“Suatu hari kau akan benar-benar hidup bahagia.
Tapi pertama-tama, akan kubuat kau menjadi kuat,” Bisik semesta.
Semua orang ingin hidup bahagia.
Kadang-kadang kita sendiri yang mempersulit keadaan untuk jadi bahagia.
Bahagia bukan bermaksud memiliki semua yang kita cintai.
Bahagia itu mencintai semua yang kita miliki.
Menyenangkan orang lain adalah hal yang baik.
Tetapi, jangan sampai hal itu membuat kita melupakan diri sendiri.
Kita pun berhak untuk bahagia.
Cinta adalah
kondisi di mana kebahagiaan orang lain begitu penting bagi kebahagiaanmu sendiri.
Saat kita tertawa, hanya kitalah yang tahu persis
apakah tawa itu bahagia atau tidak.
Boleh jadi kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan.
Orang lain hanya melihat wajah.
Untuk menjadi bahagia,
kita tidak boleh terlalu peduli dengan pandangan orang lain.
Jika ingin bahagia, bahagia saja sekarang.
Memangnya kau menunggu izin dari siapa?
Bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih?
Bahagia karena napas mengalir dan jantung berdetak,
sedih karena pikiran diliputi bayang-bayang.
Bahagia itu sederhana,
sesederhana hembusan angin yang tak terlihat
namun sejuknya terasa.
Bahagia itu sederhana.
Cukup dengan dua hal saja, bersyukur dan bersabar.
Bersyukur untuk apa yang sudah atau masih ada dalam genggaman
dan bersabar untuk apa yang masih harus diikhtiarkan.
Terkadang bersikap egois juga perlu.
Sebab selalu menuruti keinginan orang lain,
justru membuat diri sendiri kesusahan.
Sebab selalu mengutamakan bahagia orang lain,
justru membuat kebahagiaan diri sendiri terhalang.
Kadang kita memandang terlalu jauh tentang kebahagiaan.
Pada apa yang orang lain capai, orang lain punya, orang lain lakukan.
Padahal kebahagiaan itu dekat, ada dalam dada kita.
Dalam hati yang bersyukur.
Tidak semua kebahagiaan harus kau tunjukkan kepada dunia,
karena bahagia bukanlah tentang pengakuan manusia.
Jika kau percaya bahwa ada pelangi setelah hujan berlalu,
maka seharusnya kau pun percaya bahwa
akan ada kebahagiaan setelah kesulitan itu berlalu.
Hiduplah dalam bahagia.
Jadilah dirimu sendiri.
Jika orang lain tidak menyukainya, itu urusan mereka.
Kebahagiaan adalah pilihan.
Hidup bukan tentang menyenangkan semua orang.
Manusia paling berbahaya
adalah manusia yang cemburu dengan kebahagiaan orang lain
dan merasa puas bila dapat memusnahkan kebahagiaan itu.
Terkadang aku sering melupakan
bahwa melepaskan adalah tahap awal kebahagiaan.
Mereka bilang aku kesepian.
Duniaku mungkin berbeda, dalam sepi aku menemukan makna kebahagiaan.
Dalam sunyi aku menikmati ketenangan.
Dalam kesendirian aku mengenal diriku dan belajar menghargai orang lain.
Bahagia datangnya dari diri sendiri.
Setiap orang harus bahagia,
dengan atau tanpa siapa pun dan apa pun.
No comments