Bingung itu penting.

Barokahnya bingung,

orang tidak menjadi sombong dan tidak merasa paling tahu.

Karena segala sesuatu harus dipikirkan dan dikaji dulu secara mendalam.

 

Bersyukur itu perlu terus latihan.

Jangan sampai rasa syukur hanya saat memiliki sesuatu.

 

Tidak menjadi apa pun juga tidak masalah.

Tidak dikenal orang juga tidak masalah.

Tidak diakui keberadaannya juga tidak masalah.

Tidak dihormati juga tidak masalah.

Justru bisa bersembunyi dari perhatian banyak orang

malah lebih leluasa dan santai.

 

Orang yang tidak mampu melihat kekurangannya sendiri,

sulit bisa melihat kelebihan orang lain.

 

Kunci kenikmatan itu cuma satu:

jangan melihat kenikmatan orang lain.

 

Mencintai tidak cukup dengan tidak melukai yang dicintai,

tapi juga harus sabar saat dilukai.

 

Kebodohan itu merusak,

tetapi merasa dirinya paling pintar lebih merusak.

 

Cara terbaik agar kita tidak mudah sakit hati karena orang lain

adalah dengan selalu merasa “bahwa kita bukan siapa-siapa”.

 

Sejatinya masih banyak yang lebih susah dari kita,

namun tak ada yang perlu untuk kita sesali,

terkadang orang yang jauh lebih susah,

mereka lebih tabah dari kita.

 

Bentuk kesabaran yang paling sulit adalah

kemampuanmu untuk bertahan dalam situasi yang tidak kamu inginkan.

 

Jika kamu bersosial dengan masyarakat, biasa saja.

Kalau yang biasa cemberut ya cemberut saja.

Kalau yang biasa guyon ya guyon saja.

Kamu gak usah ngomong:

“kalau saya cemberut nanti jadi omongan tetangga”.

Orang yang gak seneng kamu,

kamu ramah sekalipun ya tetep gak seneng sama kamu.

 

Kadang kebahagiaan datang kepadamu tanpa kau mengetahui sebabnya.

Tapi yakinlah bahwa kebahagiaan itu datang

mungkin dari doa orang yang mencintaimu.

 

Hidup itu tidak usah dibuat sulit, tidak usah ruwet.

Asal tidak maksiat, bisa menjadi pribadi yang menyenangkan

dan bermanfaat bagi banyak orang

serta tidak mengusik hidup orang lain,

itu sudah cukup.

 

Jika dalam menghadapi hidup ada momen yang sangat berat,

sehingga tak kuasa membendung tangis, maka istirahatlah sebentar.

Kadang, beban itu perlu dilepaskan sebentar, tidak harus dipikul terus.

 

Jangan pernah menyesali apa yang pernah terlewat

dan jangan bangga dengan apa yang kamu dapat

karena itu adalah takdir.

 

Bukan kesabaran jika masih terbatas,

dan bukanlah keikhlasan jika masih terasa sakit.

 

Kenapa kita sedemikian ribet dalam hidup,

karena kita terlalu berlebihan

dan menginginkan banyak hal yang sebenarnya tidak diperlukan.

 

Tidur lebih baik daripada mengkhawatirkan takdir.

 

Kurangi apa yang membuatmu gembira,

maka akan sedikit pula yang membuatmu kecewa.

 

Ketenangan seperti apa yang kau cari,

jika orang mati saja masih didoakan agar tenang.