Aku mewarnai wajahku dengan tawa,
tapi di balik riasan itu, air mata mengalir deras.
Aku badut yang menghibur, tapi hatiku terluka.
Kamu terlalu sibuk jadi badut untuk membahagiakan orang lain
sehingga lupa kalau kamu juga butuh bahagia.
Ketika badut merajai sebuah tempat,
aku khawatir ia takkan menjadi raja,
tempatnyalah yang akan berubah jadi sirkus.
Sebab pada dasarnya, karakter akan lebih kuat dibandingkan status.
Cara menghormati badut adalah dengan menertawakannya.
Tugas badut sudah selesai.
Sekarang kamu pergi dan temui pangeranmu.
Jika kemalangan demi kemalangan bisa menghasilkan uang,
tentu aku sudah menjadi badut terkaya di dunia.
Dongeng itu benar.
Seorang badut yang bertugas menghibur
tidak berhak mencintai yang dihiburnya.
Belajarlah dari badut sirkus.
Jangan takut untuk ditertawakan saat gagal.
Sesungguhnya,
semua orang mengenakan topeng tak terkecuali.
Dan topeng badut
barangkali adalah yang paling disukai.
Tak perlu malu jadi badut,
membuat orang tertawa itu baik.
Tapi ingat,
saat kau lelah waktunya hapus makeup.
Pada kenyataannya
kita lebih pandai menghibur dan menyenangkan hati orang lain,
tetapi kita tak mampu menghibur diri sendiri.
Layaknya seorang badut.
Aku pernah menjadi badutmu.
Bertingkah konyol hanya ingin melihatmu tertawa
dan kau sangat menikmati tawamu itu.
Pada akhirnya mendadak ceritanya berhenti jadi seasing ini.
Jangan salahkan badut yang selalu bertingkah menjadi badut.
Tanyakan pada dirimu sendiri
kenapa kamu masih terus pergi ke sirkus.
Kita acapkali jadi badut demi menyenangkan orang lain.
Lantas perasaan kita dibuat senang oleh siapa?
Kita sering berperan sebagai badut demi menghibur orang yang kita sayangi.
Tanpa kita sadari, hiburan semenyenangkan apa pun pada akhirnya bisa membosankan
lalu membuat mereka berpaling pada yang lain.
Berhenti ya mencariku saat kamu sedang sedih saja.
Kamu bukan penonton sirkus yang sudah beli tiket dan aku bukan badut.
Jika kehidupan selanjutnya memang benar-benar ada,
tentu aku tak mau jadi badut lagi.
Aku akan berusaha menghibur diriku sendiri
dan tak ingin terlalu banyak menghibur orang lain.
Hidup ini jangan hanya selalu berusaha menghibur orang lain.
Ini bukan zaman kerajaan
di mana badut harus selalu sigap menghibur sang raja yang berduka.
Orang bijak bisa berperan menjadi badut,
tetapi badut tidak dapat berperan sebagai orang bijak.
Aku kuat, cuma lagi capek aja.
Pengen dihibur tapi aku badutnya.
No comments