Etika Traktir Mentraktir yang Wajib Dipahami Semua Orang

Etika Traktir Mentraktir yang Wajib Dipahami Semua Orang

Saya termasuk orang yang tidak terlalu suka ditraktir. Sebab saya merasa lebih baik saya yang mengeluarkan uang untuk mentraktir daripada membuat orang lain repot membayar makanan minuman yang saya nikmati. Sesekali saya menikmati traktiran dari orang lain, tetapi tentu saja saya bertekad memberikan balasan yang pantas untuk traktiran tersebut. Kebiasaan ini membuat saya menyadari 10 etika traktir mentraktir berikut ini yang amat penting dalam menjalin relasi dengan orang lain:

  • Orang yang mentraktir tak berarti pasti punya lebih banyak uang daripada yang ditraktir. Inisiatif tersebut menandakan bahwa si pentraktir berniat menjaga hubungan baik dengan orang ditraktir. Tak perlu ragu sesekali mentraktir orang yang kondisi finansialnya berada jauh di atasmu.
  • Jangan pernah meminta traktiran kepada siapa pun, bahkan kepada keluarga atau sahabat terdekatmu sekalipun. Orang yang ingin mentraktir akan melakukannya tanpa diminta. Jadi, meminta traktiran hanya akan membuat seseorang merasa tidak enak hati lalu mungkin saja dia mentraktir karena terpaksa.
  • Kalau ada orang yang berkata ingin mentraktir, biarkan dia yang memilihkan tempat traktirannya. Jangan pernah memilih tempat traktiran berdasarkan keinginan pribadimu (apalagi yang harganya super mahal) karena hal tersebut sangat tidak sopan.
  • Pemilihan tempat traktir sebaiknya dilakukan berdasarkan selera umum agar pentraktir maupun orang yang ditraktir sama-sama menikmati.
  • Biarkan orang yang mentraktir memilih makanan atau minumannya terlebih dahulu. Jangan mendahului si pentraktir ketika memesan. Hal penting ini membantumu menentukan pilihan makanan atau makanan dengan mudah.
  • Pilihlah makanan atau minuman yang harganya sama atau lebih murah daripada apa yang dipilih si pentraktir. Jangan pernah memilih makanan atau minuman yang lebih mahal. Hal sepele ini menunjukkan niat baikmu yang tidak berupaya memanfaatkan keadaan demi keuntungan diri sendiri.
  • Habiskan makanan atau minuman yang telah kamu pilih ketika ditraktir. Jangan memberikan komentar buruk apapun tentang menu pilihanmu. Meskipun sederhana, hal ini akan membuat si pentraktir senang karena kamu menghargai itikad baiknya. Jadi, sebaiknya kamu memilih jenis makanan atau minuman dengan rasa yang aman kalau tidak mau menghabiskannya dalam keadaan terpaksa.
  • Jangan lupa mengucapkan terima kasih setelah acara traktiran selesai. Tak masalah jika kamu mau mengucapkannya lebih dari sekali untuk menghargai si pentraktir. Bahkan, nanti kamu bisa mengungkit kebaikan orang yang pernah mentraktirmu sebagai tanda bahwa kamu mengenang kebaikannya.
  • Ditraktir memang menyenangkan. Namun, bukan berarti kamu boleh terlena menjadi pihak yang selalu ditraktir. Jadi, berinisiatiflah untuk mentraktir orang yang pernah mentraktirmu. Traktiran tidak harus mahal karena yang paling penting adalah niat baik menjaga relasi dengan orang-orang yang kamu traktir.
  • Traktiran tak harus langsung dibalas dengan traktiran. Jika belum sempat membalas traktiran, kamu bisa menunjukkan niat baik dengan cara lain, misalnya dengan mengirimkan makanan untuk si pentraktir.

Menjadi pribadi baik tak identik dengan sifat religius. Berusaha memanusiakan manusia lain adalah sebaik-baiknya cara menjadi pribadi yang pantas disebut manusia. Jangan jadi manusia amatir yang ingatannya hanya dipakai untuk menyimpan dendam lalu amnesia terhadap segala bentuk kebaikan orang lain.

No comments