Tidak jarang,
mereka yang menghabiskan waktu untuk memberikan cahaya bagi orang lain
justru tetap berada dalam kegelapan.
Kegelapan tidak dapat mengusir kegelapan,
hanya cahaya yang dapat melakukannya.
Mereka yang tak menyadari kalau sedang berjalan di kegelapan,
tak akan berusaha mencari cahaya.
Semakin terang cahaya maka semakin gelap bayangannya.
Dalam kegelapan malam, kita belajar menghargai cahaya.
Begitu juga dalam kesulitan, kita belajar menghargai kebahagiaan.
Kadang pencahayaan berlebih buat kita gelisah.
Redup buat kita takut.
Nyaman ada saat bertemu kata “cukup”.
Jika teman hanya muncul saat ia butuh
maka bersyukurlah
karena dalam gelap kau serupa cahaya.
Ada dua cara untuk menyebarkan cahaya.
Pertama menjadi sumber cahaya,
yang kedua menjadi cermin.
Terlalu banyak cahaya akan membuatmu tidak dapat melihat,
hargai kehadiran kegelapan agar hidupmu menemukan keseimbangannya.
Aku pernah meredup, bahkan hilang cahaya sama sekali.
Memantik api bukan untuk menyinari, hanya untuk menghangatkan diri.
Sampai sekarang tidak ingin berpijar terlalu benderang.
Sebab pernah terhempas, ditusuk, lalu dibiarkan tenggelam dengan luka menganga.
Hanya karena tak semua netra menyukai cahaya.
Jika sekitarmu terasa gelap,
coba lihat lagi,
mungkin kamu adalah cahayanya.
Kecepatan cahaya lebih cepat dari kecepatan suara,
oleh karena itu
banyak orang yang tampil bersinar sampai akhirnya mereka berbicara.
Aku tidak mencari cahaya yang sangat terang.
Aku hanya mencari cahaya yang tidak akan pernah padam,
karena cahaya terlalu terang akan membutakan matamu.
Tapi ini bukan tentang cahaya.
Kukembalikan cahaya yang pernah kau titipkan
karena gelap lebih menyenangkan.
Terlalu banyak cahaya akan membuatmu tidak dapat melihat.
Hargai kehadiran kegelapan agar hidupmu menemukan keseimbangannya.
Jangan jadikan seseorang seperti lilin
yang ketika gelap menerka maka kau cari.
Namun, ketika cahaya tiba maka kau lenyapkan.
Setitik cahaya dalam kegelapan adalah harapan.
Setitik kegelapan dalam cahaya adalah kemelekatan.
Namanya juga hidup,
kadang terang, kadang redup.
Tetaplah berusaha menjadi nyala
meski cahayamu tak seberapa.
Bukan karena tersesat lantas apa pun yang bercahaya langsung kau hampiri.
Tak semua terang itu menyelamatkan.
Terlalu sibuk mengutuki kegelapan
akan membuat seseorang gagal menemukan cahaya
yang bahkan mungkin berada tak jauh darinya.
No comments