20 Kutipan Romantis Moammar Emka


Jangan salah menaruh hati
karena di sanalah rumah, tempatmu kembali.

Sungguh, jika ini benar cinta, aku tak takut jatuh lagi.

Seberapa besar inginmu;
menginginkan kita saling menginginkan?

Aku mencintaimu di luar pemahaman. Selesai.
Dan, aku bahagia. Cukup!

Kamu…
sedetik menjauh, sedetik mendekat.
Pergi, lalu kembali lagi.
Sebentar ada, sekelebat tiada.
Kau seperti pusaran tanya yang tak kunjung berhenti.

Salah satu musuh terbesar dalam cinta adalah ketakutan; takut jatuh cinta.

Aku butuh kamu.
Mungkin, kamu tidak terlalu.
Tapi kapanpun kamu butuh aku, aku ada untukmu.

Bisakah kita saling mengingat saja,
apapun yang terjadi, karena itu berarti.
Bisakah kita tidak saling melupakan,
karena itu menyakitkan.

Aku banyak melakukan kesalahan, tetapi mencintaimu bukan salah satunya.

Bagiku, setidaknya perpisahan ini bukan akhir.
Masih ada hari esok untuk membuka lembaran baru
jika yang lama enggan, atau tutup buku.

Cinta yang sejati,
cinta yang ketika kita kira sudah pergi,
ternyata cuma bersembunyi,
menunggu untuk kembali.

Untuk apa jauh-jauh mencari,
sementara dalam dirimu saja aku sudah menemukan alasan hidup:
bahagia bersamamu.

Cinta memang tak terduga. Semua serba tiba-tiba.
Datang tiba-tiba, pergi tiba-tiba.

Bagian tersulit dari mencintai adalah bertahan setia.

Tak peduli seberapa lemah getar itu menyusuri kalam batinku.
Aku hanya tahu, ada rindu yang kujaga untukmu.

“Kamu di mana?”
Di mana hatimu senang dan sedih, aku di sana.

Kucuri malam di matamu agar kutahu,
seberapa terang aku bisa menyinari gelapmu.

Aku akan mencintaimu dengan dua cara sekaligus:
masuk di akal, dan perasaan.

Hari ini telah kukirimkan setumpuk rindu.
Lewat angin, kukirimkan semuanya, hanya untukmu.
Nantikanlah.
Paket itu akan menunggu di depan - pintu hatimu.

Kadang, kita gak sadar pilihan itu sudah ada di depan mata.
Begitu kehilangannya, baru terasa.




No comments