20 Tips dan Etika Berdagang yang Wajib Dipahami Pebisnis

20 Tips dan Etika Berdagang yang Wajib Dipahami Pebisnis

Sampai saya menulis artikel ini, saya belum berstatus sebagai pebisnis. Namun nggak tahu deh ke depannya kalau akhirnya saya jadi pebisnis. Meskipun bukan pebisnis, saya merasa bahwa ada etika tidak tertulis yang harus dipahami seorang pebisnis terlepas dari apapun jenis bisnisnya. Artikel ini adalah hasil kesotoyan saya. Kalau memang Anda iseng pengen luangin waktu untuk baca, ya silakan aja. Nggak usah bertele-tele, langsung saya mulai aja, ya.

  1. Jangan pernah jawab bahwa Anda “nggak jual” ketika ada pelanggan yang mencari produk atau jasa tertentu. Misalnya, Anda jual pecel lele dan ayam lalu ada pelanggan yang mencari bebek goreng. Walaupun Anda memang nggak jual bebek goreng, jawab aja kalau bebeknya habis. Jawaban tersebut bikin si pelanggan mikir kalau produk Anda banyak peminatnya. Kalau ada beberapa pelanggan menanyakan produk atau jasa serupa yang nggak Anda jual sebelumnya, berarti itu kesempatan menghadirkan hal baru yang diminati banyak orang.
  2. Perhatikan fisik dan ras pelanggan sebelum menentukan kata sapa. Jangan pukul rata terhadap semua pelanggan. Contohnya, pelanggan muda yang tampangnya oriental lebih suka dipanggil koko atau cici. Kalau pelanggan masih muda dan tampangnya agak ambigu sampai Anda nggak tahu mereka dari ras apa, panggil aja kakak. Begitu pun halnya kalau bingung dengan jenis kelamin pelanggan, tinggal panggil dengan sebutan kakak biar aman. Pelanggan wanita oriental yang bawa anak-anak suka dipanggil Mami. Pelanggan berhijab yang bawa anak-anak suka dipanggil Bunda. Tapi kalau pelanggannya berhijab dan sudah setengah baya sebaiknya dipanggil Bu Haji atau Ummi. Saya bukan pebisnis tapi saya sering nguli dagang. Sehingga saya paham benar ekspresi sumringah pelanggan saat dipanggil dengan kata sapa yang tepat. Pssst, bahkan mereka bisa lebih royal belanja hanya karena senang dengan sapaan yang cocok lho.
  3. Bersikaplah lebih luwes supaya pelanggan membeli lebih banyak. Waktu saya belanja sayuran di pasar, Tante Batak penjual sayur menyapa saya dan menawarkan agar sekalian membeli tahu cina dagangannya. “Tahunya enak lho, masih anget karena baru datang”, begitu katanya. Pendekatan yang baik ini bikin pelanggan rela merogoh kocek lebih dalam untuk belanjaan yang tadinya nggak kepikiran untuk dibeli. Jadi, biasakan untuk bersikap luwes sambil rajin-rajin mempromosikan dagangan, ya.
  4. Luangkan waktu untuk ngobrol sebentar dengan pelanggan, tterutama kalau Anda dapet pelanggan yang modelnya hobi curhat. Tak sedikit orang yang loyal terhadap suatu bisnis hanya karena merasa nyaman dengan pedagangnya. Pada dasarnya semua manusia suka didengarkan. So, kalau mau meraih hati pelanggan, sediakan kuping Anda untuk jadi pendengar yang baik.
  5. Pujian untuk pelanggan is a must. Bila Anda sudah sampai ke tahap sering basa-basi sama pelanggan tertentu, maka jangan segan untuk berlanjut ke tahap memuji. Bentuk pujiannya bisa macam-macam, tapi jangan sampai terkesan peres, ya. Misalnya, ada pelanggan ibu-ibu anak 3 yang badannya masih ideal, Anda bisa memuji bentuk tubuhnya tersebut dan menanyakan apa rahasianya. Contoh lain yaitu memuji anak-anak si pelanggan yang punya good attitude.
  6. Saya kasih tau satu rahasia penting lagi. Mayoritas wanita sangat senang kalau dipuji awet muda. Awet muda identik dengan wajah fresh dan glowing. Sementara itu, pujian cantik belum tentu menyatakan kalau seseorang awet muda.
  7. Selalu sediakan uang kembalian yang jumlahnya mencukupi sekalipun Anda sudah mulai berdagang di pagi buta. Nggak ada pelanggan yang senang menghabiskan waktu untuk menunggu Anda menukarkan uang kembalian, terutama jika si pelanggan sedang terburu-buru.
  8. Jangan pernah merendahkan pelanggan cuma karena menilai penampilannya dari luar saja. Orang yang pakaiannya kucel dan terkesan gembel belum tentu nggak punya uang untuk beli produk atau jasa Anda. Ada Mbak-Mbak kasir resto pizza terkenal yang bilang “ini mahal lho, Kak” ke saya karena saat itu penampilan saya kayak gelandangan ketika masuk ke resto. Pelanggan adalah bos sejati Anda. Si bos bisa bikin Anda bangkrut dengan cara membelanjakan isi kantongnya ke kompetitor Anda dan menyebarkan berita tentang keburukan pelayanan yang bisnis Anda berikan.
  9. Pelajari product knowledge secara cermat agar Anda bisa menjelaskan produk atau jasa secara efektif kepada pelanggan. Jika Anda sudah punya banyak buah, ajarkan hal yang sama kepada mereka. Jangan tunjukkan tampang kebingungan atau kesulitan menjawab ketika pelanggan menanyakan sesuatu tentang bisnis Anda.
  10. Tak peduli seberapa menyebalkan sikap pelanggan, Anda harus tetap bersabar dan melayaninya sepenuh hati. Kalau ada salah paham yang terjadi dengan pelanggan, berusahalah menjelaskan secara lugas dengan tetap menjaga kesopanan.
  11. Tentukan hari libur yang pasti, contohnya libur setiap hari Senin. Jangan biarkan pelanggan kabur hanya karena bisnis Anda sering tutup pada waktu yang tidak menentu. Bisnis yang kerap tutup tanpa kejelasan membuat pelanggan malas berbelanja dan memutuskan beralih ke kompetitor.
  12. Tuliskan pengumuman yang jelas mengenai waktu libur pada momen tertentu. Contohnya, Anda menuliskan pengumuman libur lebaran tanggal 1 hingga 4 Mei 2022 di tempat usaha atau mengumumkannya di media sosial bisnis (Instagram, Story WhatsApp, Broadcast message, dan lainnya). Pengumuman ini penting supaya pelanggan mengetahui kapan bisnis Anda kembali aktif beroperasi.
  13. Biasakan diri sendiri maupun karyawan untuk mengucapkan maaf, tolong, dan terima kasih kepada pelanggan. Ketiga kosakata powerful tersebut akan membuat pelanggan merasa sangat dihargai.
  14. Buatlah paket-paket produk atau jasa spesial pada momen tertentu. Contohnya, Anda yang menekuni bisnis kue kering patut menghadirkan paket hampers hari raya. Pilihan produk dan jasa yang beragam dan berorientasi pada kebutuhan pelanggan akan membuat para pelanggan makin setia.
  15. Sediain beragam metode pembayaran untuk mempermudah pelanggan, jangan hanya mau terima uang tunai. Sekarang banyak banget metode pembayaran yang praktis, mulai dari kartu debit, QR Code, sampai transfer antar bank. Kemudahan proses pembayaran bikin pelanggan makin betah, apalagi kalau pelanggan berkesempatan dapat cashback ketika membayar.
  16. Apapun jenis usaha Anda, jangan pernah melayani pelanggan dengan penampilan telanjang dada atau kaos tanpa lengan, terutama much big big big no untuk usaha kuliner. Tampil telanjang dada atau menggunakan kaos tanpa lengan itu jorok banget dan bisa bikin pelanggan ilfil. Saya pernah beli nasi di warung ketika yang ngelayanin bapak-bapak keringetan bertelanjang dada. Ilfil banget, tapi karena laper ya saya makan aja deh nasi lauk sayur yang udah saya beli. Iya, saya emang rakus.
  17. Tepati janji Anda kepada pelanggan. Jika sudah janji datang jam sekian atau mengirimkan pesanan jam sekian, usahakan untuk tidak terlambat semenit pun. Datang atau mengantar pesanan lebih awal jauh lebih baik daripada terlambat.
  18. Nggak perlu curhat soal apapun kepada pelanggan. Ingatlah bahwa pelanggan nggak pernah mau tau soal kesusahan Anda. Anda sakit sampai mau mati, suami diembat pelakor, kemalingan, uang dibawa kabur karyawan, pokoknya bukan urusan pelanggan. Sebab pelanggan hanya mau mendapatkan produk atau jasa terbaik dari bisnis Anda.
  19. Jangan ngomongin keburukan kompetitor di depan pelanggan. Hal ini mengesankan bahwa Anda terlalu jemawa melebih-lebihkan bisnis sendiri. Kalau ada pelanggan yang menjelekkan kompetitor di depan Anda, tanggapi saja dengan senyum dan katakan bahwa setiap bisnis punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bila perlu, Anda bisa mengalihkan topik pembicaraan ke hal lain supaya berhenti membahas si kompetitor.
  20. Kumpulkan semua pendapat pelanggan sebagai bentuk masukan, baik yang berupa saran, kritik, maupun ngenyek (mencibir). Jadikan hal-hal tersebut sebagai bentuk evaluasi supaya Anda sigap melakukan inovasi bisnis berkesinambungan.

Udah deh, segitu aja tips dan etika berdagang yang saya bahas kali ini. Sebenernya masih banyak banget tips lain yang belum saya ketahui karena pengetahuan saya terbatas. Sebagai penutup, jangan lupa mengingat satu kutipan Jack Ma berikut ini: saat Anda jualan, orang pertama yang percaya pada Anda adalah orang asing. Teman akan menjauh darimu. Keluarga akan memandangmu sebelah mata. Pada saat kamu sudah berhasil, bisa mentraktir makan malam dan bayar tagihan acara kumpul bersama, kamu akan menyadari semua orang ada di sana. Kecuali orang asing.

No comments