Kita
mulai dari nol, yuk.
Saat
aku membuat tulisan ini, hampir satu tahun kita tidak bersua.
Apakah
kalian rindu masa-masa itu?
Masa
ketika kita duduk bersama, bersenda gurau sambil menghabiskan waktu hingga
menjelang malam.
Aku tidak
pernah lupa saat-saat bahagia itu. Walaupun mungkin akulah yang paling irit
bicara, tetapi aku selalu bahagia duduk berjam-jam bersama kalian. Menyeruput
kopi ketika menyimak pembicaraan kalian sambil sesekali tersenyum geli.
Kita
mulai dari nol, yuk.
Aku
tahu banyak sekali bahan pembicaraan yang kalian simpan selama ini.
Banyak
pertanyaan yang tak tuntas dan menggantung begitu saja.
Namun,
aku tak tahu apakah ada rindu di hati kalian.
Aku
sih sangat rindu. Sejujurnya, tak pernah sedetik pun aku berhenti mengenang
kebersamaan kita.
Selama
ini aku hanya berusaha menyibukkan diriku agar tidak terlalu sedih. Agar aku
tetap produktif dengan caraku sendiri.
Lagi pula
aku tidak punya lawan bicara yang tepat. Semua orang butuh tempat bercerita,
bukan menyediakan telinga untuk mendengar cerita. Lantas untuk apa
mengulang-ulang cerita sedih yang sama?
Jika selama
ini aku kelihatan bahagia, itu karena aku berusaha melakukannya. Berusaha
meyakinkan diriku sendiri bahwa tidak pernah terjadi apa-apa.
Kita
mulai dari nol, yuk.
Aku
ingin menjauh, tapi hatiku tak bisa.
Aku
ingin mendekat, tapi takut kalian terluka.
Jarakku
kini hanya segini saja. Menanti dalam diam, tanpa banyak protes. Hanya berusaha
mempertahankan komunikasi.
Menunggu
kedatangan mukjizat yang tak pernah aku semogakan dalam doa. Aku tak kuasa lagi
berdoa kepada-Nya karena terlalu malu. Selama ini sudah terlalu banyak meminta.
Padahal, Dia memberikan segala berkat yang jumlahnya tidak terkira. Melihat
kalian sehat saja sepatutnya sudah lebih dari cukup tanpa menuntut apa-apa
lagi.
Kita
mulai dari nol, yuk.
Aku
janji akan bersikap lebih bijaksana lagi.
Aku
janji tak akan meminta banyak hal dari kalian.
Aku
janji tidak akan meninggalkan group chat begitu saja tanpa pamit, tanpa
penjelasan.
Aku
janji, aku janji.
Aku
hanya ingin pulang kepada kalian.
Kepada
kalian yang sudah kuanggap rumah bagi hatiku.
Tak
pernah ada niat untuk menuntut apa-apa.
No comments