Bu, Selamat Ulang Tahun!

Bu, Selamat Ulang Tahun!

Selamat pagi, Bu!

Selamat ulang tahun.

Semoga Ibu selalu sehat, bahagia, banyak berkat dan rezeki.

Hidup memang tak pernah bertambah mudah,

tapi semoga Ibu senantiasa kuat.

Tambah usia semoga semakin sabar dan bijaksana.

Selama ini sih udah sabar dan bijaksana banget, semoga lebih dan lebih lagi ya, Bu.

Sebab kita sebagai manusia pasti masih ada kurangnya.

Selalu ada saja cobaan yang menguji kesabaran dan kebijaksanaan kita.

You are one of my favorite person who going aging gracefully.

 

Pandemi membuat kita tidak bisa bertemu selama beberapa tahun belakangan ini.

Nggak apa-apa sih asalkan Ibu selalu sehat.

Aku masih berharap suatu hari nanti bisa melihat senyum Ibu lagi secara langsung.

Berharap dapat mengobrol lama dan tertawa bersama Ibu.

Entah kapan saat-saat itu bisa terwujud.

Aku kangen lihat Ibu menoleh ke arahku sambil tersenyum lalu berkata,

"Jadi, kita mau ke mana, Mel?"

 

Ibu tahu nggak sih kenapa aku suka memotret Ibu diam-diam?

Jawabannya supaya banyak momen bahagia yang tidak terlewatkan.

Karena bahagia itu tidak selamanya.

Maka kenangan-kenangan yang bahagia mesti diabadikan.

Aku suka sekali mengabadikan semua ekspresi Ibu,

saat tersenyum, tertawa, cemberut, heran, atau diam seribu bahasa.

Sehingga ekspresi-ekspresi itu masih bisa kulihat sewaktu kita tidak bertemu.

 

Hari itu ketika kita bercakap-cakap di telepon,

kudengar Ibu bilang kalau Ibu sangat menikmati hari-hari Ibu saat ini.

Ibu sudah tidak lagi merindukan sekolah, rekan-rekan kerja, atau murid-murid.

Barangkali berada di sana begitu melelahkan dan menyakitkan ya buat Ibu.

Untungnya Ibu bisa bertahan hingga selesai bertugas.

Ibu memang hebat.

 

Seiring berjalannya waktu,

aku semakin paham alasan di balik diamnya Ibu, di balik semua sikap yang Ibu tunjukkan.

Memang butuh waktu untuk mencerna semuanya.

Waktu tidak menyembuhkan, tetapi memberi jeda.

 

Bu, hari-hari kita sebagai manusia tentu tidak sepenuhnya baik-baik saja.

Tapi aku tak akan meminta Ibu berbagi cerita karena kutahu kita adalah tipe manusia yang sama, 

yang tidak mau membebani orang lain dengan keluh kesah.

Semoga Ibu selalu kuat menghadapi apapun masalah hidup sehari-hari.

Lakukan apapun yang Ibu suka supaya Ibu selalu bahagia, ya.

Sebelum menyenangkan orang lain, bahagiakan dulu diri sendiri, Bu.

 

Bu, aku suka sekali disapa Ibu setiap pagi dan malam.

Ketika Ibu masih bertugas di sekolah dulu,

Ibu jarang menyapaku.

Aku maklum karena Ibu pasti sangat sibuk, terutama sewaktu menjabat sebagai Kepala Sekolah.

Kini Ibu paling rajin menyapaku.

Rasanya nyaman sekali meskipun kita kadang tak banyak bercakap-cakap.

Terima kasih sudah meluangkan waktu di sela-sela rutinitas Ibu.

 

Bu, sebenarnya dulu aku menganggap cahayamu tidak terlalu terang.

Namun aku sudah menyadari bahwa pijarmu istimewa karena tidak pernah padam.

Bu, Selamat Ulang Tahun!

Sekali lagi, selamat ulang tahun, Bu.

Terima kasih untuk segalanya yang sudah Ibu berikan untukku.

Terima kasih banyak karena sudah menjadi sosok yang selalu sama di mataku sejak aku kecil hingga setua ini.

Sungguh Ibu tidak pernah berubah.

Masih baik hati, sabar, murah senyum, dan cantik persis seperti ingatan masa kecilku.

Kalau bisa tolong jangan berikan apa-apa lagi kecuali kasih sayang, doa, dan perhatian ya, Bu.

Sebab apa yang Ibu berikan untukku sudah terlalu banyak.

Kini giliranku yang memberikan kasih sayang untuk Ibu.

Bukankah wajar bila seorang anak sangat mengasihi ibunya?

 

 

Salam,

Mel.

No comments