Mengapa Kita Bisa Memimpikan Orang-Orang yang Kita Rindukan?



Bagaimana rasanya jika kita baru saja memimpikan orang yang kita rindukan?
Tentu ada perasaan senang, bingung, atau bahkan sedih. Merasa sedih karena hanya bisa bertemu lewat mimpi. Berbagi cerita dan saling bersentuhan selama beberapa menit di alam yang tidak nyata. Rindu memang tak tuntas begitu saja hanya dengan bertemu lewat mimpi. Namun setidaknya mimpi itu pasti membuat kita merasa sedikit terhibur.

Psikologi Tentang Memimpikan Orang yang Kita Rindukan

Secara psikologi, mimpi dapat didefinisikan sebagai visualisasi yang muncul sebagai gambaran alam bawah sadar kita. Segala yang mustahil bisa saja kita alami ketika bermimpi, misalnya terbang, bertemu dengan orang yang sudah meninggal, atau mengunjungi tempat-tempat yang sifatnya imajinatif. 
Kajian psikologi ternyata tak banyak membahas tentang definisi mimpi secara detail. Namun setidaknya ada sedikit hal-hal yang bisa dijelaskan mengenai mimpi. Alam bawah sadar kita menjadi lebih aktif ketika kita tertidur. Sehingga rindu yang kita rasakan bisa saja divisualisasikan melalui mimpi tentang orang-orang yang kita rindukan.

Kita Bisa Menyibukkan Diri Ketika Memiliki Kesadaran Penuh

Saat kita merasa rindu kepada orang lain, kita bisa menutupi perasaan tersebut selama beraktivitas sepanjang hari. Pekerjaan, tugas, dan aktivitas lainnya mampu membuat kita sedikit mengabaikan rasa rindu. Namun tidak demikian halnya sewaktu kita tidur. Tubuh mungkin kelihatan beristirahat, tetapi belum tentu hal tersebut juga terjadi pada alam bawah sadar. Karena kemungkinan besar alam bawah sadar justru lebih aktif saat kita tidur.
Pikiran kita akan mulai menyaring kejadian yang kita alami, melakukan refleksi diri, dan kembali mengingat pemikiran-pemikiran yang sempat tertunda. Itulah yang menyebabkan kita dapat bermimpi tentang orang-orang yang kita rindukan. Alam bawah sadar berada dalam kondisi lebih aktif dan lebih leluasa menginterpretasikan pemikiran-pemikiran kita. Bahkan ada sebuah fakta psikologi yang menyatakan bahwa peluang memimpikan orang yang kita rindukan bisa mencapai persentase 70%. Sebuah fakta yang menunjukkan betapa kuatnya alam bawah sadar yang mendasari pemikiran dan perasaan kita.

Dini Hari Tadi Aku Bermimpi

Mimpi itu membuat perasaanku agak campur aduk. Mimpi yang menyadarkanku bahwa aku sangat merindukan kalian. Sebenarnya aku tahu. Namun aku berusaha tak mengatakannya lagi. Ada rindu yang harus ditahan. Tak harus disampaikan walaupun sudah hampir keluar dari ujung lidah.
Kupikir rindu itu bisa dituntaskan dengan mengirim doa setiap malam. Sayangnya, rindu itu enggan pergi. Ia malah mengisi sebagian alam bawah sadarku lalu menjelma dalam bentuk mimpi. Tetapi tak mengapa. Aku gembira sekali hari ini. Terima kasih sudah mampir di mimpiku. Walaupun kalian tiba-tiba lenyap saat aku membuka mata.
Jangan kapok hadir di mimpiku lagi. Sebab mimpi itu jadi pengobat rindu yang cukup ampuh meskipun aku jadi bangun kesiangan karena terlalu menikmatinya. Siapa tahu aku bisa bercerita lebih banyak kepada kalian jika kita bertemu dalam mimpi. Menceritakan hal-hal yang tidak pernah bisa terucap langsung dari bibirku di kehidupan nyata.

Apakah kalian rindu aku?
Sudahlah, tak usah rindu. Ini berat. Kalian tak akan kuat. Biar aku saja.
Selamat beraktivitas ya, kesayangan-kesayanganku.
Semoga senyum kalian yang kulihat di mimpi hari ini benar-benar nyata ketika kita bertemu nanti. 





1 comment