Selamat ulang tahun, Ibu.
Semoga Ibu selalu sehat, makin bahagia, serta banyak berkat dan rezeki.
Niscaya bermacam-macam pengalaman selama ini membuat Ibu makin sabar dan bijaksana dalam menjalani hidup.
Doa atau harapanku untuk Ibu tidak pernah muluk-muluk sebab jika dibandingkan denganku,
Ibu pasti lebih dekat dengan-Nya.
Terima kasih karena selalu ada di hidupku kurang lebih satu dekade ini,
aku masih ingin bersama Ibu lebih lebih lebih lama lagi.
Terima kasih untuk penyertaan dan kasih tanpa janji berlebihan, semua terasa pas apa adanya.
Terima kasih telah menjadi anutan untuk belajar melepas hal-hal yang menyakiti diri sendiri.
Terima kasih karena menjadi baik tanpa menjelekkan orang lain.
Terima kasih sudah menjadi teladan yang amat jarang membicarakan keburukan siapa pun.
Terima kasih telah menjadi berkat untuk banyak orang dengan cara Ibu sendiri.
Hari ulang tahun Ibu bagiku bukan sekadar perayaan, melainkan rutinitas bersyukur.
Tiada hentinya aku bersyukur bisa mengenal dan bertemu kembali dengan Ibu.
Banyak inspirasi yang kudapatkan meskipun Ibu tak pernah terlalu banyak berkata-kata.
Aku senantiasa senang mendengar kabar Ibu beberapa tahun belakangan ini.
Ibu selalu cantik, sehat, dan aktif berkegiatan di komunitas.
Seru banget deh kita bisa ketemu bertiga lagi di penghujung tahun lalu.
Kalau direncanakan jauh hari sering kali malah gagal,
tapi untung hari itu akhirnya ada waktu bersua juga.
Betapa bahagia rasanya melihat Ibu tertawa lepas langsung di hadapanku.
Momen-momen kebersamaan kita berikutnya tentu kunantikan.
Beberapa tahun belakangan ini aku memang irit bicara, Bu.
Aku kembali ke setelan pabrik,
lalu acapkali mengirim pesan template ketika bercakap-cakap.
Terakhir kali aku banyak berbicara tentang diriku nyatanya berujung sangat sia-sia.
Berkabar dengan teman lama pun tidak ada gunanya sebab kini kegemarannya adu nasib saja.
Barulah kuingat dan kuresapi lagi kalau diam senantiasa lebih baik dalam segala hal.
Dunia rupanya sudah terlalu riuh sehingga tak butuh banyak kata lagi.
Kendati demikian,
ketahuilah bahwa aku adalah salah satu orang yang selalu ingin Ibu berbahagia.
Mungkin dulu ada malam panjang yang Ibu lewati sambil menangis,
air mata mengalir membasahi bantal.
Hati rasanya tak karuan lalu hanya bisa terdiam.
Walaupun hidup tidak selalu mudah, janji harus selalu tegar ya, Bu.
Ah, sudahlah.
Kata-kataku jelas tidak berfaedah sebab Ibu jauh lebih terlatih menghadapi dunia.
Sekali lagi, selamat ulang tahun ya, cantik.
Yakinlah bahwa semesta akan memperlancar niat-niat baik Ibu.
Salam,
Mel
No comments