20 Kata Sindiran dan Motivasi tentang Sampah

20 Kata Sindiran dan Motivasi tentang Sampah

Langit tidak pernah bersusah payah menjelaskan bahwa dirinya tinggi

dan

sampah tidak perlu bicara bahwa dirinya kotor.

 

Bau sampah kulit udang bagiku lebih enak

ketimbang bau orang sok bermoral padahal bajingan.

 

Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah.

Guru bukan dewa dan selalu benar,

dan murid bukan kerbau.

 

Jika kamu merasa diperlakukan orang lain seperti sampah,

maka daur ulanglah sampah itu menjadi sesuatu yang bernilai,

sesuai dengan nilai-nilai hidupmu,

karena kamu bukanlah dia.

 

Sampah bagimu adalah rezeki bagi orang lain,

tidak berguna bagimu bisa jadi amat berguna untuk yang lain.

 

Jika kau memanfaatkan temanmu hanya demi kepentinganmu sendiri,

maka kau tidak pantas dianggap teman

tapi lebih tepat dianggap sampah.

 

Direndahkan tidak mungkin menjadi sampah,

disanjung tidak mungkin jadi rembulan,

maka jangan risaukan omongan orang,

sebab setiap orang membacamu dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda.

 

Meski bagi orang lain impian kalian adalah sampah atau remah-remah,

kalian harus tetap membesarkan impian dengan pupuk kerja keras dan siraman doa.

 

Apa gunanya ilmu

kalau tidak memperluas jiwa seseorang

sehingga ia berlaku seperti samudra yang menampung sampah-sampah?

 

Sebusuk-busuk tong sampah,

lebih busuk lagi hati yang selalu iri dan dengki pada kehidupan orang lain.

 

Kita harus mampu bertahan untuk beberapa waktu lagi.

Hingga ada seorang yang membantu membuat kita merasa hidup lagi.

Atau takdir berbaik hati menjemput kita pergi.

Meninggalkan semesta yang telanjur seperti sampah ini.

 

Jadilah tong sampah yang tidak berdasar agar tidak terisi penuh.

Jadilah cermin yang tidak berdebu agar bisa memantulkan benda seperti apa adanya.

 

Belajarlah dari tempat sampah yang selalu menerima apa adanya

tanpa memikirkan dan melihat apa yang akan diberikan padanya.

 

Hati kita bukan tempat sampah.

Jangan biarkan ketersinggungan tetap bersarang di dalam hati kita.

 

Saat kamu menyampaikan kebenaran,

maka kamu akan menemukan dua reaksi yang berbeda.

Yang bijak akan merenung, yang bodoh akan tersinggung.

Sulit meyakinkan lalat kalau bunga jauh lebih indah daripada sampah.

 

Jangan jadikan orang yang kau cintai seperti bak sampah.

Saat menderita, kau bersamanya.

Giliran bahagia, kau bersama yang lain.

 

Aku pernah dibuang, dipungut, dan dibuang lagi seperti sampah.

Tapi yang lebih parahnya kamu nggak mau sampah itu dimiliki orang lain.

 

Jangan pedulikan omongan sampah orang yang berpotensi ninggalin kamu

saat kamu nggak lagi cantik, nggak lagi bekerja, nggak lagi sehat.

Jangan.

 

Jika seseorang membuangmu seperti sampah,

ingatlah akan ada orang yang mengambilmu seperti berlian.

 

Ada tong yang selalu setia menampung sampah-sampah orang lain.

Saat si orang sudah merasa tak butuh, sampah dibuang beserta tongnya.

Tapi ini bukan soal sampah.

 

No comments