Semakin menanjak perjalanan hidupmu,
semakin banyak hal yang berusaha mendistraksi perhatianmu.
Sibuk mencari perhatian,
hingga terlalu sibuk untuk memperhatikan.
Pertahankan seseorang yang memberimu tanpa harus kamu memintanya.
Meluangkan waktu tanpa kau meminta waktunya,
memberi perhatian tanpa kau mengemis perhatiannya.
Cinta itu tentang perhatian.
Bagaimana mungkin kamu yang cerdas,
bisa mencintai orang yang mengabaikanmu?
Bila kamu tak bisa bersama dengan orang yang kamu beri perhatian.
Maka kamu akan bersama dengan orang yang perhatian sama kamu.
Memang sepele, tapi sekecil apapun sebuah perhatian,
kalau hal itu rutin dilakukan,
akan berubah menjadi candu bagi orang yang mendapatkannya.
Jika seseorang memberi perhatian padamu,
jangan pernah bosan apalagi mengabaikannya.
Karena suatu saat perhatian kecil itu akan kamu rindukan
ketika kamu merasa kesepian.
Percayalah, bila kamu tidak dapat mengalihkan perhatian pada hal lain yang fana…
dan hanya memikirkan kehidupan itu sendiri, kamu akan gila:
karena ia akan mengalahkan dan merendahkanmu secara perlahan.
Perhatian kita yang berlebihan terhadap perilaku dan urusan orang lain,
bisa menghambat langkah kita menuju perbaikan diri.
Perhatian sejatinya tak selalu berbentuk tanya.
Ia kadang hanya sesederhana doa, yang hadir tanpa diminta.
Yang tampak tak ada, tapi diam-diam mengiringi langkahmu tanpa tanya.
Tak ada yang bisa mengalihkan perhatian orang-orang serakah dan egois.
Mereka semua buta.
Kamu harus tahu,
tidak semua kepedulian dan perhatian harus selalu diungkapkan dengan kata-kata.
Cinta bukan tentang siapa yang kita kenal paling lama,
bukan yang datang pertama atau paling perhatian,
tetapi tentang siapa yang datang dan tidak pergi.
Sesungguhnya orang yang paling menyayangimu ialah orang yang sering melarang.
Dan orang yang paling perhatian adalah yang tidak pernah lelah mengingatkan kebaikan.
Saat ada yang datang mengingatkan tentang kekeliruanmu,
maka sadarilah bahwa hal itu adalah tanda perhatian dan cintanya kepadamu.
Andai ia tidak mencintaimu, maka pasti ia tidak akan mengingatkanmu.
Jangan pernah cari perhatian seperti halnya ular hijau yang mengendus-endus.
Mungkin saja kamu dapat perhatian tetapi perhatian itu sama sekali beda dengan cinta.
Waspadalah,
kebencian dan kemarahan ternyata lebih mudah diekspresikan
daripada perhatian dan keramahan.
Rasa sakit yang kita alami jangan dijadikan kesempatan
untuk bermanja agar mendapat perhatian lebih dan membebani orang lain.
Jika ada yang membicarakan kekuranganmu, tersenyumlah.
Kekuranganmu saja bisa membuat mereka perhatian,
apalagi kelebihanmu.
Bukan hal yang egois jika kamu mencintai diri sendiri,
dan membuat kebahagiaanmu menjadi sebuah prioritas.
Itu adalah kebutuhan.
No comments