Istilah-istilah apa saja yang
sekarang banyak digunakan di sekolah?
Jelas banyak sekali
jumlahnya. Mungkin gak akan habis disebutkan kalau kita memikirkannya seharian.
Ada istilah remedial, uji kompetensi, UKK (Uji Kompetensi Keahlian), dan masih
banyak lagi. Istilah-istilah baru itu sih biasanya kurang dipahami oleh
generasi zaman dulu, ya. Karena generasi zaman dulu juga punya beberapa gaya
bahasa sendiri yang sekarang jarang dipakai.
Setidaknya beberapa puluh
tahun yang lalu, 7 istilah ini masih populer lho di sekolah.
Her
Her yang dimaksud bukanlah
kata her untuk menunjukkan orang
ketiga perempuan, ya. Huruf e pada kata her ini dibaca seperti membaca huruf e
pada kata kemah. Istilah her digunakan untuk menyebut ujian ulang yang diadakan
kalau murid tak lolos kompetensi.
Bisa dibilang her itu bahasa jadulnya remedial. Jadi, mendengar kata her beberapa tahun yang lalu sudah
pasti mengerikan.
Ponten
Nah, kalau huruf e pada kata
ponten dibaca seperti membaca huruf e pada kata kemarin. Percaya gak percaya,
kata ponten ini ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lho. Menurut KBBI
daring, ponten bisa diartikan sebagai nilai kepandaian atau angka pertandingan.
“Cha, PR kamu kemarin dapet
ponten berapa?”
Begitu deh cara menggunakan
kata ponten di dalam kalimat. Terdengar agak jadul dan aneh sih, ya.
Teken
Masih. Masih berkaitan dengan
huruf e yang cara bacanya rempong ini. Pada kata teken, huruf e pertama dibaca
seperti membaca kata kemah. Sementara huruf e yang kedua justru dibaca seperti
huruf e pada kata kemarin. Teken. Iya, memang seperti nama game berantem-beranteman yang terkenal itu. Agak-agak Bahasa Belanda
gimana gitu?
Bukan!
Teken juga merupakan Bahasa
Indonesia yang baku. KBBI daring mengartikan kata teken sebagai kegiatan
memberikan atau membubuhkan tanda tangan. Jadi kalau zaman dulu ditanya,
“Kok kertas ulangannya belom
diteken sama orangtua sih?”
Itu artinya
“Kok
kertas ulangannya belom ditandatangan sama orangtua sih?”
Testing
Testing?
Apaan tuh?
Murid-murid
zaman sekarang pasti bingung jika mendengar kata yang satu ini. Menurut definisi
KBBI daring, testing adalah pengujian atau percobaan untuk mengetahui tingkat
kemampuan dalam hal pengetahuan atau keterampilan seseorang.
Sekarang
sih kata testing lebih banyak diganti dengan kata ulum (ulangan umum), UTS (Ujian
Tengah Semester) atau UAS (Ujian Akhir Semester).
Alpa
“Jadi
si Mel hari ini alpa lagi? Udah berapa kali alpa dia bulan ini…”
Begitu
kira-kira ekspresi guru kalau mendengar ada muridnya yang alpa lagi untuk
kesekian kalinya. Alpa biasanya identik dengan absen atau tidak masuk sekolah.
KBBI daring mengartikan alpa sebagai lalai dalam kewajiban, kurang
mengindahkan, atau kurang memperhatikan.
Sementara
guru-guru kita zaman dulu mengartikan alpa sebagai kelalaian untuk masuk
sekolah setiap hari.
Madol
Dengar
kata madol langsung ingat sama makanan yang warnanya cokelat, kenyal-kenyal
legit dari beras ketan dan gula merah? Bukan!
Madol
sih gak ada dalam KBBI, ya. Tetapi kosakata yang terdengar absurd ini juga
sering digunakan untuk menyebut situasi murid yang absen atau tidak masuk sekolah.
Biasanya sih kata madol lebih populer digunakan di kalangan orangtua jadul atau
sesama murid.
“Si
Ivan madol mulu, ya. Palingan dia lagi asik adu cupang tuh di depan lapangan.”
Mencongak
Iya,
mencongak. Bukan mencongek loh, ya. Mencongak itu ya pengucapannya biasa saja. Huruf
k-nya juga harus terdengar jelas di akhir kata. Mencongak adalah kegiatan
menghitung di luar kepala menurut arti yang disebutkan dalam KBBI daring. Bisa dibilang
mencongak itu mendikte untuk pelajaran matematika.
Guru
biasanya akan membacakan soal hitung-hitungan satu per satu secara cepat. Tugas
murid adalah menghitung jawabannya tanpa menggunakan coret-coretan apalagi
kalkulator. Hasilnya harus segera ditulis di kertas jawaban sebelum guru mulai
membacakan soal selanjutnya. Kalau sudah mulai ketinggalan satu soal saja, maka
kiamatlah dunia persilatan.Karena biasanya murid jadi bingung dan sulit
berkonsentrasi untuk menyelesaikan soal selanjutnya.
Ketujuh
istilah tersebut memang terdengar lucu, ya. Meskipun kini jarang sekali
digunakan dalam percakapan sehari-hari di sekolah, nyatanya dulu
istilah-istilah tersebut populer kok di kalangan murid, orangtua atau guru. Apakah
kamu tertarik untuk mempopulerkannya lagi?
Tetapi kadang penggunaan kata ponten dan alpa masih digunakan saat ini, dan di sekolah pun ada beberapa guru yang masih menggunakan istilah lama tersebut.
ReplyDeleteBetul Mas :D
DeleteMemang masih ada yang pake istilah2 tersebut walaupun udah agak jarang.
Tapi seru ya, jadi nambahin kosakata aja
Madol sama mencongak gak pernah denger. Yang laen seh aku masih ngerasain denger disekolah ��
ReplyDeleteIya sis, mungkin karena udah jarang banget disebut ya.. makanya jarang ada yang denger kata "madol" sama "mencongak" deh :)
DeleteKurang tua kayanya 😁😁😁
Delete