Pada
akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa.
Tidak
juga janji atau kesetiaan.
Tidak
ada.
Sekalipun
akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu,
hatinya
tidak bisa dipaksa oleh apa pun, oleh siapa pun.
Biarkan
cinta menemukan jalannya sendiri.
Sampai
takdir berkata iya.
Jangan
dipaksa dan memaksa.
Setiap
kita akan menemui masa itu
dengan
cara dan waktu yang berbeda-beda.
Ketika
kamu tidak menjadi pilihan yang terpilih,
janganlah
memaksa untuk dipilih.
Belajarlah
memasrahkan kehendak,
bukan memaksakan
kehendak.
Kamu
sangat berhak tidak menyukai seseorang,
tapi
kamu
tidak berhak memaksa orang lain untuk bersikap sama denganmu.
Jangan
memaksa dirimu mengerti
kalau kau
memang tidak bisa.
Apa
yang harus kita lakukan
pada kenangan
yang memaksa terus untuk diingat?
Kita
tidak bisa memaksakan orang lain
melakukan
seperti yang kita lakukan.
Janganlah
mencoba memaksa melakukan segala sesuatu.
Berilah
kehangatan dan keramahan, ia akan menanggapinya.
Bertahanlah,
jika kau betah.
Dan
pergilah, jika kau lelah.
Aku
tidak pernah memaksa.
Maaf
Tuhan,
harusnya
aku meminta, bukan memaksa.
Cinta
masih sama,
tetapi
keadaan memaksa untuk bersikap berbeda.
Hati
tak akan pernah bisa berbohong
meski keadaan
memaksa sekali pun.
Jatuh
cinta adalah sadar diri.
Bukan
memaksa ingin memiliki
sampai
diri sendiri lupa untuk tahu diri.
Melupakan
itu proses.
Tak
perlu memaksa hati untuk menerima orang baru.
Beralihlah
sejenak ke dunia mimpi.
Kadang
kenyataan memaksa kita untuk berlari.
Jangan
memaksa yang tidak mau
dan
jangan mau dengan yang terpaksa.
Jangan
terlalu egois untuk mendapatkan sebuah kebahagiaan.
Jika nantinya
hanya akan memaksakan sebelah pihak.
Karena
memaksa lupa butuh usaha lebih banyak,
maka
aku pilih untuk membiarkanmu tetap hidup.
Kamu tidak
bisa memaksa orang cinta kepadamu,
setia
padamu, percaya padamu, mengerti dan baik padamu.
Kamu
hanya bisa melakukan hal itu semua pada mereka,
sisanya
terserah mereka.
Kini,
aku akan berusaha untuk tidak memaksa lagi. Supaya bahagiamu lebih utuh tanpa
mengutamakan hatiku. Aku hanya butuh waktu untuk membiasakan diri. Beradaptasi
dengan limpahan cinta yang menurutku sudah jauh berbeda.
Apa
yang tak perlu kusebut pasti tak akan kusebut lagi. Sebab banyak hati yang
harus kujaga. Tak boleh lagi aku memaksakan kehendakku sendiri. Karena semua
orang berhak bahagia dengan keinginannya masing-masing.
Kalau
sampai detik ini aku masih mengingat kenangan-kenangan itu, izinkan aku menyimpannya dalam hati. Karena
di sini, di hatiku, semua kenangan itu masih memaksa untuk diingat. Meskipun
aku tahu bahwa semuanya tak akan sama lagi seperti dahulu.
No comments