20 Quotes tentang Matahari

20 Quotes tentang Matahari

Matahari tidak akan batal terbit

hanya karena kamu enggan menghadapi hari esok.

 

Setiap matahari terbenam mengurangi satu hari kehidupan kita

tapi setiap matahari terbit memberikan kita satu hari lagi untuk berharap.

 

Kadang kau harus meneladani matahari.

Ia cinta pada bumi; tapi ia mengerti;

mendekat pada sang kekasih justru membinasakan.

 

Aku ingin menjadi awan putih di bawah sinar matahari.

Yang meski tak kau minta,

diam-diam melindungimu dari terik matahari.

 

Ketika kau melakukan sesuatu yang mulia dan indah dan tak seorang pun memperhatikan,

jangan bersedih.

Karena matahari pun tampil cantik setiap pagi

meski sebagian besar penontonnya masih tidur.


Mengubah rutinitas itu

sama saja dengan menawar bumi agar berhenti mengedari matahari.

 

Setiap matahari terbenam juga merupakan matahari terbit.

Semua itu tergantung di mana kita berdiri.

 

Tidak semua cinta harus dimiliki.

Kadang yang kamu kira matahari, ternyata cuma pelangi.

 

Aku tak butuh pelangi yang datang hanya sekejap.

Yang aku butuhkan adalah matahari.

Walaupun dia pergi

tapi dia berjanji untuk kembali di esok hari.

 

Ia seperti ayam jantan

yang mengira bahwa matahari terbit untuk mendengar ia berkokok.

 

Tiga hal yang tak bisa lama disembunyikan:

matahari, bulan, kebenaran.

 

Jangan sampai kita kagum pada bayangan kita sendiri.

Kadang-kadang bayangan itu tinggi besar jika matahari condong.

Padahal tubuh kita sebenarnya tetap kecil.

 

Matahari tidak akan batal terbit

hanya karena kamu enggan menghadapi hari esok.

 

Hidup kita itu sebaiknya ibarat bulan dan matahari.

Dilihat orang atau tidak, ia tetap bersinar.

Dihargai orang atau tidak, ia tetap menerangi.

Diterimakasihi atau tidak, ia tetap berbagi.

 

Berlatih melepaskan orang-orang yang kamu sayangi.

Kita bukan pusat dunia.

Tidak bisa selamanya memaksa orang-orang itu beredar mengelilingi,

seperti planet mengitari matahari.

 

Kenangan buruk tak sekadar diciptakan untuk dilupakan.

Kenangan buruk diciptakan untuk selalu menguntit,

bagai bayangan yang diciptakan matahari.

 

Teman palsu itu seperti bayangan

yang tetap dekat dengan kita saat kita berjalan di bawah sinar matahari,

tetapi langsung meninggalkan saat kita berada di kegelapan.

 

Setiap diri kita adalah matahari.

Cuma tiap orang sibuk melihat matahari yang lain.

 

Mendung tak selalu murung.

Ketika kau mau tersenyum,

maka itulah matahari yang kau ciptakan sendiri.

 

Orang yang tidak dibakar panas matahari,

mustahil menghargai rimbun berteduh.

No comments