20 Quotes tentang Ular

 

20 Quotes tentang Ular

Jangan kau ular-ulari aku.

Sebelum kau jadi ular, aku sudah ternak buaya.

 

Racun ular kepala dua itu masih bisa diobati.

Tapi kalau racunnya manusia bermuka dua itu bisa mematikan.

Karena di depan dan di belakangmu dia suka berubah-ubah.

 

Anak panah bisa terbang di udara dan tidak meninggalkan jejak;

tetapi pikiran buruk meninggalkan jejak seperti ular.

 

Karena tak semua bisikan ular berbisa harus didengarkan.

Tumpas kabut kebencian yang tercipta dalam memori ingatan.

Perumpamaan dunia adalah laksana ular berbisa.

Lunak ketika disentuh tapi bisanya mematikan.

 

Tetesan air hujan dapat jatuh dalam mulut kerang laut atau mulut ular.

Namun, di dalam kerang laut ia berubah jadi mutiara.

Sedangkan di dalam ular, ia berubah menjadi racun.

 

Hawa nafsumu adalah induk segala berhala;

Berhala jasmani adalah ular, namun berhala rohani adalah naga.

 

Ular yang gagal berganti kulit akan mati.

Demikian pula halnya dengan orang yang tak mau mengubah opini

demi pola pikir yang lebih baik.

 

Pastikan singa yang berjalan bersamamu

bukanlah ular yang sedang menyamar.

 

Selingkuh ibarat ular yang menggigit ekornya sendiri,

takkan berkesudahan.

 

Sebagaimana pada ular terdapat racun yang mematikan

demikian juga ada racun serupa dalam nafsu amarah.

 

Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah perangai ular.

Dan kalau kebaikan dibalas dengan kejahatan itulah perangai buaya.

Lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajikan itulah perangai anjing.

Tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebaikan itulah perangai manusia.

 

Mencintai kekasih orang sama rasanya seperti ular yang melilit gergaji.

Semakin mencintai, semakin membuat terluka.

Maka, lebih baik lepaskanlah lilitan cinta itu dan pergilah,

lalu obatilah luka itu.

Seiring waktu, pasti sembuh.

 

Kerisauan bagai ular berbisa yang terlelap dalam hati manusia.

Ia akan menggigit bila terbangun karena terusik.

 

Seekor ular bisa berganti kulit

tetapi ia tak pernah berubah warna.

 

Sekarang hubungan kita itu bagaikan ular dan tikus.

Kamu adalah ular dan aku adalah tikus.

Kamu hanya hadir di saat perutmu sedang kosong dan membutuhkan banyak tambahan nutrisi.

 

Ular bercampur dengan belut, tak akan hilang bisanya.

Orang yang jahat walaupun bergaul dengan orang baik,

tetap saja tidak akan berubah tabiatnya.

 

Dalam kegelapan, ular memakan hidup-hidup katak yang menyanyi dengan sukacita.

Begitu pula, tetaplah waspada dalam kegembiraanmu.

 

Hati-hati memilih kawan.

Sesering apapun ular berganti kulit,

ular tetaplah ular yang menggigit.

 

Berpuasalah seperti ulat, jangan berpuasa seperti ular.

Setelah puasa, ular tidak berganti rupa. Tetap berbisa dan menggigit.

Sedangkan ulat akan berubah menjadi kupu-kupu cantik yang anggun dan memesona.

 

No comments