Jalan-Jalan di Petaling Street Malaysia

Perjalanan pertama saya ke Malaysia benar-benar mendadak. Tadinya masih sangat ragu-ragu untuk pergi. Tiba-tiba Senin pesan akomodasi. Sedangkan SIM card-nya sudah saya pesan sehari sebelumnya. Kemudian Sabtu berangkat hanya untuk tiga hari dua malam saja. Hmm, saya rasa saya sangat menyukai perjalanan dadakan. Karena saya lebih bebas mengatur waktu senggang di antara pekerjaan. Tak perlu khawatir dengan kendala sakit atau hal-hal tak terduga lainnya yang menghalangi keberangkatan.
Voila, ternyata akomodasi hotel saya tepat berada di seberang Petaling Street. Yeah, China Town-nya Malaysia yang sangat populer itu. Saya menginap di Pacific Express Cina Town selama dua malam. Hotel bintang tiga yang kamarnya terbilang nyaman dan cukup luas. Hanya saja water heater kamar mandinya tidak bisa diatur. Mandi air panas serasa direbus. No problem, saya lebih suka mandi air dingin. Setelah lempar tas di kamar hotel, saya pun bergegas ke Petaling Sreet. Kebetulan hari itu saya tiba di hotel pada sore hari, sekitar jam 6 waktu setempat.

Suasana Petaling Street Malaysia

Orang yang pernah mengunjungi Pasar Baru dan Glodok di Jakarta pasti tak merasa asing dengan Petaling Street. Yes, nuansa Petaling Street memang seperti perpaduan Pasar Baru dan Glodok. Bagian atasnya dinaungi atap sehingga tidak perlu khawatir kehujanan atau kepanasan. Ornamen-ornamen khas China terdapat di beberapa bagian jalan. Namun, bukan hanya masyarakat etnis China yang berjualan di tempat tersebut. Anda juga bisa menemukan banyak pedagang India di sepanjang Petaling Street.

Petualangan Belanja di Petaling Street

Tujuan utama saya mengunjungi Petaling Street memang belanja oleh-oleh. Iya, Petaling Street memang salah satu surga oleh-oleh di Malaysia. Pengunjung bisa menemukan banyak barang KW di kawasan tersebut. Barang-barang KW dari merek populer dijual dengan harga yang bersahabat. Meskipun menurut saya kualitasnya tetap jauh dibandingkan barang orisinal. Jadi, saya memang gak tertarik sama sekali membeli barang-barang KW di Petaling Street.
Oleh-oleh yang paling saya incar adalah gantungan kunci. Iya, memang oleh-oleh paling standar deh saat lagi mengunjungi Singapura, Malaysia, atau Thailand. Harga gantungan kunci di Petaling Street sangat variatif. Tapi saya berusaha menemukan penjual yang memberi harga 6 Ringgit Malaysia (RM) untuk satu set gantungan kunci yang terdiri dari 6 pieces. Konon, harga tersebut memang harga termurah yang direkomendasikan para travel vlogger dan travel blogger.
Gantungan kunci seharga 6 RM per set itu bentuknya lumayanlah ya. Menurut saya sih standar aja dan tidak terlalu wow. Kalau mau yang lebih eksklusif, ada jenis lain yang dijual 10 RM per set. Ada pula gantungan kunci Petronas dengan inisial huruf yang dijual seharga 10 RM per 3 pieces. Sayangnya, saya gak memotret gantungan-gantungan kunci tersebut karena asyik memilih barang belanjaan. Ups. Harga gantungan kunci itu mungkin akan naik bila artikel ini dibaca pada tahun-tahun mendatang.
Selain gantungan kunci, masih banyak kok jenis oleh-oleh yang Malaysia banget. Ada kaos bertuliskan Malaysia, I love KL, atau ilustrasi objek-objek wisata Malaysia. Ada juga pajangan berbentuk Menara Petronas (Twin Tower). Tak lupa pula tas kain dengan ilustrasi yang sama. Menurut saya sih harga kaos di Petaling Street cukup murah. Apalagi di tempat penjual yang gantungan kuncinya saya beli. Namun, saya agak khawatir kalau bahan kaosnya panas dan tidak menyerap keringat. Saya memang agak bodoh soal urusan memilih bahan pakaian.

Jangan Lupa Menawar Sebelum Membeli

Gak perlu sungkan menawar sewaktu belanja di Petaling Street. Lagian itu kan bukan negara kita (eh). Pasalnya, harga barang-barang di Petaling Street memang ditawarkan relatif tinggi. Jadi, pengunjung harus lebih aktif menawar hingga kurang dari setengah harga yang ditawarkan pedagang. Sayangnya, gantungan kunci yang dijual 6RM itu sudah gak bisa ditawar. Mungkin karena harganya sudah murah. Sementara itu, pedagang lainnya yang menjajakan kaos KW, speaker, atau barang dagangan lain masih bisa ditawar.
Saya sempat melirik kaos Mickey Mouse lucu berwarna hitam. Ilustrasi Mickey-nya berpadu dengan Gucci, jadi ya bukan termasuk kaos KW sih. Si koko penjual kaos menawarkannya dengan harga 65 RM. Sewaktu saya menawar dengan harga 50 RM untuk tiga potong kaos, si koko langsung tersenyum lebar dengan ekspresi lelah hati. Oke sip, untung saya gak disambit sandal gara-gara nawarnya kemurahan.

Makanan dan Minimarket di Petaling Street

Pada dasarnya, Petaling Street bukan pusat kuliner. Namun, ada beberapa restoran chinese food dan foodcourt yang menjajakan beragam chinese food. Pengunjung tinggal menyusuri setiap sisi Petaling Street sebelum menentukan tempat makan yang ingin disinggahi. Di deretan seberang hotel Pacific Express China Town, ada satu rumah makan India yang menyediakan aneka menu seperti nasi kandar prasmanan, nasi goreng, roti canai kari, nasi kebuli dan masih banyak lagi.  
Pengunjung Petaling Street juga bisa menemukan aneka jajanan seperti buah-buahan potong, kacang chestnut yang dipanggang dengan biji kopi, martabak manis, susu kedelai, dendeng babi kiloan, kue mochi tabur kacang (siang hari), dan masih banyak lagi. Aneka jajanan tersebut cukup untuk mengganjal perut jika belum ingin menyantap makanan berat. Harganya juga gak akan bikin kantong jebol.

Saya sempat makan di restoran India tersebut. Rasa makanannya khas India dengan bumbu rempah yang kuat dan harganya cukup terjangkau. Soal minimarket, ada dua minimarket yang terletak persis di dalam Petaling Street, yaitu KK Mart dan 168 Mart. Harga produk di minimarket tersebut tergolong mahal dibandingkan di supermarket. Namun, masih cukup murah dibandingkan toko oleh-oleh yang terlihat eksklusif. Pengunjung bisa membeli beberapa jenis barang yang tidak ada di supermarket. Saya sempat membeli Tiger Balm travel size dan makanan anjing kalengan di minimarket Petaling Street. Di minimarket tersebut juga ada beberapa varian Indomie dalam kemasan cup lo.

Ada Cokelat Gak di Petaling Street?

Ada. Di Petaling Street ada cokelat tapi jumlahnya tidak banyak, malah menurut saya sih sangat sedikit. Toko-toko di belakang lapak pedagang menjajakan berbagai jenis cokelat. Tokonya fancy, rapi, dan terang. Itulah sebabnya harga cokelat di toko-toko tersebut tidak mahal. Saya menemukan cokelat-cokelat Beryl’s kemasan kaleng dengan harga mencapai 25 RM. Meskipun ada promo beli 4 gratis 1, tetap saja harga tersebut sangat mahal.
Jadi, di mana tempat beli cokelat murah di sekitar Petaling Street?
Jawabannya adalah supermarket wholesale Mydin. Letaknya sangat dekat dengan Petaling Street. Berdirilah tepat di depan hotel Pacific Express China Town. Lalu jalanlah ke arah kiri, melewati Kota Raya, Starbucks, dan McD. Menyeberanglah saat menemukan tulisan Gedung Borong MyDin. Setelah sampai di bawah tulisan tersebut, pengunjung harus menyusuri jalan di sebelah kiri, melewati toko-toko HP untuk menemukan pintu masuk.
Pengunjung tak boleh membawa banyak barang saat masuk ke Mydin. Jadi, pengunjung mesti sewa loker terlebih dahulu. Harganya 2 RM untuk loker kecil dan 5 RM untuk loker besar. Lokernya dikunci dengan sistem otomatis. Pengunjung Mydin harus memasukkan PIN ketika memilih loker dan akan mengambil barang-barang di dalamnya.
Mydin ini surga cokelat. Surga oleh-oleh buat wisatawan yang ingin membeli banyak cokelat. Hampir seisi lantai dasarnya digunakan untuk memajang berbagai jenis cokelat. Merek cokelat yang paling recommended di Mydin adalah Alfredo, Toblerone, Cadburry, Kitkat, Mars, dan BarnsBerry. Sayangnya, saya gak berhasil menemukan Beryl’s kemasan kaleng di Mydin. Jadi, saya membeli Alfredo saja, merek cokelat yang populer juga dan rasanya tidak jauh dari Beryl’s. Sisanya, saya membeli beberapa bungkus cokelat dalam kemasan plastik besar untuk dibagikan ke tetangga.
Menurut saya sih Mydin recommended banget buat wisatawan. Sayangnya, banyak wisatawan yang belum tahu soal Mydin sehingga beli cokelat di tempat yang muahal. Oh iya, ada satu tips buat wisatawan yang ingin beli oleh-oleh cokelat tapi mau kirim via paket (misalnya JNE, JNT, Ninja Express, dll). Mendingan gak usah kirim oleh-oleh cokelat ya, saudara-saudara. Oleh-oleh cokelat itu cocoknya diberikan langsung ke si penerima. Jangan dikirim via paket.
Aneka cokelat kalengan di Mydin memang keren dan harganya terjangkau. Kemarin itu saya beli cokelat Alfredo kalengan, cokelat bunder isi kacang almond. Pas dikirim via paket, cokelatnya lumer dong sampe bentuknya jadi mirip cokelat batangan. Malunya, cuy.

Akhir kata, Petaling Street dan Mydin China Town memang one of the must visit destination in Malaysia. Suasananya menarik, otentik, dan bikin wisatawan ingin balik lagi di lain kesempatan. Soal oleh-oleh kaos, saya akhirnya cuma dapet satu potong aja untuk diri sendiri, saudara-saudara. Belinya pun di mall yang menyatu dengan terminal keberangkatan cable car Genting, di factory outlet bernama F.O.S. Hampir semua oleh-oleh yang saya beli dibagikan untuk orang-orang terdekat yang spesial dan tetangga. It’s much happier if you can share your happiness to others than using it for yourself.




2 comments