Memanusiakan Manusia

Buku Memanusiakan Manusia

Hari ini saya ingin menulis tentang buku pertama saya yang berjudul Memanusiakan Manusia. Buku tersebut berhasil dirilis melalui penerbit independen (indi). Saya sengaja memilih penerbit indi agar proses penerbitan berlangsung lancar tanpa seleksi ketat. Intinya, saya sih memang hanya menghendaki punya buku pertama tanpa target khusus untuk menjualnya dalam jumlah banyak.

Tiba-Tiba Muncul Ide, Tiba-Tiba Bikin Buku

Sejujurnya, Memanusiakan Manusia adalah sebuah karya yang melebihi ekspektasi saya. Selama berkarier sebagai penulis lepas daring, saya tidak pernah punya niat khusus untuk mengarang buku. Bertutur di blog terasa lebih dari cukup untuk menyampaikan isi hati, berbagi ilmu, atau sekadar misuh dan menyindir siapa pun. Akhirnya, niat menerbitkan buku muncul secara impulsif di awal tahun 2023 sewaktu melihat uang angpau yang menganggur. Biasanya saya memang tidak pernah menggunakan uang angpau untuk membeli barang pribadi sehingga saya hanya menyimpannya saja.

Nah, saya rasa inilah momen yang tepat untuk menggunakan uang-uang tersebut secara lebih bijak. Keinginan sederhana tersebut lantas membuat saya bergegas mengumpulkan tulisan yang hendak diterbitkan dalam bentuk buku. Selanjutnya, saya segera mengisi formulir pengajuan penerbitan buku dan mengirimkannya ke Ellunar Publisher. Reputasi Ellunar sebagai salah satu penerbit indi terbaik dan terpopuler di tanah air memang tak perlu diragukan lagi. Tak mengherankan bila Ellunar laris manis menjadi prioritas para penulis pemula yang ingin merealisasikan karya tulis pribadi dalam bentuk fisik.

Respon terhadap pengajuan tersebut terbilang sangat cepat. Setelah saya melakukan konfirmasi pembayaran dan melengkapi semua syarat, buku saya lekas diproses. Kendati demikian, masa antre penerbitan buku tergolong cukup lama, mencapai tiga bulan karena ternyata cukup banyak penulis lain yang sudah lebih dulu berada dalam antrean. Selama jeda waktu tersebut, saya berkomunikasi dengan tim Ellunar terkait revisi isi buku dan desain sampul. Meskipun saya memilih paket penerbitan standar, ternyata Ellunar bersedia memberikan bantuan semaksimal mungkin untuk mewujudkan sampul buku yang saya inginkan.

Buku Pribadi untuk Koleksi Pribadi

buku Memanusiakan Manusia Ellunar

Ketika buku saya berhasil rilis, saya memesan satu lusin untuk mendapatkan potongan harga. Satu lusin itu bukan pesanan yang telah dinantikan orang-orang. Saya sengaja memesan dan mengirimkannya untuk beberapa orang terdekat dan kenalan yang hobi baca buku. Rasanya senang karena bisa memberikan bahan bacaan yang berasal dari buah pikiran sendiri.

Oh iya, ada salah satu kenalan yang sudah membaca sebagian isi Memanusiakan Manusia dan mengatakan kalau isi buku itu bertolak belakang dengan perilaku saya. Menurut Beliau, saya tuh dingin dan tidak suka berinteraksi dengan banyak orang. Ya, memang benar sih. Saya tidak bilang kalau saya si paling benar dan paling memanusiakan manusia. Setidaknya saya cuma menulis tentang pengalaman dan wawasan yang saya miliki.

Saya memang bukan tipe manusia yang hobi berlama-lama berinteraksi dengan manusia lain. Namun, mudah-mudahan saya bisa mawas diri dan senantiasa berusaha memanusiakan manusia. Yang sudah punya bukunya tapi belum membaca, ya selamat membaca. Yang sudah mau baca dan ingin protes tentang isinya, ya silakan protes sesuka hati. Yang tidak punya bukunya dan tidak mau pesan, ya tidak masalah.  

 

Sudah waktunya kita menyeimbangkan kepedulian terhadap diri sendiri dan orang lain.

Jangan sampai terlalu mementingkan orang lain hingga mengabaikan diri sendiri.

Jangan pula lupa tidak mengacuhkan orang lain karena selalu sibuk memikirkan diri sendiri.

Hidup itu santai ajalah.

 

No comments