3 Cara Melakukan Website Audit

3 Cara Melakukan Website Audit

Website dengan dengan domain id dapat dianalogikan seperti kendaraan bermotor karena keduanya butuh perawatan rutin. Tahapan perawatan website yang dilakukan secara teratur dikenal dengan istilah website audit. Melalui website audit, Anda bisa mengidentifikasi berbagai masalah yang ada dan segera memperbaikinya. Proses audit tersebut bertujuan menemukan semua masalah yang ada di website. Dengan demikian, performa website lebih optimal dan pengunjung jadi lebih nyaman berlama-lama di website Anda. Perbaikan berkesinambungan dapat segera dilakukan supaya performa website meningkat secara maksimal.

Lalu, bagaimana cara melakukan website audit?

Sebelum masuk ke pembahasan tersebut, mari pahami terlebih dulu apa itu website audit.

Mengenal Apa Itu Website Audit

Audit website adalah proses pemeriksaan dan perbaikan berbagai aspek website secara menyeluruh, terutama dari sisi teknis, pengalaman pengguna, dan Search Engine Optimization (SEO). Biasanya ada beragam masalah sederhana yang mengganggu performa website, misalnya link rusak, gambar tidak muncul, penurunan kecepatan website, dan gangguan celah keamanan.

Semua masalah tersebut harus lekas diatasi agar performa website menjadi lebih baik. Upaya tersebut akan membuat website mampu mencapai tujuannya, contohnya implementasi SEO berjalan baik dan profit toko online meningkat.

Cara Melakukan Website Audit

Sebenarnya, website audit tidak serumit yang Anda bayangkan. Prosesnya bisa dijalani secara mudah dengan melakukan tiga langkah ini:

1. Cek Desain dan CTA 

Desain website adalah hal pertama yang dilihat pengunjung. Pada umumnya, pengunjung tidak akan tertarik pada website yang desainnya ketinggalan zaman. Itulah sebabnya Anda harus memastikan kalau tampilan website terkesan modern dan menarik. 

Desain website bukan hanya soal estetika, tetapi juga mencakup beberapa aspek lainnya seperti pop-up dan iklan yang mengganggu. Pop-up memang berguna, tetapi bisa membuat pengunjung website merasa terganggu bila jumlahnya terlalu banyak dan sulit ditutup. Lebih parahnya lagi, pop-up berlebihan juga menurunkan conversion rate, meningkatkan bounce rate, serta berdampak buruk bagi SEO.

Selain itu, Anda juga mesti memastikan kalau teks di website mudah dibaca dengan ukuran huruf yang tepat, jenis huruf yang sesuai, dan paragraf yang tidak terlalu padat. Hal ini penting agar pengunjung tidak cepat meninggalkan website. Call To Action (CTA) juga harus jelas dan mudah dipahami karena CTA yang ambigu akan membuat pengunjung ragu sehingga berdampak buruk pada conversion rate.

2. Pastikan Navigasi Tepat dan Mobile Friendly

Navigasi yang buruk membuat pengunjung tersesat ketika mengunjungi website. Oleh sebab itu, pastikan menu navigasi mengarah ke halaman-halaman penting dan mudah diakses. Jika ada yang tidak berfungsi, segera perbaiki.

Saat ini, lebih dari 50% pengguna internet mengakses website melalui perangkat mobile, Jadi, memastikan kalau website Anda bersifat mobile friendly merupakan hal yang krusial. Anda dapat menggunakan alat uji dari Google untuk memeriksa apakah website sudah mobile-friendly atau belum.

3. Periksa Robots.txt dan HTTPS

Robots.txt menginstruksikan Google tentang halaman website mana yang perlu diindeks, sedangkan sitemap XML mempermudah Google memahami struktur website. Keduanya memiliki fungsi penting untuk meningkatkan visibilitas website di mesin pencari.

Selain itu, pemeriksaan HTTPS juga bertujuan mengamankan pertukaran data antara website dan pengunjung. Website Anda wajib menggunakan HTTPS dengan menginstal Secure Socket Layer (SSL). Kini, SSL dapat dibeli dengan harga terjangkau dan ada pula versi gratisnya dengan tingkat keamanan lebih rendah.

Kesimpulan

Audit website adalah proses esensial yang tak boleh dilewatkan untuk memastikan performa website dan kenyamanan pengunjung berlangsung maksimal. Jika Anda melakukan 3 langkah audit website dengan tepat, niscaya performa website selalu prima dan tujuan penggunaan website pun dapat tercapai.

 

No comments