga,
kita campakkan begitu saja, maka bisa jadi kemungkinannya,
orang lain justru menganggap sesuatu (seseorang) itu sangat menawan dan spesial.
Maka, berhati-hatilah dengan apa yang kita campakkan.
Boleh jadi kita sedang melakukan kesalahan paling konyol.
Membuang permata terbaik di depan mata sendiri,
untuk mencari batu koral tak berharga kebanyakan.

Begitulah kehidupan, ada yang kita tahu, ada pula yang kita tidak tahu.
Yakinlah, dengan ketidaktahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita.
Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri.

Persahabatan juga cinta.
Bedanya, kita tidak perlu dandan lama, milih-milih baju lama,
bercermin lama, setiap kali mau bertemu dengan sahabat baik.
Pun kita tidak merajuk, dikit-dikit ngambek atas hal-hal kecil dengan sahabat baik.

Tidak semua yang kita miliki itu harus diumumkan.
Tidak semua yang kita lakukan itu harus diberitahukan.
Tidak semua.
Jadilah seperti gunung es di dalam lautan,
yang hanya terlihat pucuk kecilnya saja,
sedangkan di bawah, di dalam laut, tersimpan erat bagian raksasanya.
Jadilah seperti lautan dalam. Hening mengagumkan.
Dan dia sama sekali tidak perlu menjelaskan betapa hebat dirinya.

Tapi, apalagi yang membuat hati berdesir selain pertemuan yang tidak disengaja?

Mungkin ada benarnya juga buku-buku itu bilang.
Orang-orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh ilusi yang diciptakan hatinya sendiri.

Seseorang yang benar-benar menyayangi kita,
tidak akan membiarkan kita menunggu,
meskipun dia tahu kita bersedia saja menunggu.

Hidup harus terus berlanjut
tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan,
biar waktu yang jadi obat.

Ada kalanya sesuatu, seseorang, atau apa pun itu,
tidak bisa tinggal dalam hidup kita. Sekuat apa pun kita berusaha.
Mungkin sudah saatnya kita melepaskan.
Dan tersenyumlah, toh jika dia tidak bisa tinggal dalam hidup kita,
kita selalu bisa membuatnya menetap abadi dalam hati dan kenangan terbaik.

Jika seseorang itu memang sungguh-sungguh ingin tinggal,
maka dia akan selalu punya alasan, meskipun sudah beribu alasan gagal.
Dia akan menemukan alasan baik berikutnya.
Tapi sebaliknya,
jika seseorang itu memang sudah ingin pergi,
seribu alasan baik pun tidak akan berguna lagi.
Dia tetap akan pergi.

Bukan kata ‘pergi’ atau ‘marah’ yang paling menyakitkan dalam hidup ini.
Melainkan kata ‘kecewa’.
Sekali seseorang ‘kecewa’, semua tidak akan sama lagi.

Terkadang kesedihan memerlukan kesendirian,
meskipun sering kali kesendirian mengundang kesedihan tak tertahankan.

Berasumsi dengan perasaan sama saja dengan membiarkan
hati kau diracuni harapan baik.
Padahal boleh jadi kenyataannya tidak seperti itu, menyakitkan.

Segala sesuatu yang baik selalu datang di saat terbaiknya.
Persis waktunya.
Tidak datang lebih cepat, pun tidak lebih lambat.
Itulah kenapa rasa sabar itu harus disertai keyakinan.



No comments