20 Quotes tentang Pamit


Kau tahu apa yang paling aku benci?
Pergi tanpa pamit dan datang kembali tanpa rasa bersalah.

Curang.
Pamit usai memberi harap seolah tak pernah ada kejadian.

Aku pamit.
Melepas genggam dan menuju jalan lain.
Sebab logika takkan pernah membiarkan
kau menaburkan harap padaku
sedangkan erat tanganmu menggenggam dia.

Aku pamit sebentar,
mau mengistirahatkan perasaan.
Jangan khawatir,
aku tidak hilang.

Kalau sekadar berkunjung, biasakan pamit.
Kalau untuk tinggal dan menetap, jangan pergi-pergi.

Aku pamit
mengemasi sisa rindu yang pilu.
Maaf aku sudah lancang
menjatuhkan hatimu di bening mataku
yang kukira teduhnya milikku.

Aku berterima kasih atas perhatianmu yang sementara itu,
tetapi izinkan aku untuk pamit.
Kupu-kupu yang malang juga perlu rumah untuk merenung.

Setelah akhirnya aku pamit undur diri,
bukan artinya aku pergi lalu menutup diri,
hanya saja “menjaga” saat ini lebih baik untuk menenangkan hati.

Aku sudah hapal tabiatnya.
Datang seperti kejutan, tidak disangka-sangka.
Pergi tak pernah pamit.
Dan bodohnya, saat itu terus terulang,
aku masih saja menerima dan bersedia menjadi tempat berkunjungnya.

Datangnya senja mengartikan matahari pamit untuk pergi.
Bagaimana dengan kamu?

Aku pamit.
Maaf, bukannya menyerah.
Hanya saja aku lelah bertahan di ketidakpastian.

Kamu tau kenapa Tulus ciptain lagu “Pamit”?
Karena buat ngasih tau kalau yang tulus bisa saja pamit.

Jangan pamit dengan kelopak mata yang membiru.
Seakan kita tak akan bisa lagi untuk bertemu.
Kau lupa jika aku selalu ada di dasar hatimu.
Bersama rindu menunggu jeda di antara lelahmu.

Aku bersalaman pada kegelapan
dan pamit menuju keabadian.

Seuntai kalimat adalah cara panjang dari rindu yang berpamit pulang.

Bagi saya
cinta hadir hanya untuk mempertemukan
lalu pergi tanpa pamit dengan semestinya.

Jika memang melupakanku tidak sulit,
jadi boleh kan aku pamit?

Terima kasih pernah ada.
Dan memberi pengaruh luar biasa untuk semangatku.
Walaupun pada akhirnya kau pergi tanpa pamit
dan meninggalkan kenangan atas nama luka.

Apa perbedaan kopi dengan kamu?
Kalau kopi ujungnya pahit.
Kalau kamu ujungnya pamit.

Jika kamu bosan dan tak ingin bersamaku, pergilah.
Namun, pergilah dengan diskusi.
Jangan pergi tanpa pamit.



No comments