Kau harus tahu
lupa adalah lahan subur kenangan-kenangan.
Biarkan ia mengalir seumpama sungai.
Saatnya akan tiba, kau akan betul-betul lupa.
Sepertinya kita memang terlalu sibuk belajar mencintai,
sampai lupa bagaimana caranya mengatasi kehilangan.
Tenang saja, perpisahan tak menyedihkan,
yang menyedihkan adalah, bila habis itu saling lupa.
Kita yang menjalani hidup dengan mengalir seperti air
mungkin lupa
bahwa air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah.
Aku bukan lupa,
segala sesuatu tentangmu hanya mengendap di dasar hati.
Tangis dan tawamu hanya berlebihan
saat kau lupa bahwa hidup hanyalah akting
dari naskah semesta yang belum kau baca dari sang Maha Sutradara.
Kadang kita mencintai seseorang begitu rupa
sampai tidak menyisakan tempat bagi yang lain.
Membuat kita lupa untuk sekadar bertanya, inikah sebenarnya cinta?
Lupa yang berulang-ulang kali adalah bentuk kelalaian.
Jangan sering membuatnya merasa diabaikan.
Kau akan menyesal saat kepeduliannya menjadi sikap diam.
Biarlah yang terluka menikmati waktunya.
Biarlah yang bahagia lupa bahwa kelak mereka akan kembali terluka.
Dan di sela-sela itu semua, bersyukurlah.
Sering kali,
seorang teman melupakan teman lamanya
ketika telah menemukan teman barunya di tempat lain.
Hidup yang tak akan bahagia;
sibuk mengingat jasa dan kebaikan diri sendiri
lalu melupakan jasa dan kebaikan orang lain.
Melawan lupa adalah menolak melupakan apa yang sudah terjadi.
Lupa melawan adalah ketika seseorang dihadapkan dengan segala fasilitas dan kemudahan,
kemudian ia memilih berhenti melawan.
Dalam hidup, jangan lupa dengan 3 tipe manusia ini:
Mereka yang menolongmu saat kau dalam kesulitan.
Mereka yang meninggalkanmu saat kau dalam kesulitan.
Mereka yang menyebabkanmu dalam kesulitan.
Zaman sekarang banyak manusia yang lupa jadi manusia.
Zaman sekarang banyak manusia yang berperan jadi Tuhan.
Beberapa orang terlalu hebat menjaga image,
hingga lupa caranya menjaga perasaan.
Tak ada seseorang yang benar-benar bisa lupa akan rasa.
Ia hanya sudah menemukan sesuatu yang bisa membuatnya lebih bahagia.
Mungkin waktu bisa menyembuhkan luka,
tapi waktu tak bisa membuatku lupa.
Aku terlalu percaya,
sampai aku lupa bahwa manusia bisa berubah kapan saja.
Kalau memberi, jangan pernah lupa untuk selalu melupakannya.
Kalau menerima, jangan pernah lupa untuk selalu mengingatnya.
Jika melupakan masih tak mampu dilakukan,
mungkin pura-pura lupa adalah cara terbaik untuk dilakukan.
No comments