Aku bisa merasakan
tanda-tanda kecil itu. Beberapa tanda yang tampak ketika kamu dan dia sedang
tidak enak hati. Kurasa kamu dan dia memang harus mahir menata hati. Karena
tugas-tugas besar ini bisa meluluhlantakkan kenyamanan hati kalian di saat yang
tidak terduga.
Kamu lebih sering memilih
diam sewaktu menghadapi terpaan badai masalah. Kalimat-kalimatmu dalam
percakapan kita menjadi singkat. Hal semacam ini sungguh tidak lazim aku temui
darimu. Sebab biasanya kita bercakap-cakap lama dan panjang sekali. Bahkan
pernah hingga berjam-jam lamanya. Tetapi aku paham gejolak suasana hatimu. Aku,
yang tak segan melontarkan candaan atau beradu pendapat denganmu, akan berusaha
membiarkanmu menata puing-puing hati yang berserakan.
Lain kamu, lain pula halnya
dengan dia. Saat dia sedang semenjana saja, obrolanku dengannya berkisar
tentang senda gurau. Tak jarang aku dan dia bertukar informasi tentang
aktivitas yang sedang dilakukan. Namun ketika ada ketidaknyamanan yang mengusik
kelembutan hatinya, maka ia pasti akan memunculkan gejala-gejala ini.
Dia akan mengetik percakapan
daring itu panjang sekali. Kurang lebih 15 sampai 20 menit aku menunggunya
selesai melampiaskan isi hati. Seandainya dia mengungkapkan makian pun aku tak
bakal protes. Asalkan beban hatinya menjadi ringan. Tetapi hatinya masih terlalu
lembut untuk bisa mengungkapkan sumpah serapah melalui layar gawainya.
Kalian adalah matahariku yang
selalu memancarkan cahaya cinta dan ketulusan secara bergantian. Cahaya yang
kekuatannya sangat dahsyat dan istimewa. Sebuah kekuatan yang puluhan tahun
belakangan ini menghasilkan bibit-bibit unggul nan luar biasa. Tak ada harapan
muluk-muluk yang kuinginkan dari matahariku. Selain keinginan untuk melihat
matahariku senantiasa tersenyum dan bergairah memancarkan cahaya terbaiknya.
Karena matahari tidak boleh
ada dua, aku yakin jikalau kamu dan dia akan berbagi peran yang sama besar.
Salah seorang di antara kalian tentu memilih menjadi bulan yang meredup sejenak
saat seorang lainnya tengah bertindak sebagai matahari. Kala emosi itu tengah
meradang laksana sengatan panas matahari, maka salah satu dari kalian pasti
terampil menjadi penyejuk suasana.
Bersinarlah bergiliran setiap
hari. Penuhi dunia kalian dengan cahaya cinta dan ketulusan. Sebuah bentuk
cahaya istimewa yang sudah lama kukenal. Sesulit apa pun hari-hari kalian,
kuharap kalian senantiasa sehat, kompak, dan berbahagia.
Izinkan aku menjadi bintang
kecil kesayangan kalian. Bintang kecil yang tak pernah jemu mengagumi sorot
cahaya kalian meski hanya dari kejauhan.
No comments