Bila masih ada yang bisa membuat Anda bahagia atau menderita,
itu tandanya saklar kehidupan masih dipegang orang lain.
Seorang master memegang saklarnya sendiri.
Kesedihan adalah bab penting dalam buku kehidupan
yang tidak mau dibaca oleh banyak orang.
Pengalaman dan pengetahuan hanya perahu yang mengantar ke seberang.
Setelah dilewati ditinggalkan di belakang.
Hidup mirip dengan sekolah.
Ketika badai datang, itu tandanya sedang ulangan umum.
Begitu selesai, kita naik kelas.
Inti pencerahan adalah tidak tersentuh.
Tidak marah ketika dimaki, tidak sombong tatkala dipuji.
Tidak melekat pada kebahagiaan dan tidak menolak kesedihan.
Kepintaran adalah sebuah kekayaan.
Namun, ia memerlukan kekuatan penyeimbang yang bernama kebijaksanaan.
Masalah hanyalah permainan pikiran
yang sibuk mondar-mandir ke depan dan ke belakang.
Surga bukan tempat, ia hasil dari serangkaian sikap.
Karena otak bukan cermin jernih,
tiap kali otak menyimpulkan secara negatif,
cek lagi dan lagi,
apakah negativitas datang dari luar
atau ia hasil dari memori yang disimpan di dalam.
Setelah didekap dengan penuh keikhlasan,
ternyata kesedihan adalah guru suci yang menyamar.
Seindah apa pun jiwa seseorang,
akan selalu ada orang yang tidak menyukai.
Jalan paling terang untuk diikuti,
bukan yang ramai dengan pendapat, tapi yang hening dengan pengertian.
Menua bukan hilangnya keindahan,
tapi munculnya kedalaman.
Kesalahan adalah guru, bukan penjara.
Fokuslah pada pelajaran, bukan hukuman.
Lihatlah sisi terangnya, bukan gelapnya.
Sebagaimana lotus tidak bisa dipisahkan dengan lumpur,
kelebihan juga tidak bisa dipisahkan dengan kekurangan.
Kehilangan yang paling menyengsarakan bukan kehilangan orang lain,
tapi kehilangan diri sendiri.
Jika seseorang menyalahkan orang lain, ia perlu belajar.
Jika seseorang menyalahkan diri sendiri, ia mulai belajar.
Jika seseorang berhenti menyalahkan, pembelajaran usai.
Tragedi terbesar umat manusia bukan tidak menemukan apa-apa di luar,
tapi tidak menemukan apa-apa di dalam.
Ingat, ia yang tidak menemukan sesuatu di dalam
juga tidak menemukan sesuatu di luar.
Orang baik terlihat baik,
orang jahat pun terlihat baik,
jika kita cukup baik.
Semakin tinggi engkau naik,
semakin sedikit kebutuhan akan tepuk tangan orang lain.
Satu-satunya musuh yang perlu diwaspadai adalah
pikiran yang penuh dengan penghakiman.
Sebagai kompas harian, pegang dua hal ini saja:
Jadilah dirimu yang sejati.
Lakukan hanya yang kamu cintai.
Lihatlah bagaimana kehidupan datang menyambut.
Ikhlas bisa berarti berhenti berusaha mengerti.
Dan tetap aman, nyaman, bahkan ketika tidak tahu.
Orang marah tidak jahat.
Ia guru kesabaran yang rela masuk neraka.


No comments