Aku Ini Hanya Orang Bayaran

Aku ini hanya orang bayaran.

Orientasiku cuma soal uang.

Banyak orang bilang uang mendatangkan masalah.

Namun bagiku tidak asalkan bisa mengelolanya dengan baik.

 

Kesetiaan tak ada dalam kamusku

sebab kesetiaan hanya akan berakhir luka..

Kesetiakawanan bagiku tak pernah nyata.

Karena yang ada hanyalah kepentinganku atau kepentinganmu.

Saat kepentingan itu sudah selesai, maka tamat pula hubungan tersebut.

Kalau tak mau kecewa dengan orang lain, jalani hidup ini tanpa perasaan.

Karena terlalu sayang atau terlalu setia biasanya cuma berujung kecewa.

Anjing-anjing tua yang dibuang sang tuan adalah contohnya.

Bukankah anjing kecil selalu lucu sedangkan anjing tua itu bebal dan menyebalkan?

 

Aku pernah jadi anjing menyedihkan yang terus-menerus menunggu di tepi jalan.

Berharap tuanku kembali mengasihiku.

Namun akhirnya aku dipaksa sadar bahwa yang sudah berlalu tidak akan pernah kembali lagi.

Barangkali dulu aku terlalu banyak menyusahkan hingga si tuan meninggalkanku.

Tapi tak mengapa,mungkin itu karma buruk yang harus kujalani.

 

Sekarang, aku memilih jadi orang bayaran yang gila kerja supaya sedih tak lagi menghampiri.

Tak boleh ada jeda waktu sedikit pun untuk menyesali yang sudah terjadi.

Apa yang sudah ya sudahlah.

Sendirian tak mengapa.

Walaupun jauh dari bahagia, setidaknya tak ada yang menyakiti.

 

Aku ini hanya orang bayaran bak anjing liar tak bertuan yang hidup di jalanan.

Si anjing liar cuma mendekat kepada orang-orang yang melemparkan makanan saja.

Barangsiapa yang membayarku, maka kepadanyalah akan kuberikan waktuku.

1 comment