Murid-murid di kelas
enam itu masih kebingungan. Dua di antara mereka, Melani dan Okta ditugaskan
mengambil pesanan roti di gang sembilan. Bu Santi yang memberikan tugas tersebut.
“Okta sama Mel
tau kan Cherry Bakery yang di gang 9 itu?”
“Tau, Bu.”
“Tolong ambilin roti pesanan Ibu, ya. Bawa bonnya,
nih. Kalo udah langsung balik ke
kelas lagi.”
Kedua murid
tersebut mengangguk takzim kemudian bergegas keluar dari kelas. Jarak dari
sekolah ke gang sembilan tidak terlalu jauh. Bisa ditempuh dalam waktu kurang
lebih 10 menit. Tak ada hal yang dibicarakan Melani dan Okta dalam perjalanan
menuju ke toko roti. Keduanya terlihat tergesa-gesa dengan langkah kaki yang
lebar agar lekas sampai di tujuan.
Melani dan Okta
sudah selesai mengambil pesanan roti Bu Santi. Jumlah rotinya banyak. Seluruh
roti tersebut dikemas dalam empat buah dus besar berwarna putih. Sambil
menjinjing dus-dus tersebut, Melani dan okta bergegas kembali ke kelas. Dalam
perjalanan, rasa penasaran mengusik Melani untuk bertanya pada Okta.
“Ta, ini ada apaan sih, ya? Kok Ibu mesen roti banyak banget.”
“Kayaknya Ibu ulang tahun deh. Ulang
tahun ke-36.” Jawab Okta dengan nada sok tahu.
Okta adalah
anak salah seorang guru SMP di sekolah yang sama. Tentu tak mengherankan jika
ia mengetahui banyak hal tentang Bapak Ibu guru di sekolah. Entah yang
dikatakan Okta benar atau tidak, jawaban darinya membuat Melani terlihat cukup puas. Sehingga Melani tidak bertanya lagi setelah mendengar
jawaban dari Okta.
Ketika Okta dan Melani kembali ke kelas sembari membawa dus-dus berisi roti, Bu Santi
segera membagikan roti-roti tersebut untuk semua
murid. Masing-masing mendapat satu. Isi rotinya beragam, ada coklat, keju,
nanas, dan strawberry. Rotinya masih hangat dan teksturnya empuk sekali. Sangat
lezat dan pas untuk mengganjal perut yang lapar di siang hari. Bu Santi juga
menyajikan beberapa roti di piring besar kemudian membawanya ke ruang guru.
Murid-murid
tidak tahu ada momen istimewa apa di tanggal 3
Desember tahun 2002 itu. Bu Santi tak menjelaskannya, juga tak memberikan
jawaban pada murid-murid yang bertanya. Tanggal 3
Desember berlalu dengan cepat. Hari-hari berikutnya disibukkan dengan banyak
persiapan ujian kelulusan SD. Bu Santi tampak sibuk menyiapkan catatan materi,
soal latihan, dan PR untuk murid-muridnya.
Waktu berlalu
begitu cepat, tetapi tidak demikian halnya dengan memori tentang sepotong roti.
Belasan tahun terlewati, Bu Santi masih setia menjadi salah satu pendidik di
sekolah kebanggaannya. Beliau selalu menjalani tugas-tugasnya dengan hati
gembira. Karena baginya, menjadi pendidik di sekolah adalah cita-cita mulia
yang memberikan ketenangan hati.
Siang itu Bu
Santi sedang sibuk mengoreksi hasil ulangan murid di ruang guru. Tiba-tiba Mbak Yani, asistem umum sekolah masuk ke ruang guru
sambil membawa sebuah kotak kado.
“Bu, ini ada
paket buat Ibu.”
“Dari siapa, Mbak?”
“Barusan dianterin sama kurir paket gitu.”
“Oh, makasih yah, Mbak.”
Bu Santi segera
membuka kado yang ada di tangannya. Isinya sebuah handuk besar nan lembut berwarna
hijau muda. Ada jahitan bordir bertuliskan
“Frederica Susanti”, nama lengkap Bu Santi. Bersama dengan handuk tersebut, ada
selembar surat kecil yang terlipat rapi. Rasa penasaran membuat Bu Santi langsung
membacanya.
“Halo, Bu. Apa
kabar? Semoga Ibu sehat selalu, ya.
Mungkin Ibu
sudah lupa. Tapi Mel akan selalu ingat dengan hal ini. Tepat di hari ini pada tahun
2002 yang lalu, Ibu pernah membagikan roti untuk semua murid Ibu di kelas. Tidak
ada murid yang tahu ada perayaan istimewa apa hari itu. Namun yang pasti saat itu kami senang sekali bisa makan roti gratis.
Bu,
kebaikan-kebaikan kecil yang Ibu contohkan kepada kami dulu akan menjelma menjadi
rantai kebaikan yang tak putus mengelilingi dunia. Dan suatu saat niscaya
kebaikan itu akan kembali lagi kepada Ibu.
Sumber :
Favim.com
Selamat ulang
tahun, Bu.
Semoga Ibu
senantiasa dikaruniai kesehatan, kebahagiaan, kesuksesan, dan semangat saat
membimbing sahabat-sahabat kecil di kelas.
3 Desember 2015
Love,
Forever Your Little M”
Tulisan ini pernah diikutsertakan dalam Lomba Menulis BTPN Sinaya - Femina 2015
No comments