Kita Mulai dari Nol, Yuk!


Kita mulai dari nol, yuk.
Saat aku membuat tulisan ini, hampir satu tahun kita tidak bersua.
Apakah kalian rindu masa-masa itu?
Masa ketika kita duduk bersama, bersenda gurau sambil menghabiskan waktu hingga menjelang malam.
Aku tidak pernah lupa saat-saat bahagia itu. Walaupun mungkin akulah yang paling irit bicara, tetapi aku selalu bahagia duduk berjam-jam bersama kalian. Menyeruput kopi ketika menyimak pembicaraan kalian sambil sesekali tersenyum geli.

Kita mulai dari nol, yuk.
Aku tahu banyak sekali bahan pembicaraan yang kalian simpan selama ini.
Banyak pertanyaan yang tak tuntas dan menggantung begitu saja.
Namun, aku tak tahu apakah ada rindu di hati kalian.
Aku sih sangat rindu. Sejujurnya, tak pernah sedetik pun aku berhenti mengenang kebersamaan kita.
Selama ini aku hanya berusaha menyibukkan diriku agar tidak terlalu sedih. Agar aku tetap produktif dengan caraku sendiri.
Lagi pula aku tidak punya lawan bicara yang tepat. Semua orang butuh tempat bercerita, bukan menyediakan telinga untuk mendengar cerita. Lantas untuk apa mengulang-ulang cerita sedih yang sama?
Jika selama ini aku kelihatan bahagia, itu karena aku berusaha melakukannya. Berusaha meyakinkan diriku sendiri bahwa tidak pernah terjadi apa-apa.

Kita mulai dari nol, yuk.
Aku ingin menjauh, tapi hatiku tak bisa.
Aku ingin mendekat, tapi takut kalian terluka.
Jarakku kini hanya segini saja. Menanti dalam diam, tanpa banyak protes. Hanya berusaha mempertahankan komunikasi.
Menunggu kedatangan mukjizat yang tak pernah aku semogakan dalam doa. Aku tak kuasa lagi berdoa kepada-Nya karena terlalu malu. Selama ini sudah terlalu banyak meminta. Padahal, Dia memberikan segala berkat yang jumlahnya tidak terkira. Melihat kalian sehat saja sepatutnya sudah lebih dari cukup tanpa menuntut apa-apa lagi.

Kita mulai dari nol, yuk.
Aku janji akan bersikap lebih bijaksana lagi.
Aku janji tak akan meminta banyak hal dari kalian.
Aku janji tidak akan meninggalkan group chat begitu saja tanpa pamit, tanpa penjelasan.
Aku janji, aku janji.

Aku hanya ingin pulang kepada kalian.
Kepada kalian yang sudah kuanggap rumah bagi hatiku.
Tak pernah ada niat untuk menuntut apa-apa.




No comments