Diancam masuk neraka oleh orang yang belum pasti masuk surga
itu adalah komedi terbesar sepanjang sejarah manusia.
Jika surga belum pasti buat saya,
untuk apa saya mengurusi nerakamu.
Lebih baik memerintah di neraka daripada melayani di surga.
Pikiran berada di tempatnya sendiri,
dan tempat itu dapat membuat surga dari neraka,
atau neraka dari surga.
Jika setan tak membuatmu terjerumus ke neraka,
maka ia akan membuatmu merasa
menjadi manusia yang paling berhak atas surga.
Surga bukan hadiah dan neraka bukan hukuman.
Surga dan neraka adalah hasil.
Aku bukanlah penghuni surga, aku juga bukanlah penghuni neraka.
Aku bukan pencipta surga, aku juga bukan pencipta neraka,
melainkan aku adalah hakikat kesadaran itu sendiri.
Sebahagia apa pun ini bukan surga,
semenyakitkan apa pun ini bukan neraka.
Seperti kebahagiaan yang sirna, kesedihan pun tak akan bertahan lama.
Manusia adalah binatang yang mampu bermimpi tentang surga
tetapi selalu menciptakan neraka bagi sesamanya.
Surga dan neraka sesungguhnya adalah kondisi pikiran.
Kamu ingin menciptakan surga, ya ciptakanlah.
Kamu ingin menciptakan neraka, ya ciptakanlah.
Jika surga adalah tempat tanpa rasa lelah,
mengapa kita dipaksa bertahan di neraka yang disebut dunia?
Mereka berbicara tentang surga dan neraka
seolah surga milik mereka dan neraka adalah azab musuhnya.
Sedangkan di dunia saja mereka tidak tahu cara memanusiakan manusia.
Kalau pandanganmu tertuju ke surga dan tak pernah melihat ke bumi,
kamu akan terjerumus ke neraka.
Kamu tidak akan masuk surga jika berbuat baik,
kamu tidak akan masuk neraka jika berbuat jahat.
Kamu hanya akan lenyap begitu saja ke alam seperti binatang lainnya,
tapi kebaikanmu akan tetap hidup melalui orang lain untuk sementara waktu.
Surga menipu manusia dengan kenikmatannya,
neraka menipu manusia dengan penyiksaannya.
Mereka mengejar surga
dengan cara yang membuat dunia jadi neraka.
Saat kamu merasa gembira, tenteram, damai, itulah surgamu.
Dan saat kamu merasa gelisah, putus asa, dengki, marah, itulah nerakamu.
Tak perlu sibuk menunggu surga dan neraka selepas kematian.
Hidup berdampingan dengan orang yang mau berkompromi soal ego itu surga.
Hidup berdampingan dengan orang yang cuma mementingkan egonya sendiri itu neraka.
Wahai Sang Pencipta,
surga nerakamu kini diatur para panitia di dunia
yang menetapkan standar ganda untuk dirinya dan orang lain.
Apa memang harus demikian adanya?
Kalau surga milik kaummu,
biarkan kami di neraka dengan kebhinekaan.
No comments