Usia yang terus bertambah bikin saya secara langsung atau tidak langsung kerap bersikap ya udahlah ya.
Sejatinya banyak hal di luar diri sendiri yang memang tak dapat disertai ekspektasi atau diatur sesuai kehendak pribadi.
Dulu maunya selalu dimengerti orang lain, sekarang ya udahlah ya.
Dulu ada masanya ngotot banget kalau sesuatu yang terjadi tidak sejalan dengan keinginan, sekarang ya udahlah ya.
Dulu banyak ekspektasi ke orang lain untuk melakukan hal yang sama seperti yang diri sendiri lakukan, sekarang ya udahlah ya.
Dulu berusaha jaga hubungan baik dengan siapa pun yang dianggap sahabat, sekarang ya udahlah ya.
Dulu merasa omongan yang keluar dari mulut sendiri itu penting banget sampai harus didengar orang lain, sekarang ya udahlah ya.
Dulu marah kalau tidak dikabari atau diajak sama orang-orang yang dianggap sahabat, sekarang ya udahlah ya.
Dulu kerap kali terlalu memikirkan anggapan orang lain, sekarang ya udahlah ya.
Dulu terlalu sibuk menyenangkan orang lain supaya hubungan tetap hangat, sekarang ya udahlah ya.
Dulu gampang terpicu untuk adu argumen jika ada pendapat atau omongan orang lain yang tidak pas di hati, sekarang ya udahlah ya.
Dulu mudah baper ketika tidak diikutsertakan atau diundang orang lain, sekarang ya udahlah ya.
Dulu bersikeras mengarahkan orang lain supaya berperilaku berdasarkan keyakinan pribadi saya, sekarang ya udahlah ya.
Dulu menganggap orang lain akan kasih effort yang sama besar dengan yang sudah diri sendiri kasih, sekarang ya udahlah ya.
Dulu rela memperlambat langkah kaki demi berjalan bersisian dengan orang lain, sekarang ya udahlah ya.
Dulu selalu memberikan yang terbaik sebagai bentuk perhatian dan kasih kepada orang lain, sekarang ya udahlah ya.
Apa pun yang terjadi pada kita, dunia akan tetap berjalan.
Langit tetap biru, matahari tetap terbit di ufuk barat.
Hidup ini nyatanya hanya perlu dijalani sebisanya,
asalkan tidak merugikan orang lain itu sudah lebih dari cukup.
Saatnya berjalan lebih cepat, lebih jauh, dan lebih mantap tanpa dibebani pemikiran tentang orang lain.
Tetaplah menjadi orang tidak penting,
karena semakin dianggap tidak penting, hidup akan semakin tenang.
Tak perlu menjadi terlalu terang,
karena pijarnya akan terus dimanfaatkan tetapi belum tentu dihargai.


No comments