Nasihat-Nasihat Untukmu dari Sang Kematian


Jangan pernah bikin foto atau video tentang orang-orang yang meninggal mendadak. Misalnya, orang yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas atau bencana alam. Itu bego banget. Bego kok dipiara. Kambing dipiara, bisa gemuk. Binatang aja gak bakal videoin binatang lain yang mati di depannya. Kalau kamu masih punya hobi fotoin atau videoin orang yang meninggal, berarti kamu akal budimu lebih rendah dari binatang. Sorry sorry to say nih…

Kedua, masih ada hubungannya dengan yang pertama, jangan pernah share foto atau video tentang orang-orang yang lagi meregang nyawa. Pernah gak kamu ngebayangin perasaan orang-orang terdekatnya saat melihat konten itu tersebar luas?
Cobalah mengimani hashtag #BerhentidiKamu. Sumpah deh, gak ada faedahnya bagi-bagi foto atau video tentang kematian orang di media sosial atau grup chat.

Oh, iya, coba tolong kasih tau bapak-bapak sama ibu-ibu di grup chat keluarga. Kenali dulu bedanya emoticon ketawa geli sampai nangis (Rolling On the Floor atau ROFL) dengan emoticon nangis beneran. Masa nyampein berita duka cita di grup pake emoticon ketawa geli yang keluar air mata itu. Gak ngerti lagi deh aku tuh sama bapak-bapak ibu-ibu di negara berkembang.

Jugaaa…
Jangan sembarangan update status yang isinya foto orang meninggal yang udah di dalam peti atau udah dikafanin. Emangnya ngana pikir orang lain gak ngeri ngeliatnya?
Ya mungkin niatnya mau menyampaikan ucapan belasungkawa atau mengumumkan tentang kematian anggota keluarga. Tapi gak mesti gitu juga kali caranya. Kalau ada yang fobia foto-foto orang meninggal terus histeris lempar HP setelah melihat unggahan fotomu, kamu mau tanggung jawab?

Gak perlu kepo dengan keputusan orang lain terhadap kematian keluarganya.
Kok rumah dukanya di sini sih? Di sini kan sumpek dan suasananya serem…
Kok dikremasi sih? Kenapa gak dikubur aja? Agama X itu kan melarang kremasi jenazah..
Kok dipanggang sih? Tidak digoreng?
Semua keluarga punya kesepakatan masing-masing tentang peristiwa meninggal yang sedang dihadapi. Mungkin ada pertimbangan tertentu yang berkaitan dengan kepercayaan, kondisi finansial, atau hal-hal lainnya. Jadi kamu gak usah kepo tentang keputusan-keputusan tersebut. Ada hal-hal bersifat privasi yang tidak perlu kamu ketahui. Kamu hanya perlu menghormatinya.

Gak ada gunanya nangis guling-guling meratapi orang yang sudah pergi. Dengan cara apa pun kamu menunjukkan cintamu, dia sudah pergi. Dia tidak akan kembali lagi. Seharusnya cinta itu ditunjukkan semasa dia hidup.

Banyak orang beranggapan bahwa orang tua yang ditinggal mati anaknya jauh lebih sedih daripada anak yang ditinggal mati orang tua. Kadar kesedihan tak bisa ditakar. Tidak ada yang tahu dengan pasti, siapa yang lebih mengasihi siapa. Tidak ada yang bisa mengukur kedalaman hati seseorang.

Jangan iri dengan orang yang sudah meninggal dan terus dikenang orang lain. Barangkali orang yang sudah meninggal tersebut memang benar-benar baik dan mengagumkan semasa hidupnya. Kalau ingin mendapatkan perlakuan yang sama, jadilah orang yang lebih baik lagi. Hanya dengan cara itulah kamu bisa meninggalkan banyak kenangan istimewa.

Orang yang tidak menangis saat melihat orang terdekatnya meninggal bukan berarti sudah gila. Mungkin ada luka batin yang membuatnya tidak bisa bersedih. Atau siapa tahu dia justru menangis di kamarnya, sendirian di malam hari saat semua orang sudah tidur. Perilakunya di hadapanmu tidak bisa dijadikan bahan penilaian mutlak.
Mulailah bekerja dan mencintai orang-orang terdekat seakan-akan ini adalah hari terakhirmu. Tidak ada yang tahu kapan dirinya akan berhenti bernapas. Persembahkan kepunyaanmu dan kasihmu yang terbaik. Supaya banyak kenangan yang dimiliki orang-orang terdekatmu ketika kamu sudah pergi nanti. Mudah-mudahan orang lain mengenang semua kebaikan dan kenangan manisnya saat bersamamu. Jangan menjadi orang menyebalkan yang tak mampu meninggalkan kenangan manis.

Sering kali kita mengecewakan orang lain. Marah-marah tidak jelas, tidak membalas pesan singkatnya, tidak mengacuhkan perhatiannya, membuat dia menangis tanpa kita sadari. Saat dia meninggal, barulah penyesalan mulai terakumulasi. Mulai sekarang, hargailah keberadaannya. Mungkin dia mau menepati janjinya, ingin selalu ada untukmu. Tapi bagaimana kalau Tuhan lebih sayang dia dan ingin bersamanya? Bukankah kehendak Tuhan tak bisa dilawan.
Ketika orang-orang yang kamu sayangi sudah meninggal, kamu bebas, tak ada lagi yang mengekangmu. Tak ada yang bawel dan mengganggumu lagi. Namun bisa juga separuh hatimu dibawanya pergi. Saat dia pergi dan tak akan kembali lagi, barulah kamu mensyukuri kehadirannya dalam hidupmu.






No comments