10 Manfaat Memiliki Sahabat yang Usianya Lebih Tua

Bertambah tua itu mutlak. Tetapi menjadi lebih dewasa itu relatif. Tidak semua orang mengalami perkembangan kedewasaan ketika usianya terus bertambah. Beruntung sekali jika kita mengenal orang-orang yang usianya lebih tua dan perilakunya mencerminkan kedewasaan. Apalagi kalau kita menjadi salah satu bagian dalam hidup mereka. Bersahabat dengan orang-orang yang usianya lebih tua dan matang sungguh banyak manfaatnya.

Kita Beruntung Mendapatkan Paket Lengkap

Ketika bersahabat dengan orang yang lebih tua, kita tak cuma mendapatkan sosok teman. Lebih dari itu, kita bisa menemukan sosok orang tua atau kakak dalam diri sahabat tersebut. Mereka bisa mendengarkan kita secara lebih seksama dibandingkan teman seumuran. Pada situasi tertentu, mereka juga bisa memberikan perlindungan yang sama seperti orang tua kita sendiri. “Paket lengkap” ini tidak bisa kita dapatkan kalau kita tidak memiliki sahabat yang usianya lebih tua.

Lebih Tulus dan Jujur

Mayoritas orang dewasa lebih mengutamakan ketulusan dan kejujuran. Persahabatan yang indah tak melulu diwarnai dengan hal-hal yang sifatnya menyenangkan. Karena ketulusan dan kejujuran justru penting untuk mempertahankan hubungan baik. Orang dewasa lebih suka menyampaikan celaan langsung kepada sahabatnya daripada sang sahabat harus menanggung malu karena dicela orang lain.

Kita Bisa Belajar Banyak dari Mereka

Pengalaman hidup sahabat yang usianya lebih tua bisa menjadi pembelajaran berharga bagi kita. Dari sosok mereka, kita dapat belajar menghadapi kekecewaan, pengalaman pahit, dan hal tak terduga lainnya. Mereka memang bukanlah sosok yang sempurna dan serba tahu. Namun setidaknya ada hal-hal besar yang sudah mereka lewati lebih dahulu daripada kita.

Memandang Sesuatu dari Sudut yang Berbeda

Sering kali kita kesulitan menyelesaikan masalah jika hanya melihat dari satu sisi saja. Pada saat-saat tersebut, peran sahabat yang lebih tua dalam memberikan sudut pandang berbeda menjadi sangat penting. Kita bisa memandang suatu masalah secara lebih luas dengan bantuan sahabat yang lebih tua. Pengalaman hidup yang jauh lebih banyak membuat sahabat yang lebih tua lebih bijaksana dalam menyikapi berbagai permasalahan dalam hidup.

Melatih Kita untuk Bersikap Lebih Sopan

Ada batasan tak kasat mata yang tercipta ketika kita memiliki sahabat yang lebih tua. Secara tak langsung, kita akan lebih terlatih untuk bersikap sopan dan menghargai orang lain. Hubungan persahabatan antar generasi memang tak harus canggung atau kaku. Namun, alangkah lebih baik jika kita tetap bisa menempatkan diri sebagai sosok muda yang mampu menghormati orang lain.
Kita juga akan mempelajari banyak hal tentang tata krama secara tidak langsung. Bagaimana caranya menyapa dan basa-basi dengan orang lain, menghargai setiap pemberian yang kita terima, dan menunjukkan ketidaksetujuan dengan cara halus. Pembelajaran tersebut sungguh dibutuhkan oleh generasi milenial supaya tidak tinggi hati sewaktu berhadapan dengan orang lain.

Memberikan Efek Ketenangan

Hal ini mungkin tidak dirasakan semua orang yang punya sahabat lebih tua. Namun ternyata kehadiran sahabat yang lebih tua memang bisa memberikan efek ketenangan bagi kita. Tak perlu saling berbicara ketika sedang bersama. Kehadiran sahabat yang lebih tua sudah memberikan efek perlindungan yang istimewa. Kalau kita memang memiliki hubungan persahabatan spesial, keberadaan mereka di dekat kita sudah terasa luar biasa.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang memiliki sahabat lebih tua mempunyai tingkat stres yang lebih rendah, terutama ketika baru bertemu dengan sahabatnya. Bersosialisasi dengan sahabat yang lebih tua merupakan suatu bentuk psikoterapi yang murah dan menyenangkan.

Terhindar dari Hedonisme

Apa sih yang kita rasakan ketika berkumpul dengan teman-teman seumuran yang sudah lama tidak bertemu?
Kemungkinan besar ada rasa iri atau rendah hati dalam diri kita. Semua teman rupanya menggunakan gadget terbaru yang harganya di atas 12 juta. Penampilannya sudah “wah”. Pokoknya beda banget deh dengan zaman sekolah atau kuliah dulu. Akhirnya, kita pun merasa rendah diri dan ingin mengikuti gaya hidup tersebut. Padahal, perilaku hedonisme tidak pernah mengenal kata puas.
Kejadian itu akan berbeda 180 derajat jika kita bersahabat dengan orang yang lebih tua. Bukannya tak punya uang untuk membeli gadget mahal. Apa artinya gadget mahal jika penggunaannya sama saja dengan gadget biasa. Nyatanya kita tak butuh smartphone flagship untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Smartphone kelas menengah sudah lebih dari cukup untuk menunjang kebutuhan kita. Tak perlu ganti smartphone jika masih berfungsi dan sangat layak pakai. 
Mengutamakan Momen, Bukan Foto Instagramable
Bila bersahabat dengan teman seumuran, kemungkinan besar kita akan sibuk berfoto ketika bertemu. Foto selfie bisa puluhan bahkan ratusan. Bahkan kita dan teman-teman tersebut juga akan menghabiskan banyak waktu untuk mencari tempat instagramable. Short escape ke tempat-tempat keren tujuannya cuma mengoleksi foto-foto kece ala girls squad.
Kerepotan demi kerepotan itu tak perlu kita rasakan bersama sahabat yang lebih tua. Orang yang lebih tua biasanya lebih menghargai momen kebersamaan. Menghargai waktu berkualitas yang diisi sembari berbicara dari hati ke hati. Tertawa bersama berjam-jam adalah sesuatu yang mahal. Justru kita yang harus lebih peka mengabadikan momen. Foto-foto candid bisa menjelaskan banyak hal dibandingkan foto instagramable yang sengaja ditata rapi.

Memahami Nasihat dengan Cara yang Menyenangkan

Nasihat dari sahabat yang lebih tua kerap terasa lebih menyenangkan daripada nasihat orang tua sendiri. Karena sang sahabat akan berusaha menyampaikannya sesuai dengan kemampuan kita untuk menerima. Nasihatnya tidak terasa menggurui atau mengancam seperti kebanyakan nasihat orang tua lainnya. Hal ini bisa membuat kita melunak dan akhirnya memutuskan untuk mengikuti nasihat tersebut.

Belajar Menghargai Kesehatan

Sahabat yang usianya lebih tua tetapi kelihatan bugar dan awet muda akan membuat kita terinspirasi. Sebaliknya, sahabat yang lebih mudah sakit juga menyadarkan kita bahwa pola hidup sehat itu penting. Kita akan sadar bahwa hidup sehat harus dimulai sedini mungkin. Tak ada yang bisa bertanggung jawab terhadap kesehatan kita selain diri sendiri. Tubuh yang sehat akan membuat kita selalu bersemangat dan bahagia.

Nah, sekarang aku sudah tahu mengapa aku selalu nyaman bersamamu. Walaupun sepuluh alasan ini benar-benar tidak mampu mewakili jutaan alasan lainnya yang sudah kugenggam saat ini. Terima kasih sudah menjadi ibu, sahabat, guru, kakak, dan “teman berantem” yang baik. Beberapa tahun belakangan ini hidupku lebih berwarna dan terasa berarti. Lihat kamu saja aku sudah senang. Apalagi kalau kamu tertawa atau bercakap-cakap di sepertiga malam denganku. Aku masih ingat betul kamu pernah bilang bahwa aku harus bergaul dengan teman-teman yang seumuran denganku. Tapi tidak ada salahnya kalau aku lebih nyaman bersama kalian, kan? 
Momen-momen menyenangkan bersama kalian selalu membuatku ingin menciptakan momen baru yang lebih istimewa. Terima kasih sudah mengajarkanku bagaimana caranya menjadi dewasa. Kalau nanti kamu baca tulisan ini, mudah-mudahan kamu mau memberikan tanggapan kepadaku. Oh iya, ada satu lagi. Aku suka lihat kalian memakai jam tangan. Supaya kalian selalu ingat waktu dan ingat aku.





No comments